• Forum Sumbar
  • homepage
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi
Minggu, September 28, 2025
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
  • Kontak
No Result
View All Result
Forum Sumbar
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
  • Kontak
No Result
View All Result
Forum Sumbar
No Result
View All Result

Tradisi Mandi Balimau di Minangkabau

15 Maret 2023
in Opini
Reading Time: 4min read
Views: 5,170
Nadia Nasmita Ramadan, Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand). (Foto : Dok)

Oleh: Nadia Nasmita Ramadan

BALIMAU adalah tradisi turun temurun yang diwariskan nenek moyang Minangkabau dan biasanya dilakukan masyarakat di air sungai yang mengalir dan sekarang banyak dilakukan di tempat-tempat pemandian umum.

Tradisi mandi Balimau yang dipercaya sejak dulu sampai sekarang masih banyak melakukan mandi Balimau menggunakan jeruk di sungai dan tempat pemandian untuk tujuan membersihkan diri menjelang bulan suci Ramadhan.

Lihat Juga

Haji Andri Ganti Plat Bus Al Hijrah Seri W

Haji Andri Ganti Plat Bus Al Hijrah Seri W

19 September 2025
41
Nurman HMN Dilewakan dengan Gelar Datuk Rajo Basa Suku Panyalai

Nurman HMN Dilewakan dengan Gelar Datuk Rajo Basa Suku Panyalai

16 September 2025
20
Parlemen sebagai Cermin Kehormatan Rakyat

Parlemen sebagai Cermin Kehormatan Rakyat

12 September 2025
12

Balimau adalah salah satu hal wajib yang untuk di lakukan sebelum menunaikan ibadah puasa Ramadhan bagi sebagian masyarakat yang mempercayainya. Kepercayaan masyarakat dengan balimau masih sangat banyak dan setiap menjelang bulan suci Ramadhan banyak masyarakat mandi Balimau ke tempat-tempat wisata pemandian.

Mandi Balimau menjadi tujuan sekaligus pergi jalan-jalan sebagai penutupan untuk pergi main karena sebulan penuh beribadah di bulan suci Ramadhan yang penuh keberkahan.

Balimau dilakukan untuk tujuan menyucikan diri dan membersihkan diri menjelang bulan suci Ramadhan. Balimau dilakukan dengan mengguyurkan air jeruk dan bunga-bunga yang sudah diracik ke seluruh tubuh, dari kepala sampai jari kaki, seperti mandi wajib.

Tradisi mandi Balimau tidaklah menentang hukum agama Islam jika dilakukan dengan benar. Tetapi seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, pada saat ini banyak sekali dijumpai masyarakat mandi Balimau, tetapi satu tempat dengan yang bukan muhrimnya (laki-laki dan perempuan), yaitu anak muda-mudi yang mandi Balimau di tempat pemandian umum yang banyak sekali dijumpai.

Mandi Balimau hanya sebagai omong kosong. Balimau sudah jelas tujuannya untuk menyucikan diri dan membersihkan diri menjelang bulan suci Ramadhan, sedangkan banyak muda-mudi di tempat pemandian umum mengatakan ia sedang mandi Balimau tetapi satu tempat dengan yang bukan muhrimnya.

Tradisi mandi Balimau sudah menjadi kontroversi karena banyak muda-mudi mandi Balimau bercampur dengan yang bukan muhrimnya hal ini tentu saja tidak diperbolehkan dan tidak wajar bagi umat muslim.

Balimau sudah jelas tujuannya untuk menyucikan diri dan membersihkan diri tetapi banyak yang tidak mengartikannya ke hal-hal yang ia lakukan, seperti mandi Balimau tetapi satu tempat dengan yang bukan muhrimnya yaitu bercampur laki-laki dan perempuan di tempat wisata pemandian.

Mandi bercampur dengan orang yang bukan muhrimnya sudah menjadi hal biasa ditemukan pada saat ini, terutama di tempat pemandian umum yang terkenal dan tentunya banyak yang mengunjunginya dan mandi di dalam kolam dan bercampur di dalamnya laki-laki dan perempuan.

Mandi bercampur antara laki-laki dan perempuan apakah bisa menjamin semua pengunjung yang mandi itu orang yang sehat? Tentu tidak kan, tetapi semua orang yang mandi di tempat pemandian umum tidak memperhatikannya dan cuek atau tidak mau tau akan hal itu.

Mandi Balimau sudah menjadi hal yang harus dilakukan dengan benar, tetapi banyak yang tidak mengikuti tradisi Balimau sesuai dengan yang menjadi tujuan Balimau tersebut. Mandi Balimau hanya sebagai tujuan berwisata ke tempat pemandian umum yang terkenal dan bukan untuk menyucikan diri dan membersihkan diri menjelang bulan suci Ramadhan.

Hal ini tentu salah besar yang harus diperhatikan dan ditindaklanjuti terhadap masyarakat yang telah sesat jalannya dan harusnya diperbaiki dengan tegas agar tidak melakukan hal yang salah itu.

Mandi Balimau saat ini hanya sebagai omong kosong yang sudah menyimpang dari tradisi yang dipercaya dari dahulu. Sekarang mandi Balimau hanya untuk mandi-mandi biasa di sungai atau di tempat wisata pemandian umum. Balimau tidak ada ia lakukan. Tujuannya hanya pergi berwisata bukan untuk menyucikan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Mandi Balimau sekarang ini sudah mulai memudar karena penyimpangan yang terjadi. Mandi Balimau di tempat yang sama dengan lawan jenis dan tentunya bukan muhrimnya hal ini bukanlah ajaran agama Islam dan ini bisa menjadi tradisi yang sesat jika dilakukan dengan cara mandi Balimau tetapi satu tempat dan waktu yang sama dengan lawan jenis.

Tujuan mandi Balimau adalah untuk menyucikan diri sendiri untuk menyambut bulan suci Ramadhan tentunya penyimpangan yang terjadi saat ini tidak akan menyucikan diri karena sudah tidak ada kesadaran akan penyimpangan yang dilakukannya, yaitu mandi Balimau tetapi satu tempat dan satu waktu dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya.

Mandi Balimau sudah dari dulu tujuannya untuk menyucikan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan, bukan untuk main-main atau melakukan hal menyimpang dengan mandi dengan yang bukan muhrimnya. Jika Balimau masih dilakukan seperti ini tentu saja banyak masyarakat yang sesat dengan tradisi yang sudah pasti salah dan tidak boleh dilakukan seperti itu.

Boleh saja mandi Balimau tetapi tidak satu tempat dan waktu yang sama dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya seperti mandi di tempat wisata pemandian umum terkenal banyak masyarakat yang datang ke tempat pemandian.

Lebih baik dan benar lakukan di rumah saja dan tentunya benar-benar lakukan dengan niat yang di hati untuk menyucikan diri untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan melakukan ibadah puasa Ramadhan untuk mendapatkan pahala dan ridho-Nya Allah SWT.

Mandi Balimau adalah tradisi yang dipercaya sejak dulu sampai sekarang dan masih banyak dilakukan oleh masyarakat Minangkabau, tetapi sekarang menyimpang dari tradisi yaitu mandi Balimau tetapi satu tempat dan satu waktu dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya hal ini yang harus diperhatikan agar tidak dilakukan lagi dan tidak berkembang lagi di masyarakat.

Sebagai umat muslim kita yang harus memperhatikan segala penyimpangan yang terjadi di sekitar kita dan mengatasi penyimpangan yang terjadi minimal mengingatkan yang di sekitar kita agar tidak melakukan penyimpangan sosial yang terjadi dan tidak berkembang lebih besar penyimpangan sosial tersebut. *)

Penulis adalah Mahasiswi Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand)

ShareTweetSendShare
Previous Post

Merantau dan Bahasa Kasar

Next Post

Majelis Komisioner KI Sumbar Gabung Tiga Register, Atasan PPID Solsel Jadi Termohon

BeritaTerkait

Haji Andri Ganti Plat Bus Al Hijrah Seri W
Opini

Haji Andri Ganti Plat Bus Al Hijrah Seri W

19 September 2025
41
Nurman HMN Dilewakan dengan Gelar Datuk Rajo Basa Suku Panyalai
Opini

Nurman HMN Dilewakan dengan Gelar Datuk Rajo Basa Suku Panyalai

16 September 2025
20
Parlemen sebagai Cermin Kehormatan Rakyat
Opini

Parlemen sebagai Cermin Kehormatan Rakyat

12 September 2025
12
17+8 Tuntutan Rakyat, Jalan Pulang ke Supremasi Konstitusi
Opini

Prabowo, Supremasi Konstitusi, dan Peran Sjafrie dalam Menata Hubungan Sipil–Militer

10 September 2025
21
17+8 Tuntutan Rakyat, Jalan Pulang ke Supremasi Konstitusi
Opini

17+8 Tuntutan Rakyat, Jalan Pulang ke Supremasi Konstitusi

7 September 2025
19
Pakar Hukum Konstitusi: Sibuk Ngonten atau Menjaga Konstitusi?
Opini

Pakar Hukum Konstitusi: Sibuk Ngonten atau Menjaga Konstitusi?

3 September 2025
17
Next Post
Majelis Komisioner KI Sumbar Gabung Tiga Register, Atasan PPID Solsel Jadi Termohon

Majelis Komisioner KI Sumbar Gabung Tiga Register, Atasan PPID Solsel Jadi Termohon

Most Viewed Posts

  • Gubernur Sumbar: PSBB Berakhir, Diganti New Normal (35,466)
  • Ranah Minang Berduka, Haji Boy Lestari Dt Palindih Berpulang ke Rahmatullah (34,517)
  • Senin Depan Tidak Juga Cair Bantuan Covid-19, Gubernur Sumbar Dilaporkan ke Presiden (33,716)
  • VCO (Virgin Coconut Oil) Dapat Digunakan sebagai Obat Membunuh Covid-19 (31,599)
  • Heboh, Satu Orang PDP Covid-19 dari Payakumbuh Meninggal di RSAM Bukittinggi (28,135)
  • Pepatah Petitih Minangkabau tentang Kebersamaan Beserta Maknanya (25,098)
  • Tabuik, ‘Perang Karbala’ di Jantung Kota Pariaman (22,792)
  • Sijunjung Jebol, Seluruh Sumbar Zona Merah Covid-19 (21,883)
  • Blaster, Klub Motor Legendaris Kota Padang (21,876)
  • Boy Rafli Amar Dt Rangkayo Basa Termasuk 5 Komjen Calon Kapolri yang Diajukan Kompolnas ke Presiden (21,620)

Berita Lainnya

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

20 Februari 2025
104
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Bangun ‘Rumah Budaya’ Bintang 7 di Taman Budaya Sumbar!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Bangun ‘Rumah Budaya’ Bintang 7 di Taman Budaya Sumbar!

14 Juni 2024
258
‘Sisi Gelap’ DBL Caketum IKA Unand #NoworNever #KitoNanSantiang

‘Sisi Gelap’ DBL Caketum IKA Unand #NoworNever #KitoNanSantiang

30 Juli 2021
438
“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Menyala! Dalmenda dan Ka’bati Ikut Baca Puisi

“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Menyala! Dalmenda dan Ka’bati Ikut Baca Puisi

13 Desember 2024
170
“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Pemprov Sumbar Dukung Upaya Pemajuan Kebudayaan

“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Pemprov Sumbar Dukung Upaya Pemajuan Kebudayaan

5 Januari 2025
80
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Siap Jadi Episentrum Gerakan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Siap Jadi Episentrum Gerakan Kebudayaan

17 Mei 2025
116
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Unand Menggelegar oleh Puisi

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Unand Menggelegar oleh Puisi

5 Juni 2025
100
“Abrar Yusra and the Ocean of Letters”: A Poetry Collection by Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Indonesian Writer of Satu Pena Sumbar, Indonesian Creator of AI Era, FSM, ACC SHILA)

“Abrar Yusra and the Ocean of Letters”: A Poetry Collection by Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Indonesian Writer of Satu Pena Sumbar, Indonesian Creator of AI Era, FSM, ACC SHILA)

24 Februari 2025
92
“Abrar Yusra dan Samudera Aksara”: Kumpulan Puisi Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)

“Abrar Yusra dan Samudera Aksara”: Kumpulan Puisi Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)

24 Februari 2025
98

Portal berita forumsumbar.com diterbitkan oleh PT. BANGKA LIMABELAS MULTIMEDIA, merupakan situs berita dari Sumbar.

Kantor : Jl. Bangka No. 15 Wisma Warta Ulak Karang – Padang (25133)

HP / WA : 081275665100

  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi

Hak Cipta oleh Forum Sumbar 2022

No Result
View All Result
  • Forum Sumbar
  • homepage
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi

Hak Cipta oleh Forum Sumbar 2022

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In