• Forum Sumbar
  • homepage
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi
Senin, Juli 14, 2025
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
  • Kontak
No Result
View All Result
Forum Sumbar
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
  • Kontak
No Result
View All Result
Forum Sumbar
No Result
View All Result

Puisi-puisi Karya Abrar Yusra, Sang Penyair Indonesia Asal Ranah Minang (III)

11 Januari 2025
in Sastra
Reading Time: 3min read
Views: 521
Abrar Yusra, wartawan, penyair, novelis dan penulis biografi Indonesia asal Ranah Minang. (Foto : Dok)

PADANG, forumsumbar –—Abrar Yusra merupakan wartawan, penyair, novelis dan penulis biografi Indonesia asal Ranah Minang.

Abrar Yusra lahir pada tanggal 28 Maret 1943 di Lawang Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dan meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 2015 di Bogor, Jawa Barat (pada umur 72 tahun).

Sebagai penyair Abrar Yusra banyak menulis puisi, dan terbit di media cetak lokal di Sumatera Barat, maupun nasional. Berikut beberapa puisi karyanya;

Lihat Juga

“Antologi Puisi Papua”: Karya Rizal Tanjung

“Antologi Puisi Papua”: Karya Rizal Tanjung

27 Juni 2025
36
Poetry Collection by Leni Marlina, Zulkifli Abdy & Herry Tany: “On The Land That Has Lost Its Languange”

Poetry Collection by Leni Marlina, Zulkifli Abdy & Herry Tany: “On The Land That Has Lost Its Languange”

30 Juni 2025
66
“Love & Safe Gaza”, Puisi untuk Menyuarakan Kemanusiaan Bersama Penyair dan Tokoh Sumbar

“Love & Safe Gaza”, Uniting Voices for Humanity Through Poetry and Solidarity in West Sumatra

22 Juni 2025
25

Senandung di Kamar Kecil

Oleh: Abrar Yusra

Misalkan aku di ruang tunggu dan berhadapan dengan pintu
terkunci. Maka aku sedang mencari sebuah kunci rahasia
untuk masuk ke dalam. Tapi kunci tak pernah ada
di tanganku. Aku tak pernah sabar dan tak pernah bisa sabar
menunggu. Dan sifat buruk ini amat memperdayakan
orang-orang seperti aku! Amat tak sabar dan amat gusar kuketok
pintu. Kuketok dan kuketok-ketok
selama hidupku:
Alangkah sia-sia hidupku ini!
Lagi pula bayangkan betapa tragis
sebab sebenarnya aku tak melakukan apapun sebab tak ada
pintu. Tak ada

19 Oktober 1984

Sumber: Horison (Juni, 1987)

Doa Pembakaran

Oleh: Abrar Yusra

Api apa membakar? Membuat darah panas dan bergolak
di urat-urat nadi?
Api apa membakar diri? Membakar gelap ini?
Api apa menerangi mimpi-mimpi?
(Dalam malam dan bakar menerangi
kulihat jalan kulihat aku lewat dan mencari-cari
arah yang pasti kepadamu dan kepada
Mu — dan betapa kaki-kaki langit
berbaur remang dan gelap
berganti-ganti!)
Berilah aku benderang yang lebih benderang
lagi! Sebab hidup adalah bakar maka bakarlah aku
Bakar dan bakarlah! Beri aku benderang yang lebih
dari matahari! Ben aku benderangku sendiri untuk menyigi
dunia berlekuk dan bersegi, untuk menyigi
dunia cinta dan mimpi-mimpi!

9 Desember 1984

Sumber: Horison (Juni, 1987)

Jakarta

Oleh: Abrar Yusra

di mana-mana, di rumah di jalan di siang di malam. di mana-mana
Kudengar klenengan dan tiktok beca
Pusingan roda dan derak-derik k.a.
Dekat dan jauh
luncur sedan knalpot honda
gemuruh truk dan biskota
Lagi ngauman plane menggetarkan angkasa
Mengajakku entah ke mana
Di mana-mana
di rumah, di jalan, di siang, di malam. bagai di stasiun saja
menunggu kendaraan berikutnya
Kadang-kadang aku berasa tidur dan bergerak tak bisa keluar
dalam suatu kendaraan besar tak bernama, yang membawaku suka atau
tidak suka, juga entah kemana ….

1978

Sumber: Horison (Juni, 1987)

Gabai

Oleh: Abrar Yusra

Gabai dahan ke matahari
gabai terbang burung terkurung ufuk
gabai pendek tangan alam
Gabai pekik Saijah gabai rindu dan sakit
menyeru Adinda
dalam hiru biru
dan mau mayat itu

Yah
yang dahan patah
dan burung bangkai
Saijah terkapar
berbau darah
Gabai panjang tangan waktu
gabai tangan-tangan mimpimu
terus
menggabai-gabai
gabai dalam hiru biru
Gabai dalam sepi
semula jadi

24 Februari 1985

Sumber: Horison (Juli, 1985)

Tamu Malam di Warung

Oleh: Abrar Yusra

Sesudah ngobrol pendek sekedar minta tempat
di larut malam, di pinggir jalan, di warung, yak kita pun
tak keberatan ia menggolek begitu saja
di lantai. Teronggok lusuh dengan pakaiannya
Kita tentu berjudi. Jengkel dan terbahak dan
minum kopi sampai pagi. Tiba-tiba, nah:
“Ia mati” suaramu aneh
Mati?
Artinya mayatnya teronggok seperti pakaian tak bisa dipakai
lagi atau setumpuk perkakas rongsokan yang harus dibuang
ke tong sampah:
Kepala, dada dan perut, tangan dan kaki jadi setumpuk
perkakas rongsokan di lantai, tak bisa dipakai lagi
Siapa apa dia? Yang jelas ia sesuatu yang tanggal
dari tubuhnya tapi apa siapa siapa apa dianya? Dan apa
siapa dan siapa apa kita, aku dan kamu?
Tak kepala namun berkepala, tak dada tak perut namun
berdada berperut, tak kaki tak tangan e berkaki bertangan!
Apanya berjejak di tanah, di sinar matahari, mengais tanah
merencah sungai dan laut, menerjuni lembah merangkak gunung
menggabai bulan
dan bintang-bintang
dan impian
yang berkeliaran malam
membisik merayu
menangis meringis
membahak dan berteriak?
Siapa? Kita ribut seolah bertengkar ketika pemilik warung
sama sendirinya berbisik:
“Lagi, pengembara
yang memburu dan mungkin tak mendapatkan
apa-apa!” Siapa? Mestinya aku juga, yang sejenak singgah
di warung di pinggir jalan

29 Januari 1985

Sumber: Horison (Juli, 1985)

Hanya Secercah Ciuman

Oleh: Abrar Yusra

Pandanglah kota dan matahari, simpang dan tiang-tiang ini
Di mana pernah melintas bayanganmu
Pernah sekejap kita di sini
Mengiringkan waktu
Tiada sesuatu yang pasti. Berbahagialah menyusur jalan
Resah dari tempat demi tempat
Dan aku hanya bisa memberimu secercah ciuman
Yang hanya kita bisa nikmat
Semoga sesudah kota dan matahari, simpang dan tiang-tiang ini
Engkau pun bisa bertetap hati
pada segala yang akan datang
Selamat jalan, anak sayang!

1970-an

Oleh: Abrar Yusra

Lapar aku, aku lapar. Kumakan buah segala buah
segala padi segala ubi
Kumakan sayur segala sayur. Segala daun segala rumput
Kumakan ikan, ketam, udang, kerang
Kumakan kuda
Ayam, sapi, kambing, babi, tikus, bekicot
Aku lapar, lapar lagi!
Ku makan angin
Ku makan mimpi
Ku makan pil
Ku makan kuman
Ku makan tanah
Ku makan laut
Ku makan mesin
Ku makan bom
Ku makan bulan
Dan bintang dan matahari
Kumakan mimpimu
Rencanamu
Tanganmu, kakimu
Kepalamu
Astaga, kumakan tanganku
Dan kakiku dan kepalaku
Dan hah, kumakan kamu!

(Tan)

(Dari berbagai sumber)

ShareTweetSendShare
Previous Post

Puisi-puisi Karya Abrar Yusra, Sang Penyair Indonesia Asal Ranah Minang (II)

Next Post

Mahakarya Randai III Siti Manggopoh: Persembahan Kisah Heroik Perempuan Minangkabau untuk Inspirasi Negeri

BeritaTerkait

“Antologi Puisi Papua”: Karya Rizal Tanjung
Sastra

“Antologi Puisi Papua”: Karya Rizal Tanjung

27 Juni 2025
36
Poetry Collection by Leni Marlina, Zulkifli Abdy & Herry Tany: “On The Land That Has Lost Its Languange”
Sastra

Poetry Collection by Leni Marlina, Zulkifli Abdy & Herry Tany: “On The Land That Has Lost Its Languange”

30 Juni 2025
66
“Love & Safe Gaza”, Puisi untuk Menyuarakan Kemanusiaan Bersama Penyair dan Tokoh Sumbar
Sastra

“Love & Safe Gaza”, Uniting Voices for Humanity Through Poetry and Solidarity in West Sumatra

22 Juni 2025
25
“Love & Safe Gaza”, Puisi untuk Menyuarakan Kemanusiaan Bersama Penyair dan Tokoh Sumbar
Sastra

“Love & Safe Gaza”, Puisi untuk Menyuarakan Kemanusiaan Bersama Penyair dan Tokoh Sumbar

22 Juni 2025
48
Kumpulan Puisi Leni Marlina, Zulkifli Abdy dan Herry Tany: “Di Tanah Yang Kehilangan Bahasa”
Sastra

Kumpulan Puisi Leni Marlina, Zulkifli Abdy dan Herry Tany: “Di Tanah Yang Kehilangan Bahasa”

29 Juni 2025
84
“Giring-Giring Perak”: Angkernya Bukit Tambun Tulang – Lembah Anai
Sastra

“Giring-Giring Perak”: Angkernya Bukit Tambun Tulang – Lembah Anai

18 Mei 2025
83
Next Post
Mahakarya Randai III Siti Manggopoh: Persembahan Kisah Heroik Perempuan Minangkabau untuk Inspirasi Negeri

Mahakarya Randai III Siti Manggopoh: Persembahan Kisah Heroik Perempuan Minangkabau untuk Inspirasi Negeri

Most Viewed Posts

  • Gubernur Sumbar: PSBB Berakhir, Diganti New Normal (35,215)
  • Ranah Minang Berduka, Haji Boy Lestari Dt Palindih Berpulang ke Rahmatullah (34,241)
  • Senin Depan Tidak Juga Cair Bantuan Covid-19, Gubernur Sumbar Dilaporkan ke Presiden (33,478)
  • VCO (Virgin Coconut Oil) Dapat Digunakan sebagai Obat Membunuh Covid-19 (31,289)
  • Heboh, Satu Orang PDP Covid-19 dari Payakumbuh Meninggal di RSAM Bukittinggi (27,874)
  • Pepatah Petitih Minangkabau tentang Kebersamaan Beserta Maknanya (22,759)
  • Tabuik, ‘Perang Karbala’ di Jantung Kota Pariaman (22,337)
  • Sijunjung Jebol, Seluruh Sumbar Zona Merah Covid-19 (21,653)
  • Blaster, Klub Motor Legendaris Kota Padang (21,562)
  • Boy Rafli Amar Dt Rangkayo Basa Termasuk 5 Komjen Calon Kapolri yang Diajukan Kompolnas ke Presiden (21,360)

Berita Lainnya

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

20 Februari 2025
90
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Bangun ‘Rumah Budaya’ Bintang 7 di Taman Budaya Sumbar!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Bangun ‘Rumah Budaya’ Bintang 7 di Taman Budaya Sumbar!

14 Juni 2024
219
‘Sisi Gelap’ DBL Caketum IKA Unand #NoworNever #KitoNanSantiang

‘Sisi Gelap’ DBL Caketum IKA Unand #NoworNever #KitoNanSantiang

30 Juli 2021
423
“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Menyala! Dalmenda dan Ka’bati Ikut Baca Puisi

“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Menyala! Dalmenda dan Ka’bati Ikut Baca Puisi

13 Desember 2024
151
“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Pemprov Sumbar Dukung Upaya Pemajuan Kebudayaan

“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Pemprov Sumbar Dukung Upaya Pemajuan Kebudayaan

5 Januari 2025
68
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Siap Jadi Episentrum Gerakan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Siap Jadi Episentrum Gerakan Kebudayaan

17 Mei 2025
107
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Unand Menggelegar oleh Puisi

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Unand Menggelegar oleh Puisi

5 Juni 2025
93
“Abrar Yusra and the Ocean of Letters”: A Poetry Collection by Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Indonesian Writer of Satu Pena Sumbar, Indonesian Creator of AI Era, FSM, ACC SHILA)

“Abrar Yusra and the Ocean of Letters”: A Poetry Collection by Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Indonesian Writer of Satu Pena Sumbar, Indonesian Creator of AI Era, FSM, ACC SHILA)

24 Februari 2025
84
“Abrar Yusra dan Samudera Aksara”: Kumpulan Puisi Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)

“Abrar Yusra dan Samudera Aksara”: Kumpulan Puisi Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)

24 Februari 2025
84

Portal berita forumsumbar.com diterbitkan oleh PT. BANGKA LIMABELAS MULTIMEDIA, merupakan situs berita dari Sumbar.

Kantor : Jl. Bangka No. 15 Wisma Warta Ulak Karang – Padang (25133)

HP / WA : 081275665100

  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi

Hak Cipta oleh Forum Sumbar 2022

No Result
View All Result
  • Forum Sumbar
  • homepage
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi

Hak Cipta oleh Forum Sumbar 2022

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In