
Oleh: Wiztian Yoetri
(Wartawan Senior)
SUATU ketika seorang Sufi datang kepada seorang raja. Lalu, sang Raja berkata kepada sufi, “Wahai sufi saya ndak kuat mendengar ceramah panjang-panjang. Beri saya nasehat yang cocok untuk digunakan kapanpun dan dimanapun?”
Lalu, sufi menjawab, “saya beri satu kalimat wahai baginda raja, yang relevan dan ini dapat membuat kita tenang dan bahagia, kalimatnya sederhana; Ini akan berlalu.”
Artinya, ketika kita mengalami apa saja,kalau senang tidak boleh lupa diri, dan apabila mengalami kesusahan tidak menghadapinya dengan putus asa. Disebabkan, ‘ini akan berlalu’, ujar sang sufi itu menekankan lagi.
Apabila, kita sedang dapat rezeki banyak, kita sedang excited jangan sampai lupa, mengingat ini semua akan berlalu. Dan, sebaliknya bila dapat pahitnya, susah dalam hidup, tidak usah berputus asa, karena masalah Ini juga akan segera berlalu!
Nasehat sufi terhadap Raja, meski hanya satu kalimat, sangat relevan dengan kondisi negeri kita, hari ini. Terutama, bila kita kaitkan dengan mereka, pemburu kekuasaan dan harta dunia.
Bahwa jabatan atau kekuasaan maupun harta kekayaan yang kita kuasai, hanyalah titipan dari Allah Swt. Janganlah membuat kita sombong, karena ini juga akan berlalu. Lama dan tidak lama hanyalah soal waktu.
Jabatan dan kekuasaan itu, ada periodeisasinya. Setelah periode berakhir, tak bisa diperpanjang lagi. Kita pun akan pensiun, artinya semuanya ini akan berlalu. Selesai pada waktunya.
Untuk itu, apa yang bisa kita bangga-banggakan, semuanya serba terbatas, dan akan berakhir seiring dengan kita pensiun atau saat berpisah nyawa dengan badan, kita pun akan berpulang ke akhir hayat.
Ada empat sebab, menjadi orang sombong, di antaranya jabatan, harta, ilmu dan amal sholeh. Kesemuanya ini akan berlalu. Karena tidak ada jaminan kita miliki selamanya. Tak ada yang abadi, semua akan berlalu. Hanya masalah waktu semata.
Keangkuhan dan kesombongan, membuat iblis terusir dari surga, jangan sampai sifat itu menjadi alasan kita tak dapat mendekati pintu surga.
Orang sombong merasa, semua miliknya, sedangkan orang bertaqwa melihat segala sesuatu adalah milik Allah.”Dan milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Allah adalah meliputi tiap-tiap sesuatu.”–QS. An Nisaa’ ayat 126–
Sekuat apa pun tenaga dan kekuasaan seseorang, pasti tidak akan mampu menahan laju umurnya.” Apa pun bisa saya lawan, kecuali usia,” kata penulis yang juga aktivis perempuan Mesir, Nawal El Saadawi. Artinya, kembali ke nasehat seorang sufi di atas tadi kepada sang raja untuk sebuah doa dan kalimat; “Ini semua akan berlalu!” Semua soal waktu. *)