Suara Ibu Pertiwi untuk Anak Negeri
Oleh: Leni Marlina
/1/
Wahai anak-anakku,
dari rahimku kalian terlahir,
kulihat kalian tumbuh, bertumbuh,
di atas tanah yang kubentangkan luas,
di bawah langit yang kujaga tetap biru.
Darahku mengalir dalam urat-urat kalian,
cinta ini menghidupi langkah-langkah kecilmu,
meski badai menerjang, kalian berdiri,
meski hujan mengguyur, kalian tetap tegar,
seperti karang yang tak goyah dihantam gelombang.
/2/
Aku lihat kalian berlari menuju cakrawala,
mencakar angkasa dengan mimpi-mimpi besar,
menggemakan sumpah di puncak-puncak gunung,
aku dengar jiwamu berteriak,
janji-janji kalian terukir di angin,
“takkan kubiarkan ibu terluka,”
katamu, saat kuberbaring lelah,
namun di balik kelopak mataku yang layu,
kupastikan bara semangatmu tak pernah padam,
menyulut nyala baru di malam paling pekat.
/3/
Dari sawah yang subur hingga hutan yang lebat,
kalian menyusuri aliran sungai yang jernih,
menyulam hikayat baru dengan tekad yang tak tertundukkan,
setiap peluh dan keringatmu, anakku,
adalah doa yang kau bisikkan di telingaku,
aku merasakan hangatnya, dalam napas yang berat,
menembus kabut ketidakpastian.
Kalian adalah nyala lilin di gelapku,
mengusir segala takut yang mencoba mencengkeram.
/4/
Aku, anakku, adalah bumi yang kalian injak,
pelindung yang menyimpan ribuan rahasia,
tapi aku juga adalah saksi,
atas setiap luka dan duka yang kalian hadapi,
kulihat bagaimana kalian merajut keberanian,
melawan keterbatasan, memecahkan batas-batas,
menjadi sinar di setiap lorong yang sepi.
Aku dengar suara-suaramu menggema,
membawa pesan, “Kami takkan menyerah,”
dan dalam hatiku, aku tahu, kalian adalah pelita yang tak padam.
/5/
Anak-anakku, dengarlah suaraku,
aku bangga pada kalian yang tak gentar,
biarlah bumi ini menjadi saksi ikrar setiamu,
bahwa kalian akan menjaga setiap tapak dan jejak,
dari Sabang sampai Merauke, dalam satu dekap,
aku adalah rumahmu, selamanya,
dan kalian adalah nadiku yang terus berdetak,
hingga senja terakhir, hingga tanah ini menjadi surga,
aku akan tetap ada, mendengarkan, merangkul, mencintaimu anak-anak bangsa.
Padang, Sumbar, 2022
Catatan
Puisi ini awalnya ditulis oleh Leni Marlina hanya sebagai hobi dan koleksi puisi pribadi di tahun 2022. Puisi tersebut direvisi kembali serta dipublikasikan pertama kalinya melalui media digital tahun 2024.
Leni Marlina telah mengabdi sebagai dosen tetap di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP) sejak tahun 2006. Penulis juga merupakan pendiri dan kepala beberapa komunitas digital bidang sastra, pendidikan dan sosial termasuk World Children’s Literature Community (WCLC): https://rb.gy/5c1b02; POETRY-PEN International Community; komunitas PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat) Starcom Indonesia; (Starmoonsun Eduprenuer Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02
Sebagai anggota aktif dari Perkumpulan Penulis Indonesia SATU PENA Sumatera Barat, penulis juga terlibat dalam kolaborasi internasional, seperti Victoria Writers Association di Australia dan ACC International Writers Community di Hong Kong.