
Oleh: Irdam Imran
(Perantau Minang di Depok / Mantan Calon DPD RI Pemilu 2019 Dapil Sumbar)
TERPILIHNYA Andre Rosiade sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM) periode 2025–2030 secara aklamasi menimbulkan tanda tanya serius di kalangan perantau Minang: Apakah ini langkah membesarkan rumah budaya urang awak, atau justru menjadikannya kendaraan politik kekuasaan?
Dengan posisi Andre sebagai politisi Partai Gerindra dan orang dekat Presiden terpilih Prabowo Subianto, publik tidak naif. Ketika seorang aktor politik aktif memimpin organisasi kultural besar seperti IKM, maka kekhawatiran soal netralitas dan arah gerak organisasi menjadi sah dan logis.
Andre mengusung agenda ekspansi besar-besaran: dari 30 ke 38 provinsi, dari 157 ke 350 kabupaten/kota, hingga 1.650 kecamatan.
Namun kita harus bertanya dengan jujur: ekspansi ini untuk memperkuat adat dan solidaritas perantau, atau untuk memperluas basis politik menjelang 2029?
Rencana pengukuhan pengurus IKM di Istora Senayan yang dirancang megah dan penuh simbol politik, bahkan dengan kemungkinan menghadirkan Presiden Prabowo, mempertegas sinyal bahwa IKM bisa saja diseret terlalu jauh ke dalam orbit kekuasaan.
Apalagi ketika organisasi ini dijadikan panggung politisasi simbolik atas nama kebesaran Minangkabau.
IKM semestinya menjadi penjaga marwah budaya, etika, dan akal sehat urang Minang di rantau. Bukan corong partai, apalagi alat legitimasi elite yang sedang memoles citra untuk 2029.
Jika Andre serius ingin menjaga kepercayaan perantau, maka IKM harus bersikap netral, merangkul semua anak Minang lintas pilihan politik, dan menolak menjadi alat kekuasaan siapa pun.
Bila tidak, masyarakat Minang yang dikenal kritis dan mandiri bisa saja berbalik arah dan membangun rumah kultural alternatif yang lebih murni dan bebas dari bayang-bayang partai.
Seperti pepatah Minang mengingatkan: “Nan alah ka rancak indak ka pai tampek, nan rancak dipatenggang jariah, yang indak luruih ditingga jua.”
Percayalah, urang awak tahu membedakan mana perjuangan sejati, mana sekadar ambisi. *)