Oleh: Isa Kurniawan
HAPE sedang dicas. Beberapa saat, dilihat ada telepon masuk tidak terjawab. Dari Da Ery Mefri. Hari Raba’a pukul 13.08 Wib.
“Ado manalepon Da Ery?” langsung saya hubungi balik Da Ery Mefri. “Iyo. Batamu wak. Dima posisi Isa kini,” sahut Da Ery di seberang.
“Ulak Karang”
“Bialah Uda ka sinan”
Saya sudah sampaikan biar saya yang nurut Da Ery. Tapi Da Ery katakan bahwa ia sudah jalan dari rumah, dari Ladang Tari Nan Jombang Balai Baru Kuranji.
Akhirnya bertemu lah kami di Ulak Karang. Pukul 13.44 Wib.
Dan sembari turun dari mobil, “Iko untuak Isa,” dengan memberikan tas berwarna merah.
“Alhamdulillah. Tarimo kasih Da”
Di dalam tas tadi, ada buku “Salam Tubuh pada Bumi” ; Perjalanan 40 Tahun Karya Ery Mefri, yang ditulis Hendra Makmur, yang ditandatangani langsung oleh Da Ery. Dan satu lagi baju kaos warna hitam bersablonkan KABA Festival, 40 Tahun Nan Jombang.
Maestro Tari Minang/Koreografer Tari Kontemporer ini, beberapa hari yang lalu baru saja pulang dari Jakarta untuk menerima penghargaan bergengsi CHI Award 2023 dari Yayasan AlMar Foundation, untuk Kategori Penerus Seni Tari Nusantara.
“Sumbar beruntung ada Da Ery Mefri,” kata saya, saat Da Ery pamit untuk berjalan lagi.
Banyak tarimo kasih Da Ery Mefri. Teruslah berproses. Teruslah berkarya …
#TehTelur
Penulis : Penikmat Seni