PADANG, forumsumbar —Informasi data yang disampaikan Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19 setiap hari menunjukkan angka kematian pasien yang terkena virus corona (Covid-19) terus bertambah.
Kondisi ini ditanggapi serius oleh Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKS Nevi Zuairina saat rapat virtual Komisi VI dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat (3/4).
Nevi Zuairina mendesak Menteri BUMN Erick Thohir semakin agresif untuk berkontribusi dalam penanggulangan wabah ini.
“Kementerian BUMN jangan sekedar rencana-rencana. Sekarang ini Indonesia butuh aksi nyata yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat akibat wabah Covid-19,” ujar Nevi Zuairina.
Menurut wakil rakyat asal Dapil Sumbar 2 itu, BUMN sudah bergerak sebagai contoh kolaborasi, dimana sekitar 25 BUMN dalam pengadaan fasilitas wisma atlet untuk menjadi rumah sakit darurat pasien Covid-19.
Namun, tambahnya, lambatnya aksi ini tidak dapat membendung semakin banyaknya laju kasus baru Covid-19 di masyarakat yang terinfeksi.
“Di sisi lain faktanya Alat Pelindung Diri (APD) dokter dan para medis minim. Artinya banyak instrumen back-up pendukung penanganan wabah Covid-19 ini kurang,” ujar Nevi.
Kementerian BUMN harus aksi nyata lagi. Jangan bicara rencana apalagi berwacana di tengah pandemik Covid-19.
“Saya berharap, Kementerian BUMN menunjukkan aksi yang terasa di masyarakat, secara langsung yang dapat memberikan kabar gembira, atau berita positif di tengah masyarakat, sehingga ada upaya penguatan psikologis arah perbaikan penanganan wabah di tengah-tengah masyarakat,” ujar Nevi berharap.
Nevi Zuairina saat rapat virtual itu juga menyampaikan beberapa gagasannya melalui pesan WhatsApp kepada Menteri BUMN Erick Thohir berkaitan dengan lambatnya diagnosa infeksi virus ini.
“Saya minta pak Erick agar ada upaya penyediaan alat diagnosa oleh BUMN Farmasi, di mana hasil dapat diketahui setelah dua jam seperti yang digunakan negara Korea dan beberapa negara Eropa dengan akurasi 99,9%. Produk ini jauh lebih baik dibandingkan dengan produk dari China atau Singapore,” ujar Nevi.
Dan Nevi Zuairina berharap pesan di rapat virtual kepada Menteri BUMN menjadi pertimbangan.
“Semoga dipertimbangkan dan menjadi kerja KemenBUMN agar Indonesia memiliki instrumen yang mendukung kecepatan pengambilan tindakan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 ini, karena bisa cepat mengetahui mana masyarakat yang terpapar lewat tes massal yang akurasinya 99,9 persen,” ujar Nevi.
Politisi PKS ini juga memberi gambaran negara yang mulai memerdekakan diri dari serangan wabah corona seperti Jerman, di mana negara ini telah menerapkan pemeriksaan / tes secara massal kepada rakyatnya. Fasilitas kamar ICU dengan jumlah ventilator yang banyak juga disediakan dengan sigap.
“Sehingga Health Care System-nya sangat bagus, jauh melebih negara Italia. Saya mendukung segala aksi KemenBUMN yang akan mencoba konsolidasi kekuatan Kementerian BUMN untuk membantu pemerintah dan masyarakat sebagai Agent of Change,” ucapnya lagi.
Dan dalam kaitannya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Yang paling penting menurut Nevi adalah menekan laju kamatian akibat corona ini sehingga tingkat kematian mendekati 0 persen.
(Rel/Ad)