
PADANG, forumsumbar –— “One child, one teacher, one book, one pen can change the world.” — Malala Yousafzai. Kutipan dari Malala tersebut tak hanya menggemakan pentingnya pendidikan, tetapi juga menyiratkan kekuatan ekspresi yang muncul dari relasi mendalam antara guru dan siswa.
Dalam semangat itu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) SatuPena Sumbar menggelar Lomba Menulis Surat untuk Guru dan Siswa se-Sumbar 2025, sebagai wujud penghargaan terhadap komunikasi autentik, empati, dan refleksi dalam dunia pendidikan.
Dari ribuan surat yang masuk dari berbagai penjuru Sumbar, terpilih 50 nomine terbaik—masing-masing 25 nomine dari kategori guru dan siswa. Surat-surat tersebut telah melewati proses seleksi yang ketat oleh Dewan Juri yang diketuai oleh Dr Andria Catri Tamsin, MPd, dalam sidang penjurian yang berlangsung di sekretariat SatuPena Sumbar, Jalan Cinduamato, Padang, Kamis, 3 Juli 2025 lalu.
Membaca Surat: Menyelami Dunia Pikiran dan Perasaan
Dr Andria Catri Tamsin, yang juga merupakan dosen senior di Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa Sastra dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP), menyampaikan bahwa dari seluruh surat yang masuk, banyak yang masih belum sepenuhnya memahami struktur esensial dalam penulisan surat, terutama pada aspek sapaan, pembuka, dan penutupan yang sopan dan komunikatif.
“Surat seharusnya bukan sekadar tulisan formal. Ia adalah ruang curhat yang berkelas, ruang menyuarakan pikiran dan perasaan. Sayangnya, masih banyak surat dari siswa yang cenderung normatif dan belum menggambarkan kedalaman pengalaman personal terhadap gurunya,” ujar Andria.
Ia juga menyoroti lemahnya perhatian terhadap ejaan, struktur kalimat, dan pemilihan diksi yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), baik pada kategori siswa maupun guru.
Meski demikian, menurutnya, banyak pula surat yang mencuri perhatian karena mampu memotret kisah nyata hubungan mendalam antara guru dan siswa, sekaligus menyampaikan inspirasi dan makna dalam proses belajar mengajar.
“Surat-surat terpilih ini tak hanya menyentuh secara emosional, tetapi juga menegaskan pentingnya kejujuran emosional dalam proses pendidikan yang bermakna,” tambahnya.
Prosedur Kegiatan Seleksi Karya Sebelum Pengumuman Nomine
Lomba Menulis Surat bagi Guru dan Siswa yang diikuti guru SD, SMP, SMA/SMK/MA/SLB/ sederajat di Sumbar dan siswa siswa SMP/MTs, SMA/SMK/MA/SLB/sederajat di Provinsi Sumbar yang diselenggarkan SatuPena Sumbar memasuki tahapan seleksi dewan juri. Sebanyak 462 peserta terdiri 300 murid dan 162 guru berhasil lolos ke babak selanjutnya yang akan dinilai oleh juri yang terdiri dari akademisi, wartawan dan penulis.
Sebelumnya, peserta yang terdiri dari guru dan siswa tersebut, sebagian sudah dilakukan seleksi awal oleh pihak sekolahnya masing-masing.
Ketua DPD SatuPena Sumbar Sastri Bakry menjelaskan rapat dewan juri dilaksanakan di Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumbar, Jl Diponegoro No 4 Padang.
Rapat dihadiri Kabid Layanan, Otomasi dan Kerja Perpustakaan Fajri Rahmad Ersya, S.STP, MSi, Ketua Dewan Juri Dr Andria Catri Tamsin, MPd, Sekretaris SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung, Pustakawan Ahli Muda Perpustakaan Daerah Sumbar Azil Andri SSos dan Riena Lim, perwakilan dari HTT (Himpunan Tjinta Teman) sekaligus mewakili Albert Hendra Lukman.
Lomba ini diselenggarakan SatuPena Sumbar bertujuan untuk menggerakkan literasi menulis di Sumbar, khususnya Padang serta ingin mengetahui isi hati guru dan murid di era digitalisasi ini.
Banyak permasalahan sekolah yang ada di bawah tidak muncul ke permukaan dan tidak terdeteksi oleh pihak sekolah, dengan lomba ini kita membantu guru dan siswa mengungkap dengan jujur kondisi pembelajaran sekolah.

Kegiatan ini difasilitasi melalui Pokir Anggoa DPRD Sumbar Albert Hendra Lukman dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar.
Menurut Sastri Bakry, jika dihitung seluruh peserta yang diseleksi sekolah, secara keseluruhan bisa mencapai ribuan surat yang mengikuti lomba menulis surat ini. Seleksi awal ada yang sudah dilaksanakan di masing-masing sekolah oleh para guru penggerak/pembimbing.
Tahap seleksi lanjutan dilakukan dewan juri untuk memilih dan menetapkan nominasi 50 yang diumumkan minggu pertama Juli 2025.
Kemudian, Sekretaris DPD SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung menambahkan, memang setelah penutupan akhir pengiriman surat tersebut, banyak yang menchat dan mengirimkan pesan, menanyakan kapan pemenangnya diumumkan. Dengan banyaknya surat yang masuk, di satu sisi menggembirakan karena mampu mendorong peningkatan literasi menulis di kalangan guru dan siswa. Namun di sisi lain, dewan juri harus kerja keras dan membutuhkan waktu relatif lebih lama dalam menilai.
Tahapan Selanjutnya: Presentasi dan Pemilihan Pemenang
Ketua DPD SatuPena Sumbar Sastri Bakry menjelaskan bahwa seluruh nomine akan dihubungi langsung oleh panitia melalui kontak yang telah dicantumkan dalam surat. Mereka selanjutnya diundang ke Padang untuk mempresentasikan surat masing-masing pada pertengahan Agustus 2025.
“Presentasi ini menjadi tahap akhir dalam menentukan para pemenang terbaik, yaitu juara 1, 2, dan 3 serta lima pemenang harapan untuk masing-masing kategori,” kata Sastri Bakry.
Bulan Agustus nominasi pemenang pada Lomba Menulis Surat bagi Guru dan Siswa Tahun 2025 akan mempresentasikan karyanya pada acara Merah Putih yang digelar Himpunan Tjinta Teman (HTT).
Sastri Bakry menambahkan bahwa seluruh surat nomine akan dibukukan oleh SatuPena sebagai bentuk dokumentasi literasi dan penghargaan terhadap ekspresi tulus para peserta.
Sekretaris SatuPena Sumbar Armaidi Tanjung turut menyoroti pentingnya kelengkapan data peserta dalam setiap surat yang dikirimkan. Beberapa peserta merugikan diri sendiri, karena tidak mencantumkan nomor kontak atau informasi penulis secara lengkap.
“Lewat lomba ini, kita tidak hanya mendapatkan karya-karya inspiratif, tapi juga menyentuh persoalan nyata siswa dan guru di lapangan: bagaimana mereka saling memahami, berempati, dan membangun ruang pendidikan yang manusiawi,” tutur Armaidi.
Dengan diumumkannya para nomine ini, SatuPena Sumbar menjawab ratusan pertanyaan dari peserta dan publik yang masuk sejak penutupan lomba pada 15 Juni 2025 lalu.
“Alhamdulillah, lewat lomba ini kita tahu permasalahan siswa dan guru, mereka peduli atau tidak dengan lingkungannya. Dengan diumumkan nominasi lomba ini terjawab sudah banyak pertanyaan yang masuk lewat chat via WhatsApp (WA) sejak ditutupnya batas akhir penerimaan surat 15 Juni 2025 lalu,” ujar Armaidi.

Berikut adalah daftar 50 nomine yang berhasil lolos ke tahap akhir :
A. 25 Nomine Kategori Siswa
1. Ahmad Ali Akbar – SMAN 1 Sungai Limau
2. Ahmad Zulfi Al Qarni – SMAN 16 Padang
3. Annemarie Kaori Z – SMPIT Azkia Padang
4. Atifa Aulia Zalda – MTsS DMP Diniyyah Putri Padang Panjang
5. Bima Bhagaskara – SMKN 2 Padangpanjang
6. Dhina Ramadani – SMAN 2 Lintau Buo Tanah Datar
7. Dhini Aprinavia – SMAN 1 Batusangkar
8. Dyma Gusrita – SMAN 2 Padang
9. Ferdi Septriyano – MTsN 12 Agam
10. Hilmya Quratu Aini – MAN 3 Kota Padang
11. Jingga Aldernes – SMA Al Istiqomah Pasaman
12. Latifahtul Hasnah – MTsN 5 Solok Selatan
13. Latisya Aurelia Nadine – SMPI Al-Ishlah Bukittinggi
14. Maulida Hanifah Nursy – SMKN 3 Kota Solok
15. Messi Dwi Wulan Dari – SMAN 3 Sumatera Barat Pasaman
16. Muhammad Alghifari Ardon – SMAN 5 Padang
17. Nurul Khoira – SMAN 1 Ranah Batahan
18. Resviani – SMKN 2 Kepulauan Mentawai
19. Rusydi Fazri – SMKN 1 Bonjol Pasaman
20. Siti Nurzahara Maisyah Putri – SMAN 2 Bukittinggi
21. Sri Adinda – SMA 1 Batusangkar Tanah Datar
22. Syafa Fitria Primanda – SMAN 5 Padang
23. Tiara Puja Wulandari – SMAN 1 Sicincin Papa
24. Yulia Dwi Sefira – SMA Al-Istiqamah
25. Zaira Latifa Putri – SMPN 2 Bukittinggi
B. 25 Nomine Kategori Guru
1. Addurorul Muntatsiroh, MPd – SMKN 4 Sijunjung
2. Ari Hevrina, SPd – SMPN 4 Solok Selatan
3. Devi Melani, SPd – SMAN 1 Kapur IX Limapuluh Kota
4. Dian Amelia Sekarini – SMKS Tamansiswa Payakumbuh
5. Dilla Syafni, SPd.Gr. – SMAN 1 Pulau Punjung Dhamasraya
6. Dilla, SPd – SMPN 2 Bukittinggi
7. Dra Lifya – SLBN 1 Padang
8. Dwi Utari Kusuma, SPd – SMKN 1 Sutera Pessel
9. Erlinaweti, MPd – SMAN 1 Sungai Limau Padang Pariaman
10. Fitratullah, SHI – SMKN Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi
11. Fredrik Tirtosurya Esoputra – SMKN 2 Padang Panjang
12. Gusra Farnita – SDN 16 VII Koto Sungai Sarik Padang Pariaman
13. Hafizni Ansyarina, SAg, MPd – MTsN 3 Sijunjung
14. I’im Fatimah, SPd – SMKN 1 Rao Selatan
15. Kusdar Yuni, SPd – SMKN 1 Padang Panjang
16. Liberlina, SPd – SMKN 1 Solok Selatan
17. Meldesra, SPd – SMK PP Negeri Padang
18. Merry Fortuna Dewa – SMKN 3 Kota Solok
19. Miftahul Hidayati – SMKN 2 Padang Panjang
20. Ria Maidona, SPd, MM – SMKN 1 Gunung Talang Solok
21. Ridha – SMAN 5 Padang
22. Rizkawati, SPd – SMPN 3 Padangpanjang
23. Soni Hurianto – SMPN 15 Padang
24. Suri Hastika Sari – MTs Muhammadiyah Sulit Air Kabupaten Solok
25. Vina Lucya, SPd – SMPN 8 Bukittinggi
Lomba ini bukan hanya sekadar ajang menulis surat biasa, tapi juga menjadi momen refleksi bersama tentang arti penting pendidikan yang humanis, bermakna, dan menggugah hati. Sebab dalam surat-surat itu, kita temukan cermin: cermin harapan siswa, semangat guru, dan masa depan pendidikan kita.
(Leni Marlina)
Silahkan kunjungi berita sebelumnya tentang Topik Lomba Menulis Surat (Satu Pena Sumbar) via link official berikut ini:
Ayo Ikuti! SatuPena Sumbar Gelar Lomba Menulis Surat Bagi Guru dan Siswa