
Kumpulan Puisi Leni Marlina: “Melihat Diri Dalam Hujan” (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)
/1/
Melihat Diri Dalam Hujan
Puisi oleh Leni Marlina
(PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)
Hujan turun, dan aku melihat diriku di dalamnya.
Bukan sebagai tubuh, bukan sebagai nama,
tetapi hanya sebagai titik air
yang jatuh dari ketinggian tanpa pernah bertanya
ke mana ia akan mendarat.
Aku belajar dari hujan
tentang fana’,
tentang sirna,
tentang bagaimana menjadi sesuatu
yang hilang ke dalam segalanya.
Wahai Tuhan,
Jika Engkau ingin aku menjadi butiran debu,
maka jadikan aku debu
yang diterbangkan oleh cahaya-Mu.
Jika Engkau ingin aku menjadi air,
maka larutkan aku ke dalam sungai
agar aku mengalir hanya kepada-Mu.
Sebab aku bukan milikku,
aku bukan tanganku, bukan suaraku,
aku adalah Engkau yang menurunkan hujan ini,
agar aku pulang tanpa bertanya
siapa yang akan menerima aku.
Padang, Sumatera Barat, 2019
/2/
Menolak Aroma Makanan Dan Suara Air
Puisi oleh Leni Marlina
(PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)
Wahai dunia,
hari ini kami menuliskan namamu di udara,
tetapi tidak akan mengirimkan surat ini.
Kami biarkan tinta mengering,
biarkan kata-kata menahan napasnya.
Siang hari ini, kami menolak panggilan aroma roti, nasi dan
makanan lainnya,
menjauh dari suara air yang jatuh ke gelas,
karena kita tahu,
kenikmatan yang tertunda akan menjadi lebih manis,
lebih dalam,
lebih sejati.
Maka kami lipat surat ini,
menyimpannya dalam dada kami sendiri,
menunggu saat ketika dunia bukan lagi panggilan,
tetapi hanya gema yang tak lagi mengikat.
Padang, Sumatera Barat, 2019
/3/
Sungai yang Mengalir Dalam Diri
Puisi oleh Leni Marlina
(PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)
Sungai itu mengalir di
dalam diriku,
tetapi lebih dari itu,
aku adalah sungai itu,
dan aku tidak pernah benar-benar diam.
Aku melihat bayanganku di permukaannya,
tetapi ia tidak memantulkan wajahku,
ia hanya memantulkan Langit.
Maka aku bertanya,
di mana aku di antara air yang terus berlalu?
Apakah aku ada?
Atau hanya ilusi yang terpantul dalam kejernihan Tuhan?
Aku mengarungi sungai ini
tanpa mendayung,
tanpa melawan,
sebab aku tahu,
ma’rifat bukanlah menanyakan ke mana aku pergi,
tetapi menerima bahwa aku telah sampai
sebelum perjalanan dimulai.
Padang, Sumatera Barat, 2019
/4/
Berdiri di Depan Cermin yang Bergetar
Puisi oleh Leni Marlina
(PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)
Kita berdiri di depan cermin yang bergetar,
melihat diri kita yang lain,
ia yang haus,
ia yang lapar,
ia yang ingin mengulurkan tangan ke dunia.
“Mengapa kau menyiksaku?” kata bayangan.
“Apa salahnya menikmati yang telah ada?”
Tetapi kita tidak menjawab,
kita hanya menatap lebih dalam,
dan melihat sesuatu di balik bayangan itu—
dirinya yang lebih kuat,
lebih terang, lebih bersih.
Karena puasa bukan tentang menyiksa,
puasa adalah tentang menghapus kabut,
membiarkan yang sejati muncul dari dalam,
menjadikan diri lebih jernih dari cermin itu sendiri.
Padang, Sumatera Barat, 2019
/5/
Berpuasa Dari Segala Rasa yang Tidak Mengarah Kepada-Mu
Puisi oleh Leni Marlina
(PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)
Wahai Tuhanku,
Aku berpuasa,
dari minum dan makan,
dari segala rasa yang tidak mengarah kepada-Mu.
Aku menahan lapar bukan untuk menyesali kenikmatan,
tetapi agar aku tahu,
bagaimana rasanya mencintai tanpa menginginkan apa-apa.
Aku menahan haus bukan karena aku takut kehilangan,
tetapi karena aku ingin tahu,
bagaimana rasanya menahan dunia
agar hatiku cukup kosong untuk menerima-Mu.
Sebab cinta sejati bukanlah kepemilikan,
tetapi kehilangan yang diterima tanpa sedih.
Dan Ramadhan ini bukan sekadar ibadah,
tetapi jalan untuk mengosongkan diriku,
agar Engkau saja yang tinggal di hatiku, Tuhan.
Padang, Sumatera Barat, 2019
/6/
Seperti Sungai yang Berliku
Puisi oleh Leni Marlina
(PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)
Kita seperti sungai yang berliku,
mengalir dengan kesabaran batu,
mendengar panggilan laut yang berkilau,
tetapi memilih menunda tiba.
Air dalam tubuh kita bergetar,
ingin merobohkan bendungan waktu,
ingin menyerbu celah-celah keinginan,
tetapi kita diam,
karena kita tahu,
lautan hanya menelan mereka yang terburu-buru.
Kita biarkan matahari mencabut haus kita,
kita biarkan angin merontokkan lelah kita,
karena kita percaya,
bahwa di ujung perjalanan ini,
bukan hanya lautan yang menunggu,
tetapi samudra yang lebih luas dari dunia.
Padang, Sumatera Barat, 2019
Kumpulan puisi Leni Marlina di atas (puisi no. 1, 2, 3, 4, 5, 6), awalnya ditulis secara bilingual (Inggris-Indonesia) oleh Leni Marlina hanya sebagai hobi dan koleksi puisi pribadi tahun 2019. Puisi tersebut direvisi kembali serta mulai dipublikasikan secara bertahap untuk pertama kalinya melalui media digital tahun 2025.
Leni Marlina sampai saat ini merupakan anggota aktif Asosiasi Penulis Indonesia, SATU PENA cabang Sumatera Barat sejak berdiri tahun 2022; Komunitas Kreator Indonesia Era AI. Selain itu, ia juga merupakan anggota aktif Komunitas Penyair dan Penulis Sastra Internasional ACC di Shanghai, serta dipercaya sebagai Duta Puisi Indonesia untuk ACC Shanghai Huifeng International Literary Association.
Leni pernah terlibat dalam Victoria’s Writer Association di Australia. Sejak tahun 2006, ia telah mengabdikan diri sebagai dosen di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Leni juga mendirikan dan memimpin komunitas digital / kegiatan lainnya yang berfokus pada bahasa, sastra, pendidikan, dan sosial, di antaranya:
1. World Children’s Literature Community (WCLC): https://shorturl.at/acFv1
2. Poetry-Pen International Community
3. PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat), the Poetry Community of Indonesian Society’s Inspirations: https://shorturl.at/2eTSB; https: shorturl.at/tHjRI
4. Starcom Indonesia Community (Starmoonsun Edupreneur Community Indonesia): https://rb.gy/5c1b02
5. Linguistic Talk Community
6. Literature Talk Community
7. Translation Practice Community
8. English Languange Learning, Literacy, Literary Community (EL4C)
