
Tetes Hujan yang Mencari Laut”: Kumpulan Puisi Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)
/1/
Tetes Hujan yang Mencari Laut
Puisi oleh Leni Marlina
[PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA]
Dari awan kita jatuh,
menyentuh dedaunan, bebatuan,
mengalir di sungai nasib,
lalu bertanya, di mana rumah kita?
Hujan tak pernah tersesat,
sebab ia tahu, ia mencari laut.
Begitu pula kita, wahai jiwa,
berjalan entah ke mana,
tapi pada akhirnya, kembali pada-Nya.
Baso, Agam, Sumbar, 2003
/2/
Api Kecil yang Datang Dari Nyala-Nya
Puisi oleh Leni Marlina
[PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA]
Kita berjalan di lorong gelap,
menyentuh dinding-dinding waktu,
lupa bahwa kita adalah cahaya,
bukan bayangan yang kita buru.
Kita mengejar bulan di langit,
padahal bulan ada di mata kita.
Kita mencari Tuhan di kejauhan,
padahal Tuhan bersemayam di dada.
Wahai jiwa, pulanglah,
jangan kau cari surga di luar dirimu,
sebab kau adalah api kecil,
yang datang dari nyala-Nya.
Baso, Agam, Sumbar, 2003
/3/
Mencari Wajah Tuhan
Puisi oleh Leni Marlina
[PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA]
Aku bertanya, “Di mana wajah-Mu, wahai Tuhan?”
Langit berkata, “Aku hanya cermin.”
Laut berkata, “Aku hanya gema.”
Maka aku mencari lebih dalam,
di balik suara, di balik bentuk.
Lalu aku sadar,
wajah-Mu bukan di luar sana,
tapi di hati yang sunyi,
yang telah melepaskan dunia.
Baso, Agam, Sumbar, 2003
/4/
Sisa-sisa Lagu Langit
Puisi oleh Leni Marlina
[PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA]
Sebelum dunia dicipta,
ada nada-nada yang bergema,
dan kita adalah sisa-sisa lagunya.
Kita datang ke dunia sebagai puisi,
tapi lupa bagaimana cara membaca diri kita.
Kita sibuk mengeja dunia,
padahal Tuhan sudah menulis namanya di dada kita.
Baso, Agam, Sumbar, 2003
——————————————
Leni Marlina merupakan anggota aktif Asosiasi Penulis Indonesia, SATU PENA cabang Sumatera Barat sejak berdiri tahun 2022; Komunitas Kreator Indonesia Era AI. Selain itu, ia juga merupakan anggota aktif Komunitas Penyair dan Penulis Sastra Internasional ACC di Shanghai, serta mulai tahun 2024 dipercaya sebagai Duta Puisi Indonesia untuk ACC Shanghai Huifeng International Literary Association. Leni pernah terlibat dalam Victoria’s Writer Association di Australia. Sejak tahun 2006, ia telah mengabdikan diri sebagai dosen di Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang.
Leni juga mendirikan dan memimpin komunitas digital / kegiatan lainnya yang berfokus pada bahasa, sastra, pendidikan, dan sosial, di antaranya:
1. World Children’s Literature Community (WCLC): https://shorturl.at/acFv1
2. Poetry-Pen International Community
3. PPIPM (Pondok Puisi Inspirasi Masyarakat), the Poetry Community of Indonesian Society’s Inspirations: https://shorturl.at/2eTSB; https://shorturl.at/tHjRI
4. Starcom Indonesia Community (Starmoonsun Edupreneur Community Indonesia):
https://rb.gy/5c1b02
5. Linguistic Talk Community
6. Literature Talk Community
7. Translation Practice Community
8. English Languange Learning, Literacy, Literary Community (EL4C)
