
Peluh Pertiwi Langit Merah Putih
Oleh: Faaiz Naufal Syahputra
Di bawah langit merah putih yang berkibar,
Pertiwi menyeka peluh di wajahnya,
Dalam diam, ia menatap cakrawala,
Menanti fajar yang membawa bebasnya.
Tanah ini pernah basah oleh air mata,
Ditenun oleh darah dan keringat pejuang,
Setiap jengkalnya, setiap hembus napasnya,
Adalah saksi bisu dari perjuangan yang tak kunjung usang.
Langit merah putih itu tak selalu tenang,
Diiringi suara angin yang membawa kabar pilu,
Namun, meski badai datang bergulung-gulung,
Pertiwi tak pernah lelah menjaga anak cucunya.
Peluhmu, wahai Ibu Pertiwi,
Adalah pengorbanan tanpa tanda jasa,
Setiap tetesnya menumbuhkan pohon kemerdekaan,
Yang akarnya meresap dalam tanah sejarah bangsa.
Kini langit merah putih itu membentang megah,
Mengabarkan kemenangan yang diraih dengan jerih,
Namun di balik keindahannya,
Terdapat peluh yang tak pernah hilang dari wajah Ibu Pertiwi.
Padang, 23 September 2024
Sekilas Penulis
Faaiz Naufal Syahputra merupakan Mahasiswa Jurusan Pariwisata di UNP (Universitas Negeri Padang) kelahiran 16 Maret 2005.
Faaiz sudah banyak mengikuti kegiatan menulis puisi sejak masih sekolah di SMK. Ia awalnya yang tidak suka menulis puisi, hingga suka dengan menulis karena dapat support sistem dari guru dan teman-teman.
Hingga Faaiz menorehkan prestasi sebagai “Penulis Nasional” dalam program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional yang diselenggarakan oleh GMB-Indonesia 2020.
Ia terus semangat dalam menulis puisi, dimana awal puisinya berjudul “Penerang Kehidupan”.
Walau bukan bidangnya, ia tetap semangat dalam menulis hingga menorehkan prestasi dan mendapatkan Piagam Penghargaan sebagai “Penulis Nasional” buku berjudul Pelangi Kehidupan dalam program Akademisi Menulis Buku (AMB) 2022 Nyalanesia di anugerahkan di Surakarta, 18 September 2023. *)
