
Oleh: Yuza Rahma Tullah
(Mahasiswa Magister Ilmu Politik Universitas Andalas)
PEMILIHAN Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia menjadi salah satu momen demokrasi terbesar yang memerlukan alokasi anggaran sangat besar, yakni mencapai Rp71,3 triliun. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan Pemilu sebelumnya dan tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan penyelenggara untuk mengelola dana tersebut secara efisien dan transparan.
Menurut penulis, anggaran besar ini harus dipandang sebagai investasi strategis demi menghasilkan demokrasi yang berkualitas dan pemimpin yang legitimate bukan hanya dipandang sebagai anggaran biasa untuk menjalankan demokrasi di Indonesia.
Pemilu bukan hanya sekadar proses pergantian pemimpin, melainkan fondasi utama bagi stabilitas politik dan pembangunan nasional.
Oleh sebab itu, pegelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel dapat menjadi kunci agar anggaran yang besar ini tidak menjadi beban fiskal atau sumber in-efisiensi di negara ini.
Tentunya dengan adanya keterlibatan masyarakat sipil dan pengawasan ketat dari lembaga negara yang berwenang sangat amat diperlukan untuk dapat memastikan bahwa anggaran telah digunakan dengan baik dan tepat sasaran.
Penelitian dan kebijakan terbaru juga menyoroti pentingnya efisiensi anggaran pemilu tahun 2024 ini. Pemerintah mengusulkan beberapa strategi untuk efisiensi ini seperti memprioritaskan alokasi anggaran untuk kebutuhan utama, mempersingkat masa kampanye, optimalisasi media sosial sebagai alat kampanye, menciptakan relawan peduli pemilu dan merapkan e-voting sebagai sebuah inovasi teknologi untuk mempercepat proses pemungutan suara.
Selain itu, Presiden Republik Indonesia ke 7 Joko Widodo juga mengingatkan bahwa penggunaan anggaran pemilu ini dilakukan secara cermat dan efisien mengingat bahwa kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Apabila merujuk pada demokrasi, transparansi anggaran menjadi kunci untuk mewujudkan Pemilu yang berintegritas dan dapat dipercaya oleh masyarakat. Dengan dikelolanya anggaran dengan baik, maka Pemilu 2024 yang telah dilaksanakan dapat menjadi sebuah pesta demokrasi yang meriah dan tentunya dapat menghasilkan pemimpin yang memiliki legitimasi kuat dan mampu membawa Indonesia pada pembangunan yang inklusif dan terus berkelanjutan.
Sebagai salah satu mahasiswa dan generasi muda, saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk aktif mengawal proses-proses demokrasi yang ada di Indonesia. Kita bersama-sama dapat memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan menjadi investasi nyata bagi demokrasi yang sehat dan berkualitas.
Efisiensi anggaran bukan hanya soal penghematan keuangan negara, tetapi soal menjaga kualitas demokrasi dan masa depan bangsa. Apalagi Pemilu 2024 memakan biaya yang sangat besar ditambah dengan pelaksanaan pemungutan suara yang jumlahnya cukup banyak di setiap Provinsi. *)