Oleh: Dheka
(Relawan ASLI)
PKS (PARTAI KEADILAN SEJAHTERA) dikenal sebagai partai yang berintegritas, dan hal ini tercermin dalam Pilkada Dharmasraya 2024.
Awalnya, PKS dengan jelas merekomendasikan dan mendaftarkan pasangan ASLI (Annisa Suci Ramadhani dan Leli Arni), namun dukungan mereka sempat direbut oleh kubu Adi-Romi.
Meski demikian, PKS tetap berpegang pada prinsip dan akhirnya kembali mendukung ASLI, menunjukkan konsistensi dan komitmen mereka.
Dalam politik, perebutan dukungan partai adalah hal yang biasa, dan apa yang dilakukan kubu Adi-Romi dianggap sah dalam konteks demokrasi.
Kedua, kubu berlomba-lomba mendapatkan kepercayaan partai politik, karena dukungan tersebut adalah kunci dalam memenangkan Pilkada.
Namun, PKS menegaskan kembali pilihannya, membuktikan bahwa partai ini tidak mudah terpengaruh oleh tekanan sesaat.
Ironisnya, ketika PKS menarik kembali dukungannya ke ASLI, kubu Adi-Romi justru bereaksi keras, mengklaim bahwa demokrasi sedang terancam.
Hal ini menunjukkan standar ganda, dimana mereka menganggap perebutan dukungan adalah demokrasi yang wajar ketika menguntungkan mereka, tetapi berteriak bahaya saat dukungan beralih ke lawan.
Kisah ini menunjukkan bahwa PKS mempertahankan integritasnya di tengah tekanan politik, dan keputusan mereka harus dipandang sebagai bagian dari demokrasi.
Kubu Adi-Romi perlu memahami bahwa demokrasi bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang menerima hasil, baik menang maupun kalah, dengan sportif. *)