
Oleh: Irdam Imran
(Pengamat Politik yang Tak Suka Mafia Bola)
KEMENANGAN Semen Padang atas Arema FC dalam laga krusial beberapa waktu lalu menorehkan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sumatera Barat.
Namun bagi saya, yang menyaksikan langsung ekspresi emosional dari pembina tim Semen Padang, kemenangan ini menyisakan tanya: apakah ini murni kemenangan sportivitas, atau hasil dari perjuangan melawan tekanan yang tak kasat mata?
Sebelum pertandingan, pembina tim Semen Padang tampak sangat khawatir dan emosional. Bukan sekadar gugup biasa, tetapi seolah memikul beban besar yang sulit dijelaskan.
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan. Sepak bola Indonesia telah lama bergulat dengan isu mafia bola, tekanan politik, dan ketidakadilan sistemik dalam pengelolaan liga.
Kita tak bisa menutup mata bahwa banyak pertandingan di negeri ini kerap diwarnai keputusan wasit kontroversial, tekanan federasi, bahkan aroma pengaturan skor.
Dalam konteks itu, euforia pembina Semen Padang pasca kemenangan bukan sekadar luapan kegembiraan, tetapi bisa dibaca sebagai ekspresi lega—karena berhasil menang meski dihantui keraguan akan integritas sistem.
Kemenangan ini membangkitkan harapan bahwa masih ada ruang bagi keadilan dan sportivitas dalam sepak bola nasional.
Semen Padang, sebagai wakil dari daerah yang menjunjung tinggi nilai marwah dan harga diri, telah menunjukkan bahwa perjuangan tulus masih mungkin membuahkan hasil.
Tapi, pertanyaannya: apakah kemenangan ini awal dari perubahan sistemik? Atau hanya pengecualian dalam kompetisi yang masih belum sepenuhnya bersih?
Sepak bola Indonesia mendesak untuk dibenahi. PSSI dan operator liga harus membuka ruang transparansi, menghadirkan pengawasan independen, dan membersihkan kompetisi dari bayang-bayang mafia bola.
Karena kemenangan sejati bukan hanya soal mencetak gol, tapi juga menjunjung tinggi keadilan dan integritas olahraga.
Semen Padang telah memberikan pelajaran penting: bahwa melawan tidak selalu berarti menyerang, tapi bertahan dengan harga diri dan keberanian melawan arus. *)