PADANG, forumsumbar –—KABA Festival tahun 2024 ini digelar oleh Nan Jombang Dance Company, Jumat (1/11/2024) malam, dengan penampilan Aga Alamsyah sebagai komposer, dari Kawai Music Studio (Padang), yang membawakan “Beautiful Paradise”, menjadi pembuka rangkaian acara KABA Festival yang sudah untuk kesepuluh kalinya dilaksanakan tiap tahun.
Lima lagu ditampilkan oleh Aga, dan terakhir membawakan lagu yang diciptakan khusus untuk Nan Jombang Dance Company.
Aga ditemani seorang penari putri yang berpakaian putih-putih. Disiram cahaya lampu, melenggok-lenggok mengiringi bunyi musik piano yang dimainkan oleh Aga. Tetapi kadang penari ini diam saja.
Kemudian disusul dengan penampilan tari kontemporer dengan judul “Ritual Gubang” yang dibawakan oleh Ruki Daryudi, Tankcer Dance Studio (Tanjung Pinang, Kepulauan Riau).
“Ritual Gubang” yang dibawakan oleh dua orang ini, terinspirasi dari kesenian tradisi di Kabupaten Anambas, yang dipenuhi dengan alunan jampi serapah.
Terakhir, tampil tari kontemporer dengan judul “Table” yang dibawakan oleh Iing Sayuti (Indramayu, Jawa Barat).
Iing Sayuti sebelum terjun ke dunia tari kontemporer merupakan seorang penari latar di tivi-tivi nasional dan bergabung di Acan Dance Studio Jakarta selama 10 tahunan.
Dengan lighting (pencahayaan) serta suara yang dolby stereo, ketiga penampilan tersebut berhasil memukau seratusan penonton yang hadir di Gedung Manti Menuik, Ladang Tari Nan Jombang, Balai Baru Padang.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Ery Mefri, Maestro Tari Minang, selaku pendiri dan pimpinan Nan Jombang Dance Company, menyampaikan bahwa KABA Festival ini bagian dari upaya Nan Jombang Dance Company untuk memberi ruang bagi para seniman dalam menampilkan karya-karyanya.
“Sudah 36 tahun kami melaksanakan berbagai festival. Untuk KABA Festival telah dimulai dari tahun 1988 dengan nama Galanggang Tari Sumatera (1988-2003), terus Padang Bagalanggang (2007-2013). Kemudian baru pada tahun 2014 namanya berubah menjadi KABA Festival. Festival yang berbasis tradisi ini sudah yang kesepuluh kalinya digelar,” ujar Ery.
“Kami berjalan terus dengan segala keterbatasan yang ada. Dan tidak pernah bergantung kepada pemerintah. Tetapi sampai sekarang masih tetap bisa dilaksanakan,” tambah Ery.
Lanjutnya, tahun 2007 Nan Nombang Dance Company go internasional, dan pada tahun 2016, pada pelaksanaan KABA Festival yang ketiga kalinya baru berkerjasama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation, sampai sekarang.
Menurut Ery, pihak Bakti Budaya Djarum Foundation mau bekerjasama mengangkatkan KABA Festival tentunya bukan sembarangan. Pastinya sudah melihat kualitas dari pelaksana acara.
Tak lupa Ery menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan Bakti Budaya Djarum Foundation, dimana pada KABA Festival 2024 ini membantu lighting lengkap untuk panggung di Gedung Manti Menuik.
Sementara itu, Rieka Nur Asy Syam, selaku Program Officer Bakti Budaya Djarum Foundation, dalam sambutannya mengapresiasi sekali apa yang sudah dilakukan oleh Nan Jombang Dance Company.
“Apa yang diterima oleh Nan Jombang Dance Company sudah pantas dan layak didapatkan. Dan kerjasama akan terus berlanjut,” tukasnya.
“Nan Jombang tak henti berkarya dan juga mencari bibit-bibit seniman baru dengan pelaksanaan Festival Tgl 3 dan KABA Festival ini,” tambahnya.
Rieka menyampaikan, Nan Jombang berhasil mengembangkan, mengeksplor dan membuat inovasi-inovasi menarik dalam berkesenian. Walau di daerah, tapi auranya serasa di luar negeri. “Di kampung-kampung kecil di luar negeri itu selalu ada acara-acara berkesenian seperti yang digelar oleh Nan Jombang Dance Company”, tukasnya.
Pada kesempatan itu, di akhir acara, Rieka Nur Asy Syam, didampingi Direktur KABA Festival Angga Mefri, menyerahkan cendera mata pada mereka yang tampil di KABA Festival 2024.
(Ika)