PADANG, forumsumbar —Kegiatan rutin tahunan KABA Festival kembali digelar oleh Nan Jombang Dance Company pada tanggal 1-2 November 2024 ini di Ladang Tari Nan Jombang, Balai Baru Padang.
Pada KABA Festival kali ini penonton akan disuguhi sebuah warna yang berbeda dari alunan indah musik piano Aga Alamsyah. Kemudian karya tari kontemporer dari Ruki Daryudi, yang terinspirasi dari kesenian tradisi di Kabupaten Anambas, “Ritual Gubang“, yang penuh dengan alunan pantun jampi serapah. Dan, tari kontemporer “Table”, oleh Iing Sayuti dari Indramayu.
Jadwal lengkapnya, hari Jumat tanggal 1 November 2024 (malam) akan ada 3 penampilan, yakni; pertama, Kawai Music Studio, Padang, yang menjadi pembuka dari KABA Festival tahun 2024 ini, membawakan “Beautiful Paradise” dengan komposer Aga Alamsyah.
Kedua, Tankcer Dance Studio, Tanjung Pinang, Kepri, akan menampilkan tari kontemporer “Ritual Gubang”, dengan koreografer Ruki Daryudi. Terakhir, ketiga, Iing Sayuti, Indramayu, Jabar, tari kontemporer dengan judul “Table”, koreografer Iing Sayuti.
Kemudian besoknya, pada hari Sabtu 2 November 2024, ada “Workshop & Diskusi Tari”, di Sanggar Seni Cahayo Bundo, Sawahan Padang, dari siang sampai sore, dengan pemateri Ruki Daryudi (Tanjung Pinang, Kepri) dan Iing Sayuti (Indramayu, Jabar).
Terus berlanjut malamnya “Dialog Tari”, di Gedung Manti Menuik Ladang Tari Nan Jombang, Padang, dengan pemateri Maestro Tari Minang, pendiri Nan Jombang Dance Company, Ery Mefri.
Sebagaimana diketahui, KABA Festival merupakan festival seni pertunjukan kontemporer berbasis tradisi dan sebagai muara dari Kreativitas Menggilai Proses bertaraf internasional, yang mana pertunjukan kali ini sudah yang 10 kalinya. Dimulai pada tahun 2014.
KABA Festival merupakan sebuah siklus Riset-Berproses-Berkarya-Produksi yang diinisiasi oleh Maestro Tari Minang Ery Mefri, pendiri dan pimpinan Nan Jombang Dance Company.
Menurut Ery Mefri, KABA Festival ini digelar untuk memberikan ruang bagi para seniman kontemporer dalam menampilkan karya mereka. Dan yang tampil di KABA Festival adalah para seniman yang terus berproses, bukan seniman dadakan atau grup yang baru menggarap karya ketika ada tawaran tampil.
“Proses sebuah karya seni tidak bisa instan selesai dalam satu dua bulan saja. Harus ada proses panjang yang berkelanjutan selama bertahun-tahun agar karya semakin matang. Proses itulah nanti yang menjamin kualitas sebuah karya sehingga bisa dinikmati,” kata Ery Mefri, yang sudah melanglang buana ke berbagai negara di dunia membawakan karya-karyanya, dan bulan Agustus 2024 lalu Nan Jombang Dance Company baru tampil di Bali dan Taipeh.
Angga Mefri, selaku Direktur KABA Festival, menyampaikan bahwa selain penampilan musik dan tari kontemporer, pada acara workshop dan dialog tari, akan diberikan pencerahan kepada para peserta mengenai tari secara komprehensif.
“Pada dialog tari nanti, akan dibuka ruang seluas-luasnya bagi peserta untuk bertanya mengenai segala macam yang berhubungan dengan pertunjukan tari. Pak Ery akan berbagi ilmu dan pengalamannya di dunia tari yang sudah lebih dari 40 tahun dilakoni,” ujar Angga.
“Sejak awal, KABA Festival digelar untuk menyampaikan kabar (kaba) kepada dunia bahwa kami ada. Dan ini bagian dari Nan Jombang untuk menghargai proses panjang para seniman, terutama yang kurang mendapatkan ruang,” tambah Angga.
Angga menyebutkan, KABA Festival ini didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, dan sudah yang ke delapan kalinya. “Untuk itu, ayo saksikan KABA Festival, dengan penampilan menarik para seniman musik dan tari kontemporer, pada 1 dan 2 November 2024 ini di Ladang Tari Nan Jombang,” pungkasnya.
(Ika)