PADANG, forumsumbar ––Anggota DPR RI terpilih Dapil Sumbar 1 dari PKS, H Rahmat Saleh, SFarm, MIP menyatakan, bukan PKS yang tidak mau mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2024-2029. PKS bahkan sudah menyiapkan bakal calon Wakil Gubernur untuk Pak Anies dari kader PKS sendiri yakni Sohibul Iman.
Tapi perolehan suara PKS pada Pemilu Legislatif 2024 di DKI Jakarta tidak mencukupi untuk mengusung calon sendirian. Artinya PKS harus mencari teman koalisi.
Tugas mencari partai untuk teman koalisi ini diserahkan sepenuhnya kepada Anies sebagai calon Gubernur yang akan diusung PKS.
“Sampai batas waktu yang ditentukan, Anies tidak berhasil mendapatkan teman koalisi. Itu artinya PKS sudah gagal untuk mendukung Anies sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta 2024-2029” tegas Rahmat Saleh.
Hal itu disampaikan Rahmat Saleh dalam temu ramah dengan simpul relawan pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Sumatera Barat di salah satu kafe di kawasan Taplau, Padang, Minggu (1/9/2024).
Pada saat bersamaan, kata Rahmat, ada tawaran untuk bergabung dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur.
Menurut Rahmat Saleh, tawaran ini cukup menarik karena memberikan kursi Calon Wakil Gubernur kepada kader PKS Suswono.
Tidak ingin kehilangan momentum, PKS pun menerima tawaran ini. KIM pun berubah nama menjadi KIM Plus alias plus PKS.
“Itu cerita sebelum ada keputusan MK” ungkap Rahmat.
“Setelah ada keputusan MK, PKS memang dapat mencalonkan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sendirian, tapi PKS tidak ingin keluar dari komitmen yang telah dibuat dan menyatakan tetap berada di Koalisi KIM Plus” sambung Rahmat Saleh yang sekarang juga dipercaya sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat 2024-2029, Mahyeldi-Vasko.
Jika dirunut lebih jauh ke belakang lagi, maka akan terlihat bahwa PKS adalah satu-satunya partai yang ikhlas dan selalu setia dalam mengusung Anies Baswedan, baik sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 maupun sebagai calon Presiden 2024-2029.
Pencalonan Anies oleh PKS ini, kata Rahmat, tanpa mahar dan iming-iming calon Wakil Gubernur atau calon Wakil Presiden walaupun sebenarnya PKS sudah mempersiapkan kader-kadernya untuk menduduki kursi calon wakil tersebut.
Untuk Pilkada DKI Jakarta 2017-2022 misalnya, PKS sudah menyiapkan kadernya Mardani Ali Sera sebagai calon wakil Anies, tetapi akhirnya kader Gerindra Sandiaga Uno yang menduduki posisi tersebut.
Mardani Ali Sera kemudian ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandiaga Uno dan berhasil memenangkan pertarungan merebut Kursi DKI 1 untuk Anies Baswedan.
Ketika Sandiaga Uno ditarik untuk menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019-2024, PKS berharap dapat menempatkan kadernya mengisi kekosongan kursi wakil gubernur.
“Tapi lagi-lagi PKS harus gigit jari karena ternyata kursi itu kembali diduduki kader Gerindra, Riza Patria,” ujar Rahmat.
Begitu pula dengan Pilpres 2024-2029, PKS dengan ikhlas mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon presiden dengan calon wakil presiden dari kader PKS, Hidayat Nur Wahid. Tetapi lagi-lagi kader PKS harus menerima kenyataan pahit karena kursi calon wakil presiden akhirnya diberikan kepada Muhaimin Iskandar, Ketua umum PKB partai yang baru saja bergabung mengusung Anies Baswedan sebagai calon Presiden.
“Dari rangkaian peristiwa itu jelas terlihat bahwa PKS tidak pernah meninggalkan apalagi mengkhianati Anies Baswedan” tegas Rahmat Saleh.
“Hanya saja situasi dan kondisi perpolitikan membuat PKS harus menentukan pilihan dan memegang teguh komitmen yang telah dibuat” tambahnya lagi.
Rahmat Saleh berharap segenap kader dan konstituen PKS dapat mengerti dan memahami keputusan yang telah diambil oleh partai ini.
Ramah tamah anggota DPR RI terpilih dari PKS Rahmat Saleh, juga dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris DPW Koppasindo, Masrizal Mamak dan Rina Hastuti serta sejumlah pengurus Simpul Relawan lainnya.
(Rafles-Humas DPW Koppasindo Sumbar)