
Oleh: Rafles Rajo Endah
(Wartawan Senior)
DARI Padang ke Batam via Singapura dan Malaysia. Mungkin kedengarannya sedikit aneh dan nyeleneh. Tapi itulah pilihan terbaik saya hari ini. Karena faktor tiket murah? Salah satunya iya. Tapi salah banyaknya lebih banyak lagi.
Saya sudah cukup lama ingin “mendarat” dan melihat dengan mata kepala sendiri keindahan dan kemegahan Bandara Changi Singapura yang terkenal itu.
Selama ini saya ke Singapura hanya lewat darat dari Johor, Malaysia atau lewat laut dari Batam. Hanya satu kali saja saya pernah mendarat di Bandara Changi, Singapura pada tahun 1991.
Waktu itu saya terbang dari Kuala Lumpur dengan Maskapai Malaysia Airlines (MAS). Tentu saja Bandaranya masih yang lama, belum bandara baru yang indah dan megah seperti sekarang ini.
Kemudian saya ingin menjajal atau mencoba naik pesawat Scoot Airlines, anak perusahaan Maskapai Singapore Airlines yang terkenal itu, yang baru saja membuka rute penerbangan langsung dari Singapura ke Padang dan sebaliknya.
Untuk penerbangan Padang – Singapura ini, Scoot Airlines mengoperasikan pesawat Embraer E90-E2 buatan Brazil yang menggunakan mesin Pratt & Whitney produksi Amerika Serikat berkapasitas 112 penumpang dengan formasi seat 2 – 2.

Rencananya, begitu mendarat di Singapura pukul 20.05 Waktu Singapura, saya akan meng-eksplor keindahan Bandara Changi dengan Jewel, Zoo Garden dan Bioskop Gratis di Terminal 3 yang katanya menayangkan film-film lawas Hollywood.
Bahkan, kalau perlu saya akan menumpang menginap di Bandara Changi ini. Ngemper istilah para backpacker-nya.
Besok paginya saya akan langsung ke Bugis cari sarapan Roti Prata Kuah Kari masakan “mamak”, sebutan buat orang India yang banyak berdagang kuliner di kawasan Bugis dan sekitarnya.
Saya tidak lagi akan ke Merlion, Sentosa atau ke Garden By The Bay yang sudah sering saya kunjungi.
Saya akan langsung saja menyeberang ke Johor. Cukup dengan naik bis kota dari Queen Street ke Larkin Sentral yang harga tiketnya cuma SGD 4,8.

Di Larkin Sentral yang merupakan terminal bus antar kota dan antar negara ini, biasanya saya tidak lupa menikmati Nasi Berlauk ala Malaysia di Kedai Makan Rabu Samad di kawasan dalam terminal, yang rasanya enak dan gurih.
Selain ke Larkin Sentral saya juga berencana ke JB Sentral pusat kota dan pusat perdagangan di Johor. Bukan untuk belanja, tapi hanya sekedar cuci mata saja.
Setelah puas pusing-pusing selama setengah hari di Johor, sore harinya barulah saya akan menyeberang ke Batam via Pelabuahan Stulang Laut, Johor.
Itulah rencana perjalanan saya selama dua hari di Singapura dan Malaysia. Mudah-mudahan semuanya berjalan aman dan lancar-lancar saja. Aamiin…!
Adapun tulisan ringan ini dibuat di ruang tunggu BIM Padang, sambil menunggu keberangkatan pesawat Scoot yang akan saya tumpangi ke Singapura. *)