PADANG, forumsumbar —Tidak selamanya masa pandemi Covid-19 itu mendatangkan bencana. Bagi Hanura Rusli malahan membawa berkah, karena selama masa stay at home (di rumah saja), ia menyalurkan hobinya terhadap makanan.
Hanura berkreasi membuat sambal terasi dengan citarasa pedas khas masakan Padang. Berkat dorongan keluarga dan teman-teman, kata Hanura, yang dijumpai di rumahnya di Jl Dobi VI No 3A, Kamis (9/7), sambal terasi yang dibuatnya semula beredar di lingkungan terbatas, saat ini sudah dipasarkan secara komersil.
“Produk sambal ini banyak yang pesan dari luar Sumbar. Pemasarannya melalui internet atau media sosial,” ujar Hanura, yang juga memiliki tempat les bagi anak-anak sekolah, dengan nama Rumah Pintar Dobi (RPD).
Sambal ini, lanjut Hanura, sampai juga ke Jerman. Dimana, waktu kemarin ini ada keponakannya yang kuliah di Jerman, pulang kampung. Ketika balik ke Jerman dibawa lah sambal buatan Hanura.
“Di Jerman itu susah mencari sambal yang memiliki citarasa pedas masakan Padang,” ucap Hanura, menirukan kata keponakannya yang merasa enak makan dengan sambal buatannya.
Sambal buatannya ini, sebut Hanura, memakai bahan-bahan lokal di Sumbar, dimana lado-nya dari Bukittinggi dan saka-nya (gula enau) dari Payakumbuh. Semua bahan alami, tidak ada memakai bahan pengawet, dan tahan sampai 4 bulan.
“Jadi sambal ini kepedasannya alami khas lado Bukittinggi. Tingkat kepedasan sesuai dengan standar rasa pedas orang Padang,” imbuh Hanura, sembari menyampaikan harga yang 200 gram sebesar Rp30 ribu, dan 300 gram Rp45 ribu, di luar ongkos kirim.
Sekarang baru satu varian, rencananya ke depan, menurut Hanura, akan dikembangkan varian lainnya berdasarkan level pedasnya, dan kemudian varian lado hijau.
Di samping sambal terasi, Hanura juga membuat randang darek dengan merek dagang “RPD”, sama dengan produk sambalnya. Bagi yang ingin mencoba, bisa memesan ke WA +62 811-664-912.
(Ika)