
JAKARTA, forumsumbar —Pakar digital economy Riri Satria, yang juga Komisaris Utama PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), menyampaikan bahwa kalau diperhatikan dengan seksama berbagai angka-angka terkait nilai ekonomi mudik Lebaran atau Idul Fitri 2024, maka terdapat peningkatan yang signifikan.
Riri Satria menjelaskan beberapa data yang dikutip dari berbagai sumber. Pertama, Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan, penduduk yang akan melalukan mudik adalah sebesar 193 juta, terdapat kenaikan persen dibanding tahun lalu.
Hal menarik kedua, berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik, pergerakan masyarakat selama Lebaran 2024 secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang. Jumlah tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
“Peningkatan pergerakan penduduk ini adalah potensi perputaran ekonomi yang sangat signifikan, karena terjadi peningkatan kecepatan peredaran uang di masyarakat. Masyarakat yang melakukan mudik pasti akan mengkonsumsi berbagai hal, antara lain transportasi, kuliner, oleh-oleh, dan kunjungan ke tempat wisata. Istilahnya terjadi peningkatan velocity of money” jelas Riri Satria, ketika diminta pendapatnya, Sabtu (13/4/2024).
Lanjutnya, ketiga, mengutip Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, perputaran uang selama mudik Lebaran diperkirakan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal 1-2024 dan diprediksi mencapai Rp157,3 triliun.
Keempat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memproyeksikan perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ketika momen libur lebaran tahun 2024 akan mencapai Rp276,11 triliun.
“Angka ini mengalami kenaikkan yang signifikan sebesar 15 persen jika dibandingkan dengan potensi perputaran ekonomi lebaran tahun sebelumnya yakni Rp240,01 triliun,” terangnya.
Kelima, Bank Syariah Indonesia (BSI) Institute memperkirakan potensi perputaran ekonomi dari biaya perjalanan mudik mencapai Rp30,42 triliun. Berdasarkan hasil riset terkait Ramadan dan Idul Fitri, sebanyak 36,8% responden mengeluarkan uang untuk biaya perjalanan mudik. Sementara itu, rata-rata biaya perjalanan mudik nasional adalah sebesar Rp591.150.
Keenam, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memproyeksikan pergerakan ekonomi selama periode mudik Lebaran mencapai Rp386 triliun. Hal itu diperoleh dari potensi pergerakan manusia yang diperkirakan berjumlah 193 juta orang pada mudik Lebaran tahun ini.
“Artinya dalam kurun waktu selama liburan panjang Lebaran, katakanlah per kepala mereka spend Rp2 juta selama musim mudik, ada potensi sekitar Rp386 triliun yang menggerakkan perekonomian di Indonesia pada mudik Lebaran,” tukas Riri.
“Berdasarkan enam fakta tersebut, kita menyimpulkan bahwa mudik Lebaran ini memiliki dampak ekonomi yang sangat positif dan potensinya sangat besar. Ini yang hilang dalam kurun waktu tahun 2020 sampai 2022, namun mulai menggeliat kembali mulai tahun 2023 yang lalu. Semoga ini akan ikut mendongkrak prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% pada tahun 2024 ini,” tukuk Riri Satria menutup penjelasannya.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Keuangan RI memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 masih bisa terjaga di atas 5%. Sebelumnya, dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2024 pertumbuhan ekonomi dipatok sebesar 5,3%-5,7%, namun menjadi di rentang 5,1%-5,7%. Pada akhirnya, Pemerintah dan DPR pun sepakat mematok pertumbuhan ekonomi, sesuai asumsi makro APBN 2024, di level 5,2%.
(Ika)