PADANG, forumsumbar— Sumbar setiap hari terus berduka, karena semakin banyak para sahabat dan sanak saudara meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
Duka kembali menyelimuti Sumbar, dimana tokoh perempuan yang merupakan politisi Partai NasDem, Osmiati Ubani dipanggil Sang Khalid karena Covid-19.
Tak itu saja, angka Covid-19 di Sumbar terus merangsek naik. Bahkan di tabulasi data nasional kasus aktif Covid-19 di Sumbar berada di urutan ke delapan nasional dengan kasus 1006 dan tertinggi kasus aktif di Sumatera.
Kondisi kekinian Sumbar dalam menangani pandemi Covid-19 mulai disorot DPRD Sumbar dengan mempertanyakan tentang peran dan fungsi Gubernur Sumbar dalam penanganan Covid-19 itu.
“Sepertinya Gubernur Sumbar itu cuek dan tidak tertarik menangani Covid-19. Demikian terbentuk opini publik di Sumbar saat ini. Padahal gubernur hakikinya adalah perpanjangan tangan pusat. Gubernur juga harus bertanggung jawab untuk penanganan bencana nasional non alam ini. Gubernur jangan kesannya lepas tangan menyerahkan ke bupati dan walikota,” ujar Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar HM Nurnas, Sabtu (17/7).
HM Nurnas juga mencontohkan bagaimana responsif dan komunikatifnya Gubernur Sumbar sebelum ini yaitu Irwan Prayitno dalam menangani pandemi Covid-19.
“Pak Irwan Prayitno sangat cekatan dan komunikatif dalam menangani di awal Covid-19, PSBB bahkan hingga akhir jabatannya,” ujar Nurnas.
Nurnas berharap Gubernur Sumbar saat ini untuk berjibaku menyikapi kondisi Covid-19 Sumbar. Angka positif tinggi, kematian juga tinggi, tracking lemah, testing belum maksimal dan vaksinasi pun belum setengah tercapai dari target WHO 70 persen.
“Konsen dan seriuslah gubernur, karena ada lima jutaan rakyat yang pingin sehat dan lepas dari pandemi Covid-19 di belakang gubernur,” ujar Nurnas yang tengah bersitungkin membahas RPJMD Sumbar saat ini.
(Rel/Ad)