Oleh: Muhammad Yapis dan Muttaqwiyani Aliyya
(Mahasiswa KKN Unand)
STUNTING merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Menurut Peraturan Presiden No 72 tahun 2021, stunting ditandai dengan panjang atau tinggi badan yang berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang mengelola urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
Di Indonesia, angka stunting masih cukup tinggi. Dan, berdasarkan data dari Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) tahun 2023, kondisi stunting di Kabupaten Solok Selatan tercatat sebesar 10,4%.
Meski demikian, angka ini menunjukkan penurunan signifikan dari tahun sebelumnya, di mana stunting di Kabupaten Solok Selatan berada di angka 31,7%, menurut data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Stunting memiliki dampak serius pada perkembangan anak, terutama bagi anak-anak di usia sekolah dasar (SD). Anak-anak dengan stunting cenderung memiliki tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan teman sebayanya.
Selain itu, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran karena perkembangan otaknya yang terganggu.
Dampak lain dari stunting termasuk sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah, sehingga anak-anak ini lebih rentan terhadap penyakit.
Secara keseluruhan, stunting dapat mempengaruhi prestasi akademik, interaksi sosial, dan kesehatan anak dalam jangka panjang.
Hubungan antara stunting dan pengukuran tinggi badan pada anak SD sangat erat. Stunting terjadi karena kekurangan gizi kronis pada periode awal kehidupan, yang menyebabkan pertumbuhan fisik terhambat, termasuk tinggi badan.
Pada anak kelas 1 SD, stunting biasanya terlihat dari tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata anak seusianya. Oleh karena itu, pengukuran tinggi badan pada usia ini sering digunakan sebagai indikator untuk mengidentifikasi apakah seorang anak mengalami stunting.
Sebagai bagian dari upaya untuk mendeteksi risiko lanjutan stunting, pada Senin, 5 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Andalas (Unand) yang ditempatkan di Nagari Padang Gantiang Kabupaten Solok Selatan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan siswa kelas 1 SDN 05 Sirumbuk.
Kegiatan ini melibatkan 14 siswa, terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Pengumpulan data ini juga dilengkapi dengan informasi jenis kelamin, tempat tanggal lahir, nama orang tua, alamat, serta hasil pengukuran untuk mendukung analisis lebih lanjut mengenai kondisi stunting di daerah tersebut. *)