• Forum Sumbar
  • homepage
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi
Minggu, Oktober 26, 2025
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
  • Kontak
No Result
View All Result
Forum Sumbar
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
  • Kontak
No Result
View All Result
Forum Sumbar
No Result
View All Result

Koto Tinggi, Nagari Sarat Sejarah Pusat PDRI

25 September 2020
in Berita
Reading Time: 2min read
Views: 8,047

LIMAPULUH KOTA, forumsumbar — Selain keindahan alamnya, Koto Tinggi ternyata menyimpan sejarah yang tak bisa dipisahkan dari perjalanan bangsa. Mungkin tak banyak tau, jika nagari ini pernah menjadi salah satu dari delapan tempat di Sumbar yang jadi ibu kota Republik Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI).

Struktur geografis Koto Tinggi yang strategis diyakini mempengaruhi keputusan pemimpin kala itu dalam mengambil kebijakan mengenai ibu kota negara. Alasan tidak dijumpainya kantor pemerintahan di daerah ini, sebab kala itu tokoh-tokoh bergerak secara mobile, sehingga dimana berada, disitulah kantor terdapat

Ingin menggali lebih dalam mengenai sejarah PDRI, tim MMC Diskominfo Sumbar, Rabu (23/9), mewawancarai Metrial (43) juru kunci PDRI yang juga tokoh masyarakat setempat. Ditemani Walinagari Arman, Met, begitu beliau biasa disapa menuturkan awal mula terjadinya PDRI.

Lihat Juga

Malam Ini Pementasan “Inggrid”; Membangkitkan Kembali Kenangan dan Cerita Magis Gedung Teater Lama Taman Budaya Sumbar

Malam Ini Pementasan “Inggrid”; Membangkitkan Kembali Kenangan dan Cerita Magis Gedung Teater Lama Taman Budaya Sumbar

25 Oktober 2025
93
Panen Perdana SPM di Salareh Aia Utara Kabupaten Agam Hasilkan 8,1 Ton per Hektar

Panen Perdana SPM di Salareh Aia Utara Kabupaten Agam Hasilkan 8,1 Ton per Hektar

25 Oktober 2025
12
Guru Hebat Pendidikan Kuat: Pascasarjana UNP Bekali 272 Guru Pamong Kota Padang Menulis

Guru Hebat Pendidikan Kuat: Pascasarjana UNP Bekali 272 Guru Pamong Kota Padang Menulis

25 Oktober 2025
15

“PDRI terbentuk 22 Desember 1948 di Halaban Limapuluh Kota. Ini akibat agresi Belanda yang menawan Dwi Tunggal Soekarno Hatta. Mencegah terjadinya kevakuman pimpinan negara, Syafruddin Prawiranegara selaku Menteri Perekonomian yang saat itu sedang berada di Bukittinggi mengambil inisiatif membentuk pemerintahan darurat dan terus menginformasikan kepada dunia akan eksistensi Indonesia,” ucap Met mengawali cerita.

RELIEF –Gambar relief peristiwa PDRI di Koto Tinggi. (Foto : KominfoSB)

Dia melanjutkan, saat mendapat kabar penyerangan di Yogya, Syafruddin bersama rombongan langsung meninggalkan Bukittinggi, setelah sebelumnya menghanguskan seluruh sarana prasarana yang ada, kecuali sebuah radio stesen yang nantinya jadi cikal bakal RRI Bukittinggi.

Dari Bukittinggi Syafruddin bergerak ke Halaban. Halaban dipilih karena menjadi posko AURI dimasa itu, sehingga mereka berpendapat keamanan cukup terjamin. Disanalah Menteri Syafruddin menunggu kedatangan tokoh lainnya yaitu Gubernur Militer Sumbar, Mr M. Rasjid.

“Jadi, sebenarnya PDRI itu embrionya dari Bukittinggi, lahir di Halaban dan besarnya bergerilya termasuk di Koto Tinggi,” ujarnya.

Setelah PDRI terbentuk, atas saran Tan Malaka, sebaiknya pemerintahan dijalankan di Koto Tinggi karena mempertimbangkan beberapa faktor seperti strategis, memiliki benteng yang kuat serta dekat dengan Riau dan Sumatera Utara. Makanya, sebagian pemimpin, pengungsi dan tak ketinggalan radio berpindah menuju Koto Tinggi.

Singkat cerita, dari Koto Tinggi lah banyak siaran radio mengudara menginformasikan keberadaan Indonesia. Hal tersebut membuat Belanda gerah dan melakukan penyerangan ke Koto Tinggi tanggal 10 Januari 1949 yang mengakibatkan gugurnya 9 pejuang Indonesia.

Atas dedikasi PDRI, pemerintah membangun Monumen Bela Negara yang terletak di Jorong Sungai Siriah sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2006 tentang Hari Bela Negara. Monumen tersebut berasal dari dana APBN yang melibatkan enam kementerian.

“Monumen telah siap 90 persen. Hanya akses jalan masih belum memadai menuju kesana. Saat ini baru Kementerian Pendidikan yang mengucurkan dananya. Kita berharap kementerian lain segera bertindak, agar proyek tidak mangkrak dan secepatnya dapat dimanfaatkan, terutama oleh pelajar,” harapnya.

Terakhir, Metrial menjelaskan perbedaan PDRI dengan PRRI agar masyarakat khususnya generasi muda tidak rancu.

“PDRI dan PRRI dua hal berbeda. Baik konteks maupun waktu. PDRI periode 1948-1949, sedangkan PRRI di tahun 1949-1950. PDRI merupakan penyelamat negara, sementara PRRI bentuk ketidakpuasaan atas pemerintah pusat. Semoga sejarah tidak diputarbalikan. Kasihan anak cucu nantinya, jika kejadian masa lalu dipelintir dari aslinya,” pungkas Metrial.

Dua hari terasa tak cukup menjelajahi Nagari Koto Tinggi. Masih banyak objek lainnya yang belum tereksplor. Seperti Air Terjun Lubuk Bulan, Goa Imam Bonjol dan kawasan Mangani yang konon katanya merupakan ladang emas, mangan dan bahan alam berharga lainnya.

Semoga di lain waktu, petualangan ke Koto Tinggi dapat terulang kembali, semoga!

(Rel/KominfoSB)

ShareTweetSendShare
Previous Post

“Kampuang Sarugo” Koto Tinggi Masuk dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020

Next Post

Ashelfine-Sarikal (ASA), Siap Nomor 1 Memimpin Perubahan di Sijunjung

BeritaTerkait

Malam Ini Pementasan “Inggrid”; Membangkitkan Kembali Kenangan dan Cerita Magis Gedung Teater Lama Taman Budaya Sumbar
Berita

Malam Ini Pementasan “Inggrid”; Membangkitkan Kembali Kenangan dan Cerita Magis Gedung Teater Lama Taman Budaya Sumbar

25 Oktober 2025
93
Panen Perdana SPM di Salareh Aia Utara Kabupaten Agam Hasilkan 8,1 Ton per Hektar
Berita

Panen Perdana SPM di Salareh Aia Utara Kabupaten Agam Hasilkan 8,1 Ton per Hektar

25 Oktober 2025
12
Guru Hebat Pendidikan Kuat: Pascasarjana UNP Bekali 272 Guru Pamong Kota Padang Menulis
Berita

Guru Hebat Pendidikan Kuat: Pascasarjana UNP Bekali 272 Guru Pamong Kota Padang Menulis

25 Oktober 2025
15
Gubernur Sumbar Mahyeldi Buka Pameran Etnofotografi Karya Seniman dan Budayawan Edy Utama
Berita

Gubernur Sumbar Mahyeldi Buka Pameran Etnofotografi Karya Seniman dan Budayawan Edy Utama

25 Oktober 2025
72
IKA Faperta Unand dan PMPI Launching dan Tanam Bersama Inovasi Palabek
Berita

IKA Faperta Unand dan PMPI Launching dan Tanam Bersama Inovasi Palabek

24 Oktober 2025
25
Agar Bisa Kelola Koperasi yang Efektif, Pengurus KDMP se-Agam Diberikan Bimtek
Berita

Agar Bisa Kelola Koperasi yang Efektif, Pengurus KDMP se-Agam Diberikan Bimtek

24 Oktober 2025
8
Next Post
Ashelfine-Sarikal (ASA), Siap Nomor 1 Memimpin Perubahan di Sijunjung

Ashelfine-Sarikal (ASA), Siap Nomor 1 Memimpin Perubahan di Sijunjung

Most Viewed Posts

  • Gubernur Sumbar: PSBB Berakhir, Diganti New Normal (35,584)
  • Ranah Minang Berduka, Haji Boy Lestari Dt Palindih Berpulang ke Rahmatullah (34,643)
  • Senin Depan Tidak Juga Cair Bantuan Covid-19, Gubernur Sumbar Dilaporkan ke Presiden (33,825)
  • VCO (Virgin Coconut Oil) Dapat Digunakan sebagai Obat Membunuh Covid-19 (31,731)
  • Heboh, Satu Orang PDP Covid-19 dari Payakumbuh Meninggal di RSAM Bukittinggi (28,253)
  • Pepatah Petitih Minangkabau tentang Kebersamaan Beserta Maknanya (26,195)
  • Tabuik, ‘Perang Karbala’ di Jantung Kota Pariaman (22,993)
  • Blaster, Klub Motor Legendaris Kota Padang (22,000)
  • Sijunjung Jebol, Seluruh Sumbar Zona Merah Covid-19 (21,993)
  • Boy Rafli Amar Dt Rangkayo Basa Termasuk 5 Komjen Calon Kapolri yang Diajukan Kompolnas ke Presiden (21,736)

Berita Lainnya

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

20 Februari 2025
111
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Bangun ‘Rumah Budaya’ Bintang 7 di Taman Budaya Sumbar!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Bangun ‘Rumah Budaya’ Bintang 7 di Taman Budaya Sumbar!

14 Juni 2024
268
‘Sisi Gelap’ DBL Caketum IKA Unand #NoworNever #KitoNanSantiang

‘Sisi Gelap’ DBL Caketum IKA Unand #NoworNever #KitoNanSantiang

30 Juli 2021
442
“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Menyala! Dalmenda dan Ka’bati Ikut Baca Puisi

“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Menyala! Dalmenda dan Ka’bati Ikut Baca Puisi

13 Desember 2024
181
“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Pemprov Sumbar Dukung Upaya Pemajuan Kebudayaan

“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Pemprov Sumbar Dukung Upaya Pemajuan Kebudayaan

5 Januari 2025
86
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Siap Jadi Episentrum Gerakan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Siap Jadi Episentrum Gerakan Kebudayaan

17 Mei 2025
120
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Unand Menggelegar oleh Puisi

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Unand Menggelegar oleh Puisi

5 Juni 2025
104
“Abrar Yusra and the Ocean of Letters”: A Poetry Collection by Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Indonesian Writer of Satu Pena Sumbar, Indonesian Creator of AI Era, FSM, ACC SHILA)

“Abrar Yusra and the Ocean of Letters”: A Poetry Collection by Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Indonesian Writer of Satu Pena Sumbar, Indonesian Creator of AI Era, FSM, ACC SHILA)

24 Februari 2025
98
“Abrar Yusra dan Samudera Aksara”: Kumpulan Puisi Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)

“Abrar Yusra dan Samudera Aksara”: Kumpulan Puisi Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)

24 Februari 2025
102

Portal berita forumsumbar.com diterbitkan oleh PT. BANGKA LIMABELAS MULTIMEDIA, merupakan situs berita dari Sumbar.

Kantor : Jl. Bangka No. 15 Wisma Warta Ulak Karang – Padang (25133)

HP / WA : 081275665100

  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi

Hak Cipta oleh Forum Sumbar 2022

No Result
View All Result
  • Forum Sumbar
  • homepage
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi

Hak Cipta oleh Forum Sumbar 2022

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In