PADANG, forumsumbar —Rabu dan Kamis lalu menjadi hari yang tak terlupakan bagi mantan Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, dimana pisah sambut dirinya dengan Irjen Pol Toni Harmanto mencatat sejarah, sebagai yang teramai, dan juga satu-satunya pejabat yang dilepas ribuan masyarakat.
Lebih hingga ke tangga ruang tunggu VVIP Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Ketaping Kabupaten Padang Pariaman. Terdengar ada yang iri atau bahasa gaulnya baper (bawa perasaan), pastilah orang yang tak lihat fakta.
Bahkan, ratusan karangan bunga terpajang di ruas Jl Sudirman Padang, Rabu 17 Desember 2019, bertuliskan ucapan selamat dan terima kasih kepada Irjen Pol Fakhrizal yang telah memimpin Polda Sumbar selama kurang lebih 3 tahun. Tak hanya karangan bunga, ratusan masyarakat pun berdatangan ke Mapolda saat sertijab. Fakta lain sejumlah perwira Polri dan masyarakat tampak tak kuasa menahan air mata.
“Suasana mengharu-biru melepas Irjen Pol Fakhrizal bertugas di Mabes Polri adalah wajar, karena Fakhrizal dikenal sangat dekat dengan masyarakat, terutama di kalangan bawah,” ujar ulama panutan Sumbar, Buya Masoed Abidin, Jumat (20/12).
Bahkan kata Buya Masoed, dekatnya Fakhrizal dengan masyarakat persis seperti Gubernur Sumbar pertama yang juga dari polisi, yakni Kaharudin Datuk Rangkayo Basa.
“Sosok Fakhrizal seperti Kaharudin Datuk Rangkayo Basa. Beliau adalah polisi pertama yang diangkat menjadi Gubernur Sumbar dan dikenal sangat dekat dengan masyarakat. Tiga tahun belakangan Fakhrizal juga demikian. Jadi wajar pisah sambut sampai melepas di BIM ramai dalam suasana keharuan,” ujar Buya Masoed Abidin.
Kata Buya Masoed Abidin, Fakhrizal tidak pernah memandang status sosial untuk bergaul dengan siapapun. “Lazimnya pejabat susah untuk bergaul dengan siapapun. Sementara Fakhrizal mampu membuat hubungan itu seperti mamak dengan kemenakan. Wajar banyak yang kehilangan saat putera Kamang Agam berangkat ke Jakarta” ujarnya.
Salah seorang pengusaha asal Padang Panjang Haji Arnis menilai Fakhrizal tokoh Sumbar yang rela berkorban dan mau bergaul dengan siapapun. Bahkan, setahu Haji Arnis, saat bergaul dengan pengusaha, Fakhrizal tidak pernah sedikit pun meminta-minta.
“Makanya kami merasa kehilangan, pengusaha di Pasar Raya itu dekat dengan dia semua. Fakhrizal tidak pernah meminta-minta. Malah dia yang sering membantu kami,”ujar Arnis. (Rel/Ade)