JAKARTA, forumsumbar —Guru besar IPDN, Prof Djohermasyah Djohan merasa resah dengan semakin merebaknya penyebaran virus corona (Covid-19) di Tanah Air. Sementara dilihatnya, penanganan dari sisi kepemimpinan sangat lemah.
Menurutnya, Kamis, (2/4) melalui akun fesbuknya, sudah lebih dari 200 negara kena wabah Covid-19. Dan tidak hanya bupati, menteri, serta beberapa kepala pemerintahan terdampak positif Covid-19.
“Bahkan, dokter dan perawat, atau tenaga medis, yang merupakan frontliner menghadapi Covid-19 banyak juga yang wafat”, tulisnya.
Pakar otonomi daerah itu minta agar warga masyarakat yang masih sehat harus dijauhkan dari virus. Isolasi diri, berkurung di rumah, jaga jarak fisik, bermasker, dan kuatkan imunitas perlu dilakoni.
Kini, dari pengamatan mantan Dirjen Bina Keuangan Daerah di masa Mendagri Gamawan Fauzi itu, roda ekonomi mulai melambat. Bahaya kelaparan bisa mengancam masyarakat. Andalan tinggal pemerintah yang perlu dibantu oleh mereka yang berpunya dan berilmu.
“Keligatan aktor pemerintah menjadi penentu. Memimpin perang menaklukkan musuh,” tegas Prof Djo, demikian tokoh masyarakat Minang ini akrab dipanggil.
Ia mengingatkan, kepemimpinan biasa yang alon-alon asal kelakon, normatif-regulatif, bekerja di belakang meja, one man show, dan terlalu terpaku hierarkhi tidak akan mampu mengatasi keganasan wabah ini.
Pemimpin pemerintahan kita perlu mengadopsi gaya kepemimpinan abnormal, sebutnya. “Gaya memimpin di zaman perang ala tentara. Hajar dulu, urusan belakangan, tak bertele-tele, red-tape, to the points, dan anti ewuh-pakewuh,” imbuhnya.
Dengan gaya yang sedikit kurang demokratis itu, Prof Djo yakin orang yang tidak positif Covid-19 bakal selamat, dan orang yang sudah terjangkit akan sembuh.
(Ika)























