
PADANG, forumsumbar — Komunitas Belajar (Kombell) Sarumpun SMPN 13 Padang kembali melaksanakan kegiatan Berbagi Praktik Baik dengan tema Deep Learning, bertempat di SMPN 13 Tabing Padang, Jumat (22/8/2025).
Kegiatan yang diikuti guru-guru SMPN 13 Padang ini dibuka oleh Kepala SMPN 13 Padang Zulfarno, SAg, MPd, dan dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembelajaran mendalam (Deep Learning) sangat diperlukan untuk menjawab tantangan dunia pendidikan saat ini.

Menurut Kepsek Zulfarno, guru-guru perlu terus meningkatkan kapasitas agar siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan di permukaan, tetapi juga mampu mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
“Pembelajaran perlu diarahkan agar siswa memahami secara menyeluruh, bukan hanya menghafal. Dengan begitu, siswa mampu menghubungkan pelajaran dengan situasi nyata,” ujar Zulfarno.
Sementara itu, Guru Bahasa Indonesia SMPN 13 Padang Edrawati, MPd, yang menjadi narasumber di acara ini, berbagi pengalaman tentang bagaimana Deep Learning dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari.
Menurutnya, pendekatan ini mendorong siswa untuk lebih aktif, kritis, dan mampu menemukan keterkaitan antar konsep. Edrawati mencontohkan penerapan di kelas Bahasa Indonesia, dimana siswa tidak hanya diminta menyebutkan unsur intrinsik cerpen, tetapi juga mengaitkan nilai cerita dengan kehidupan sosial dan mengekspresikan kembali melalui karya tulis.
“Deep Learning berarti siswa tidak berhenti pada tahu, tetapi juga paham, mampu menganalisis, dan menciptakan gagasan baru dari apa yang mereka pelajari,” jelasnya.
Sesi berbagi dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Guru-guru peserta memberikan pertanyaan, berbagi pengalaman, serta menyampaikan kendala yang mereka hadapi di kelas.
Diskusi berlangsung dinamis dan menambah variasi pandangan tentang bagaimana Deep Learning dapat dijalankan di berbagai mata pelajaran.

Refleksi Pengawas
Kegiatan ini juga dihadiri Pengawas Pembina, Armayeni, MPd, yang memberikan refleksi atas jalannya kegiatan. Armayeni menyampaikan bahwa forum komunitas belajar menjadi salah satu strategi penting dalam peningkatan kompetensi guru.
Menurut Armayeni, kegiatan berbagi praktik baik yang dilakukan di sekolah merupakan langkah nyata yang mendukung kebijakan pengembangan profesi berkelanjutan.
“Guru harus membawa hasil kegiatan ini ke kelas. Praktik yang sudah dibicarakan sebaiknya langsung dicoba, lalu hasilnya bisa dievaluasi bersama dalam pertemuan berikutnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, peran komunitas belajar tidak hanya sebatas wadah diskusi, tetapi juga sebagai ruang refleksi bagi guru untuk menilai keberhasilan pembelajaran dan merencanakan perbaikan.

Evaluasi dan Program oleh Ketua Kombel
Selain narasumber dan pengawas, kegiatan ini juga menghadirkan peran Ketua Kombel Sarumpun, Heny Indrayani, SPd,Kons. Dimaa dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan kombel sebelumnya.
Indrayeni menjelaskan bahwa kegiatan yang sudah berjalan selama beberapa bulan terakhir cukup konsisten dalam menghadirkan topik-topik yang relevan. Namun, ia menekankan perlunya peningkatan dalam hal tindak lanjut.
“Masih ada guru yang berhenti pada tahap mendengarkan, belum sepenuhnya mencoba praktik di kelas. Ke depan, ini menjadi fokus kita bersama,” katanya.
Selain evaluasi, Indrayeni juga memaparkan program yang akan dijalankan oleh Kombel Sarumpun ke depan. Beberapa di antaranya adalah; Pertama, Pendampingan praktik pembelajaran setiap guru yang menjadi narasumber tidak hanya berbagi, tetapi juga mendampingi rekan lain saat mencoba menerapkan di kelas.
Kedua, Forum refleksi rutin setelah satu bulan, guru yang telah mencoba strategi pembelajaran akan melaporkan hasilnya dan mendiskusikan tantangan serta solusinya.
Ketiga, Integrasi teknologi pembelajaran topik berikutnya akan diarahkan pada pemanfaatan media digital untuk mendukung Deep Learning di kelas.
Keempat, Pengembangan kolaborasi lintas mata pelajaran guru dari bidang berbeda didorong untuk menyusun.
(Era Nurza)