
Oleh: Ayu Azhara
DI INDONESIA banyak sekali berbagai macam kekayaan mulai dari sumber daya alam-nya, sumber daya kebudayaan dan masih banyak lagi.
Sekarang sektor budaya saat ini memiliki suatu peran yang penting bagi pengembangan terhadap manusia, sehingga salah satunya yang sangat berkembang yaitu sebuah tarian.
Di masyarakat, tarian menjadi salah satu yang diminati dan yang menjadi sebuah sorotan yaitu pada tari Indang. Mungkin tidak asing lagi di dengar sebab tarian ini sangat diminati, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Tari Indang ini merupakan sebuah tarian yang tradisional, dimana tarian ini berasal dari daerah Pariaman, yang terletak di Provinsi Sumatera Barat.
Tari Indang ini juga disebut dengan tarian kecil, dimana tari Indang ini hampir mirip dengan sebuah tari Saman yang berasal dari Aceh, akan tetapi gerakannya sedikit santai.
Dalam sebuah tarian pastilah memiliki sejarah. Tari Indang ini sendiri dipopulerkan oleh seorang Syekh Burhanuddin pada saat abad ke-13, dimana pada saat itu tari Indang ini menjadi bagian dari mensyiarkan agama Islam di daerah Sumatera Barat.
Dimana hal tersebut melalui sebuah jalur perdagang dalam sebuah antara pedagang Arab dan pesisir tanah di Minang. Sehingga hal tersebut itu juga yang menyebabkan sebuah adanya akulturasi budaya orang Minang dan Islam.
Dan tarian ini juga menampilkan sebuah masyarakat daerah Pariaman dimana bersahaja, serta saling menghormati dan juga patuh kepada sebuah perintah Tuhan .
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman dan teknologi, saat ini tari Indang telah mendapatkan panggung di berbagai tempat. Dalam pementasan juga sering digelar seperti pada acara penyambutan tamu yang agung, acara penghulu desa, acara lomba-lomba dan festival lainnya, sehingga tarian ini begitu menarik serta populer.
Dalam tari Indang pastilah kita harus tahu bagaimana gerakan pada tarian tersebut. Tari Indang ini bukan hanya sekadar menampilkan tarian yang dimana berlenggak–lenggok di atas sebuah panggung, akan tetapi tarian ini sangat berfungsi untuk sebuah rohani, sebab terdapatnya sebuah nilai kejiwaan yang ada di dalam tarian tersebut, dimana akan membuat masyarakat dapat merangsang sebuah spritual hal tersebut berupa dalam sebuah agama ataupun budaya adat istiadat .
Dalam sebuah bentuk adanya pementasan, tari Indang ini tidak hanya sekadar akan menampilkan sebuah konteks dalam kebudayaan ataupun dalam sebuah sosial masyarakat, akan tetapi tarian ini juga menampilkan sebuah nilai keagaman yang mana akan tersalurnya sebuah nilai spritual kepada seseorang dan sangat bagus untuk ditampilkan.
Pada sebuah tarian ini juga bermula dari sebuah surau dimana tarian itu diperagakan oleh seorang anak-anak 7-15 tahunan. Serta dalam tarian tersebut ada sebuah makna di dalam sebuah setiap gerakan tarian Indang tersebut.
Berikut ini makna-makna setiap babak yang terdapat tari Indang yang harus kita ketahui, yaitu;
Pertama, pasambahan. Merupakan sebuah gerakan yang dimana tujuannya yaitu agar untuk seseorang mengingat serta menghormati setiap orang yang berjasa dalam sebuah penyebaran agama Islam.
Kedua adanya sebuah gerak inti yang dimana menggambarkan sebuah bentuk tujuan serta adanya kegembiraan yang dirasakan masyarakat .
Ketiga yaitu adanya gerak penutup atau bisa disebut dengan gerakan yang dimana menggajarkan tentang sebuah permohonan maaf.
Dalam tarian Indang ini dimana gerakannya terdapat terbagi beberapa babak, serta tarian ini juga memiliki sebuah pola yang khusus dimana saat di atas sebuah lantai, dimana pola lantainya bersifat horizontal dan berjajar dimana akhirnya pola tersebut membujur dari sebelah kanan ke kiri .
Dalam sebuah satu penampilan, pada mulanya penari akan membentuk sebuah satu banjar lurus atau bisa memasukkan sebuah pola yang berbentuk V dengan melingkar serta dengan gerakan zig zag dan serta saling berpapasan.
Konon katanya sebuah gerakan tarian Indang ini juga melambangkan sebuah bentuk ajaran dalam agama Islam. Seperti gerakan dalam sebuah dua kelompok yang sedang menari lalu menggerakkan sebuah tangan nya serta menjelentik jarinya, itu maksudnya yaitu sebuah isyarat sebagai bentuk pujian kepada Allah SWT.
Kita juga harus tahu ciri khusus dalam sebuah tarian Indang tersebut yaitu akan dilihat dari sebuah segi busananya, dimana penari Indang tersebut juga menggunakan pakaian dari adat Minang dan ada juga penari tersebut menggunakan pakaian dari sebuah adat Melayu.
Hal tersebut biasanya terdiri dari sebuah hiasan kepala, serta bajunya yang sedikit longgar serta celananya yang longgar juga dan berwarna hitam, lalu dibalut dengan sebuah sarung yang khas Minang tersebut.
Dalam tarian Indang tersebut juga terdapat propertinya yaitu penampilan yang dibawa yaitu sebuah gendang kecil (rebana), tapi sayangnya properti rebana ini sangat jarang digunakan di zaman sekarang, dimana diganti dengan tepukan sebuah tangan ke badan maupun ke lantai.
Lalu pada sebuah alat musik pada tarian Indang ini yaitu sebuah gendang Rapa’i dan rabana yang dimana fungsi tersebut sebagai sebuah pengatur tempo dan serta memeriahkan bentuk suasana penampilan tarian tersebut.
Penari juga akan diiringi oleh sebuah lahu khas Minang yang berjudul Dindin Badinding. Inilah penjelasan terhadap tarian yang ada di daerah Pariaman Provinsi Sumatera Barat yang bernama tari Indang dan musiknya bernama Dindin Badinding. *)
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabu Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas
