TANAH DATAR, forumsumbar —Banyak objek wisata alam di Kabupaten Tanah Datar yang tidak terkelola secara maksimal. Umpamanya objek wisata Puncak Pato, Ngalau Indah Pangian dan Sago Adventure yang terdapat di Kecamatan Lintau Buo dan Lintau Buo Utara.
Menurut Rizki Syarif, pemerhati lingkungan yang juga Anggota BPRN Pangian, hal ini harus menjadi perhatian nagari melalui BUMNag-nya, atau kalau bisa bekerja sama dengan investor untuk mengelola objek wisata alam itu secara profesional.
Lebih lanjut disampaikannya, saat ini objek wisata alam di 3 nagari, Nagari Batu Bulek, Pangian dan Tanjung Bonai itu, sarana dan prasarana pendukungnya masih minim, seperti akses jalan menuju lokasi. Kemudian tidak pula diiringi dengan promosi.
“Akibatnya, pengunjung menjadi sepi. Bahkan yang datang pun kadang tidak betah untuk berlama-lama,” ujar Rizki.

Padahal, ungkap Rizki, objek wisata Sago Adventure itu, di kala pagi dan sore hari, serasa berada di negeri di atas awan. Begitu juga dengan Ngalau Indah Pangian yang masuk 10 besar terindah versi Anne Bedouse, peneliti asal Toulose Perancis, dimana ia pernah berkunjung pada tahun 1995.
Sama halnya dengan Puncak Pato, dikatakan Rizki merupakan tempat bersejarah bagi orang Minangkabau, karena di situlah Sumpah Sati Bukik Marapalam diikrarkan, sehingga adanya Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Filosofi hidup orang Minangkabau.
Sementara itu, Davit Rivardo, pemuda Tanjung Bonai, berharap agar persoalan ini mendapat perhatian dari nagari maupun Pemkab Tanah Datar. “Semoga objek-objek wisata alam itu bisa dikembangkan agar ekonomi masyarakat di sekitarnya menjadi terangkat,” pungkasnya.
(RS)
 
	    	






















