
KEPULAUAN MENTAWAI, forumsumbar —Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana, secara resmi melepas ekspor perdana 25 metrik ton edible white copra yang diproduksi oleh PT Kaya Samesta Trading, Selasa 16 Desember 2025.
Ekspor perdana ini ditujukan ke India dan Pakistan, sekaligus menjadi tonggak penting dalam mendorong hilirisasi komoditas kelapa serta meningkatkan pendapatan masyarakat Kepulauan Mentawai.
Kegiatan pelepasan ekspor tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Direktur PT Kaya Samesta Trading, serta Kepala Cabang Bank Mandiri Padang.
Saat memberi sambutan, Bupati Rinto Wardana menyampaikan bahwa pelepasan ekspor perdana ini merupakan perwujudan dari mimpi yang telah dirintis sejak tahun 2019. Pada waktu itu, Pemerintah Daerah telah menyiapkan rumah dan lahan produksi di wilayah Sikakap seluas hampir dua hektare, lengkap dengan desain fasilitas produksi kopra putih. Namun, rencana tersebut sempat tertunda akibat pandemi Covid-19 pada tahun 2020.
“Ini adalah mimpi yang sempat tertunda. Fasilitas produksi sebenarnya sudah siap sejak 2019, namun kondisi pandemi membuat rencana tersebut tidak berjalan. Hari ini, mimpi itu mulai terwujud,” ujar Bupati, melalui keterangan pers, Kamis (18/12/2025).
Bupati menjelaskan bahwa ke depan fasilitas tersebut akan kembali difungsikan sebagai sentra produksi edible white copra di Kepulauan Mentawai, dengan pengelolaan yang dipercayakan kepada pihak swasta yang profesional dan berpengalaman, yaitu PT Kaya Samesta Trading.
Lebih lanjut, Bupati menegaskan bahwa pengembangan industri kopra putih sejalan dengan visi dan misi Pemkab Mentawai, khususnya program keenam yaitu meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Selama ini, salah satu persoalan utama yang dihadapi masyarakat adalah ketergantungan pada tengkulak yang kerap mengendalikan harga komoditas.
“Dengan hadirnya eksportir langsung seperti PT Kaya Samesta Trading, diharapkan dapat menjadi pembentuk harga yang lebih adil, sehingga masyarakat tidak lagi dirugikan oleh praktik permainan harga,” tegasnya.
Dalam skema pengembangan industri ini, sebanyak 43 Koperasi Merah Putih di Kepulauan Mentawai akan dilibatkan sebagai mitra strategis untuk menyuplai bahan baku kelapa dari masyarakat. Sementara itu, proses hilirisasi dan pengendalian mutu produk tetap dilakukan oleh PT Kaya Samesta Trading guna menjaga kualitas edible white copra yang diekspor ke pasar internasional.
Bupati juga mengungkapkan bahwa penguatan koperasi-koperasi tersebut ditargetkan mulai berjalan pada awal tahun mendatang, sehingga ekosistem usaha kelapa di Kepulauan Mentawai dapat tumbuh secara aman, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Selain mendorong harga yang lebih kompetitif, industri edible white copra ini juga dinilai memiliki dampak besar terhadap penciptaan lapangan kerja karena proses produksinya yang bersifat padat karya.
“Dari 25 ton saja sudah menyerap cukup banyak tenaga kerja. Bayangkan jika ke depan produksinya mencapai ratusan bahkan ribuan ton. Ini berarti semakin banyak lapangan pekerjaan yang tercipta, baik di Mentawai maupun di lokasi pengolahan,” tambahnya.
Bupati berharap PT Kaya Samesta Trading dapat terus berinvestasi dan menjadi mitra strategis Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam pengelolaan komoditas kelapa, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat.
Dengan dimulainya ekspor perdana ke India dan Pakistan ini, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai optimistis kolaborasi antara pemerintah daerah, koperasi, dan sektor swasta mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis komoditas unggulan lokal.
(R/Kominfo)























