
PADANG, forumsumbar ––Tim Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Koto Tangah, Jumat (31/10/2025), bertempat di SMPN 13 Padang, menggelar Sosialisasi dan Simulasi Bencana Gempa serta Tsunami, sebagai bagian dari rangkaian pelaksanaan Dril Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kota Padang yang akan dilaksanakan pada 5 November 2025 mendatang.
Kegiatan ini dipimpin oleh Juliusman selaku narasumber dari Tim KSB Kecamatan Koto Tangah. Turut hadir Junaidi, Lurah Parupuk Tabing; Feby, Kasi Trantib Kecamatan Koto Tangah; Depi, Ketua KSB Parupuk Tabing; Yetti Andriani, tokoh masyarakat; serta Zulfarno, SAg, MPd, Kepala SMPN 13 Padang, yang membuka acara dengan penuh semangat dan motivasi bagi seluruh peserta kegiatan.
Membangun Budaya Siaga Bencana di Sekolah
Dalam sambutannya, Zulfarno menegaskan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah penting dalam membangun budaya siaga bencana di lingkungan sekolah. “Sekolah bukan hanya tempat belajar ilmu akademik, tetapi juga tempat membentuk karakter dan kesiapan menghadapi realitas kehidupan. Salah satunya adalah kesiapsiagaan terhadap bencana. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kepada seluruh warga sekolah bahwa keselamatan adalah prioritas utama,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Tim KSB Kecamatan Koto Tangah serta seluruh pihak yang telah berkolaborasi. “Kami sangat berterima kasih kepada Tim KSB, Bapak Lurah, dan semua narasumber yang telah hadir. Sosialisasi seperti ini sangat berharga bagi kami. Dengan latihan dan pengetahuan yang diberikan, kami berharap siswa-siswi SMPN 13 Padang menjadi generasi yang tangguh, sigap, dan mampu menyelamatkan diri serta membantu orang lain saat bencana terjadi,” tambah Zulfarno.
Sambutan tersebut mendapat tepuk tangan meriah dari para siswa dan guru. Suasana penuh semangat dan antusias, menandakan bahwa seluruh warga sekolah siap mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh.

Menumbuhkan Kesadaran Sejak Dini
Usai pembukaan, Juliusman memaparkan pentingnya kesiapsiagaan terhadap gempa dan tsunami, mengingat Padang termasuk daerah rawan bencana. “Bencana tidak bisa kita prediksi, tapi kesiapan bisa kita latih. Kita tidak boleh takut, tapi harus tangguh. Karena tangguh itu bukan berarti tidak takut, melainkan tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya di hadapan siswa.
Ia menekankan bahwa pengetahuan dan latihan seperti ini harus dimulai sejak dini, agar anak-anak terbiasa bersikap tenang dan bertindak cepat dalam situasi darurat.
Sementara itu, Junaidi, Lurah Parupuk Tabing, menyampaikan apresiasinya kepada pihak sekolah. “Kami bangga dengan SMPN 13 Padang yang menjadi pelopor kegiatan kesiapsiagaan ini. Semoga sekolah-sekolah lain juga mencontoh langkah baik ini,” ungkapnya.

Kolaborasi dan Aksi Nyata
Kegiatan sosialisasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Feby, Kasi Trantib Kecamatan Koto Tangah, menekankan bahwa kesiapsiagaan adalah tanggung jawab bersama.
“Ketika bencana datang, kita tidak bisa berjalan sendiri. Kesiapan, koordinasi, dan kepedulian harus berjalan beriringan,” katanya.
Sementara Depi, Ketua KSB Parupuk Tabing, memberikan penjelasan teknis mengenai langkah-langkah penyelamatan diri saat gempa dan evakuasi tsunami. Para siswa diajarkan untuk tetap tenang, melindungi kepala, dan mengikuti jalur evakuasi menuju titik aman yang telah ditentukan.
“Ingat, jangan panik, bantu teman, dan tetap patuhi instruksi. Dalam keadaan genting, kerja sama bisa menyelamatkan banyak nyawa,” pesan Depi.

Simulasi Penuh Antusias
Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan simulasi evakuasi gempa dan tsunami. Suara sirene tanda bahaya menggema di halaman sekolah. Para siswa segera melakukan gerakan perlindungan diri, menunduk, dan berjalan cepat menuju area aman dengan tertib. Guru-guru mendampingi mereka sepanjang jalur evakuasi.
Yetti Andriani, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan rasa bangganya melihat antusiasme para peserta. “Anak-anak luar biasa bersemangat. Ini bukan hanya latihan, tapi pembelajaran hidup yang akan mereka bawa ke mana pun nanti,” ujarnya.

Menuju Padang yang Lebih Tangguh
Kegiatan sosialisasi dan simulasi ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Kota Padang yang Tangguh Bencana. Dengan edukasi dan latihan yang berkelanjutan, diharapkan masyaraka terutama generasi muda lebih siap dalam menghadapi situasi darurat.
Acara ditutup dengan yel-yel semangat kesiapsiagaan yang dipimpin oleh Juliusman dan diikuti seluruh siswa: “Siaga hari ini, selamat esok hari!”.
Langit cerah di SMPN 13 Padang hari itu seolah menyimpan pesan kuat: bahwa kesiapan adalah bentuk cinta pada kehidupan. Dengan kerja sama, semangat, dan latihan yang terus diasah, SMPN 13 Padang bersama Tim KSB Kecamatan Koto Tangah siap menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Padang Siaga, Padang Tangguh, Padang Selamat!
(Edrawati)






















