
PADANG, forumsumbar –—-Dalam upaya memperkuat kapasitas guru pamong di era digital, Pascasarjana Universitas Negeri Padang (UNP) menyelenggarakan Workshop Pemanfaatan Tool Artificial Intelligence (AI) dalam Penyusunan Perangkat Pembelajaran bagi Guru Pamong PPG Guru Tertentu Periode Tahun 2025.
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, 23–26 Oktober 2025, bertempat di Hotel UNP Padang, diikuti oleh 272 guru pamong dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga SMK se-Kota Padang.
Workshop ini bertujuan untuk membekali para guru pamong agar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi, khususnya dalam pemanfaatan kecerdasan buatan, atau Artificial Intelligence (AI), untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih kreatif, efektif, dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21.
Pada hari pertama dan kedua, kegiatan diisi oleh Denny Kurniadi, MT, dosen dari Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik UNP, dengan topik “Membuat Buku dengan AI.”
Dalam penyampaiannya, Denny menekankan pentingnya guru untuk berani bertransformasi dan menjadikan teknologi sebagai mitra dalam mengembangkan pembelajaran.
“AI bukan pengganti guru, tetapi alat bantu untuk memperkuat daya cipta dan produktivitas guru. Guru yang memanfaatkan AI akan mampu menghasilkan karya pembelajaran yang inovatif dan berdampak luas,” ungkapnya.
Para peserta diperkenalkan pada berbagai tool berbasis AI seperti ChatGPT, Canva Magic Write, Gamma App, NotebookLM, dan LessonLab AI. Melalui sesi praktik, guru pamong belajar membuat buku ajar digital, modul interaktif, serta perangkat pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik masa kini.
Suasana kegiatan berlangsung aktif dan kolaboratif, dengan peserta saling berdiskusi serta mulai merancang ide buku ajar digital masing-masing.

Pada hari ketiga, kegiatan menghadirkan narasumber Nazman, SPd, Wakil Kepala Kurikulum SMKN 1 Bukittinggi, yang membawakan materi “Struktur Kurikulum Terbaru dan Implementasinya di Sekolah.”
Dalam paparannya, Narzam menegaskan pentingnya pemahaman menyeluruh terhadap arah kebijakan kurikulum nasional agar guru mampu menyusun perangkat ajar yang relevan dan kontekstual.
“Kurikulum Merdeka memberi ruang luas bagi kreativitas guru. Namun, pemahaman terhadap strukturnya menjadi kunci agar pembelajaran berjalan terarah dan bermakna,” ujarnya.
Sesi ini memberikan gambaran konkret tentang bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk membantu guru dalam menyesuaikan perangkat ajar dengan capaian pembelajaran dan karakteristik peserta didik.
Hari keempat diisi oleh Irawati, MPd, BGTK Sumatera Barat dengan materi “Pembelajaran Mendalam: Membangun Makna di Era Digital.”
Irawati mengajak para guru untuk tidak hanya fokus pada penguasaan teknologi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai reflektif dan kemanusiaan dalam proses belajar mengajar.

“AI adalah alat, sedangkan guru tetap jiwa dari pembelajaran. Pembelajaran mendalam terjadi ketika guru mampu menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata dan nilai-nilai kemanusiaan,” ungkapnya.
Kehadiran dua narasumber tersebut melengkapi rangkaian pembekalan yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga konseptual dan filosofis. Para peserta memperoleh wawasan menyeluruh tentang integrasi teknologi dalam pembelajaran sekaligus penguatan nilai dan arah pendidikan nasional.
Dari SMPN 13 Padang, tiga guru pamong turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, yaitu Edrawati, MPd (guru Bahasa Indonesia), Hafzal Husna, SPd (guru Pendidikan Pancasila), dan Tri Marga Ayu, SPd (guru IPA).
Mereka menjadi bagian dari 272 peserta yang menunjukkan antusiasme tinggi selama workshop berlangsung.
“Workshop ini membuka wawasan baru bagi kami. Kami tidak hanya belajar teknologi, tetapi juga menemukan semangat baru untuk menulis, berinovasi, dan berkolaborasi,” ujar Edrawati menyampaikan kesan postitifnya terhadap kegiatan ini.
Direktur Pascasarjana UNP dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta atas partis.
(Edrawati)






















