
PADANG, forumsumbar ––Lapangan SMPN 13 Padang yang terletak di kawasan Tabing, Selasa (10/9/2025), mendadak berubah menjadi panggung budaya. Langit biru, semilir angin, dan semangat para siswa menjadi saksi ujian praktik Seni Budaya cabang tari yang berlangsung meriah.
Dengan tema Tari Nusantara, kegiatan ini menjadi ajang menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya sejak dini.
Sejak kelas VII, siswa SMPN 13 Padang dapat memilih salah satu jalur seni yang diminati: seni tari, seni musik tradisional, atau seni musik modern berupa drum band. Pilihan itu mereka tekuni hingga kelas IX sehingga setiap anak mendapat kesempatan serius mengasah bakat dan minat.
Pada kesempatan tersebut, giliran seni tari tampil. Ujian dipandu oleh guru Seni Budaya, Uchi Isra Windi, SPd, yang selalu mendorong siswa berani mengekspresikan diri. “Saya ingin mereka percaya diri. Tari bukan sekadar gerakan indah, tetapi juga cerminan identitas budaya bangsa,” ungkapnya.
Meski belum ada ruang khusus untuk latihan atau pementasan, semangat siswa tidak berkurang. Ujian digelar di lapangan terbuka, menjadikan langit sebagai atap dan bumi sebagai panggung.
Satu per satu kelompok menari dengan busana warna-warni khas Nusantara: ada gerak dinamis dari Minang, kelembutan Jawa, pesona Bali, hingga energi tarian Papua.

“Anak-anak begitu antusias. Mereka mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh, dan hasilnya sangat membanggakan. Lebih dari nilai, ini adalah proses mencintai budaya bangsa dan berani tampil di depan umum,” tambah Uchi.
Sorakan penonton dari siswa lainnya membuat suasana semakin semarak. Meski sempat gugup, para siswa yang ikut menari berhasil mengatasi rasa cemas.
“Awalnya grogi banget, tapi begitu musik dimulai langsung semangat. Ternyata tari tradisional itu indah, kami jadi makin bangga dengan budaya sendiri,” ujar Dini, siswi kelas IX, salah seorang siswa yang ikut menari.
Isma Dewita, SPd, selaku Guru BK, mengapresiasi kegiatan ini bukan hanya sekadar ujian, tapi pembelajaran nyata. Anak-anak dilatih disiplin, kerja sama, dan keberanian. Itulah inti pendidikan seni: membentuk karakter sekaligus menumbuhkan kecintaan pada budaya bangsa.

“Di balik ujian ini, tersimpan nilai berharga: belajar disiplin, saling mendukung, serta berani tampil di depan banyak orang. Meski fasilitas terbatas, siswa justru menunjukkan bahwa seni bisa tumbuh di mana saja,” ujar Isma Dewita.
Ditanbahkan Uchi Isra Windi, SMPN 13 Padang berkomitmen terus memberi ruang bagi siswanya untuk mengembangkan bakat seni. Harapannya, pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi generasi muda untuk menjaga budaya bangsa sekaligus mengasah potensi diri.
Di bawah terik matahari Padang, anak-anak SMPN 13 memberi pesan sederhana namun kuat: seni bukan hanya soal gerak atau nada, tetapi tentang keberanian, kebersamaan, dan kecintaan pada jati diri bangsa.
“Lapangan menjadi panggung kita, langit jadi atapnya. Seni itu fleksibel, asal ada niat dan semangat,” tutup Uchi dengan senyum.
(Edrawati)