
Oleh: Jumiarti Agus
(Presiden Internasional ACIKITA)
SEBELUM bersekolah di SMA Ikawadani, Kobe, Khalif-Kun belajar di Sekolah Bahasa ILA, di Nagata, Kobe. InsyaAllah mulai Senin depan hingga Jumat Khalif-kun akan memantapkan dulu bahasa Jepang untuk bisa beradaptasi dengan teman-teman sekelasnya di Ikawadani SHS.
Kami bertiga (Assyifa, Khalif-kun, dan saya) berangkat pukul 11 menuju sekolah ILA di nagata. Sesuai pembicaraan di telpon dengan Presiden ILA, kami sampai jam 11:30.
Khalif-kun segera mengisi form aplikasi di ILA dan setelahnya, Khalif-kun diantar oleh kami dan Presiden ILA beserta stafnya ke asrama putera ACIKITA.
Di asrama tersebut ada Luqman-kun, Tama-kun (dulu student ACIKITA Summer School saat dia SMA kelas 3, dan sekarang student PTU), satu lagi Fayyadh-kun, alumni Gontor asal Aceh, anak Wakil Rektor sebuah universitas swasta di Aceh.
Kepada mereka para senior Khalif-kun, saya menyampaikan agar adeknya (maksudnya Khalif-kun), dibimbing, dipandu dan dikasih tahu berbagai hal. Makan bersama, masak bersama dan ajak juga Khalifkun belajar bersama. Kalian adalah bersaudara di bawah bendera ACIKITA.
“Ya baik Bu, kami akan support Khalif-kun,” ucap mereka.
Jadi Ayah Bunda tak perlu cemas melepas anak-anak untuk bersekolah di Jepang. Di bawah program ACIKITA mereka semua berada di Jepang, juga di bawah bimbingan dan arahan kami.

Setelah diantar ke asrama, Khalif-kun beserta Tama dan Assyifa jalan kaki, Tama-kun sekolah sore, Khalif-kun dipandu Assyifa untuk ke mesjid Kobe, kemudian makan siang dan seterusnya berbelanja pakaian, peralatan tulis dan lainnya untuk Khalif-kun.
Anak-anak murid ACIKITA memang diajak untuk peduli support yang baru datang. Dulu mereka datang pertama di-support oleh yang seniornya, dan angkatan pertama di-support oleh staff khusus ACIKITA yang sudah dididik oleh saya langsung selama 3 bulan tentang berbagai hal di Jepang.
Inilah skema perjuangan berjamaah yang dijalankan di ACIKITA. Jadi tidak harus semua hal saya yang melakukan untuk anak yang baru datang. Tapi hal untuk kerjasama, mengenalkan anak pertama dan datang dan membicarakan urusan penting antara institusi, ini harus saya yang melakukan.
Khalif-kun, ganbatte ne. Semoga Khalifkun, bisa beradaptasi dengan cepat, sehingga bisa merasakan pergi ke sekolah dengan bys, sambung kereta listrik dan selanjutnya bus lagi, menuju sekolah Ikawadani.

Semoga banyak pengalaman, inspirasi dan lifestyle sekolah di Jepang yang diikuti. Hal baik yang diarasakan, mohon diaplikasikan nanti di sekolah ACIKITA.
Untuk Bapak Ibu dari daerah mana pun, dari sekolah mana pun bisa juga mendaftarkan anaknya pada kami di ACIKITA bila ingin men-support masa depan anak menjadi lebih baik.
Khusus untuk Khalif-kun, dia memang mau kuliah di Global Bisnis Hyogo univ, akan memudahkan jalannya untuk kuliah, kami merekomendasikan pada orangtuanya, agar Khalif-kun mengikuti pertukaran pelajar. Dan orangtua Khalif-kun pun setuju untuk hal ini.
Semoga banyak anak anak Indonesia lainnya yang bisa masuk universitas di Jepang, dan belajar pas sesuai bidang ilmu yang dipilih. Jadilah orang hebat dan berkualitas. Dan andaikan ananda sukses nanti, maka support jugalah sanak saudara atau siapa saja saudara sebangsa yang ingin maju. Karena untuk memajukan bangsa ini harus kerjasama banyak pihak. Jangan hanya sukses untuk diri sendiri.
“Sebaik baik manusia adalah yang memberikan manfaat untuk sesama.” Seperti ini Islam menuntun kita.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb. *)
























