• Forum Sumbar
  • homepage
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi
Minggu, September 28, 2025
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
  • Kontak
No Result
View All Result
Forum Sumbar
  • Home
  • Berita
  • Artikel
  • Opini
  • Advertorial
  • Kontak
No Result
View All Result
Forum Sumbar
No Result
View All Result

Masih Adakah Kato Nan Ampek pada Generasi Milenial di Minangkabau?

16 Maret 2023
in Opini
Reading Time: 4min read
Views: 1,660
Cahyani Fortunury Damayanti, Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand). (Foto : Dok)

Oleh: Cahyani Fortunury Damayanti

SETIAP daerah di Minangkabau pasti memiliki bahasa daerah masing-masing. Pengunaan dan logat berbicara setiap daerah pasti berbeda-beda tapi memiliki makna yang sama.

Bahasa Minangkabau tidak hanya dipakai sebagai simbol orang Minang saja, tetapi juga kesantunan dalam berkomunikasi. Bahkan dalam merantau pun orang Minang pasti akan membawa bahasa daerahnya yaitu bahasa Minangkabau untuk dikenali oleh perantau lainnya, dan dalam merantau saja orang Minang pasti menjaga etika dalam berbicara karena tidak mau memburukkan tempat kelahirannya sendiri.

Lihat Juga

Haji Andri Ganti Plat Bus Al Hijrah Seri W

Haji Andri Ganti Plat Bus Al Hijrah Seri W

19 September 2025
41
Nurman HMN Dilewakan dengan Gelar Datuk Rajo Basa Suku Panyalai

Nurman HMN Dilewakan dengan Gelar Datuk Rajo Basa Suku Panyalai

16 September 2025
20
Parlemen sebagai Cermin Kehormatan Rakyat

Parlemen sebagai Cermin Kehormatan Rakyat

12 September 2025
12

Minangkabau dahulunya sangat terkenal dalam pengunaan bahasa yang sopan santun dan beretika, dan tahu dengan kato nan ampek. Tapi seiring berjalannya waktu kato nan ampek itu tidak lagi dipakai oleh generasi saat ini, dimana kadang sopan santun berkata pun sudah mulai hilang.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang kato nan ampek dalam generasi milenial di Minangkabau, lebih baiknya kita mengetahui apa itu kato nan ampek.

Apa Itu Kato Nan Ampek?

Kato nan ampek adalah sebuah aturan dasar dalam berkomunikasi, dan terbagi atas 4 yaitu; kato mandaki, kato manurun, kato mandata, dan kato malereang.

Pertama, kato mandaki atau kata mendaki maksudnya, bagaimana kita menyatakan pikiran kita dengan cara berkomunikasi terhadap seseorang yang posisinya lebih tinggi dari kita, seperti orang tua, guru, ulama, tokoh masyarakat, termasuk pemimpin kita.

Hal yang sangat terlarang bila kita memanggil namanya saja atau memberi kata sandang ‘Si’.

Kedua, kato manurun atau kata menurun, adalah cara berkomunikasi dengan seseorang yang posisinya di bawah kita atau lebih muda usianya dari kita.

Kato manurun ini kadang disalah artikan sebagian orang. Kato manurun bukan berarti mambuang aie ka lurah (bukan berarti kita bisa bicara semena-mena).

Ketika kita berbicara dengan yang lebih muda tetaplah harus juga pandai menghargai dan tidak semena mena. Tidak merasa paling tahu atau paling benar.

Contoh kato manurun adalah saat kita berbicara kepada adik kita mengunakan kata yang lemah lembut sekalian mengajar hal- hal yang baik kepadanya.

Ketiga, kato mandata atau kata mendatar, merupakan cara bertutur kata kepada teman sejawat atau teman sebaya kita. Kepada teman sebaya tutur kata kita mungkin tidak sebagaimana kepada orang yang lebih tua, tetapi kata-kata itu tetap harus dalam koridor saling menghargai.

Walaupun dengan teman sebaya kita harus tetap saling menghargai dalam bicara. Petitih Minang mengatakan, “Diagak mangko diagiah, dijua mangko dibali,” yang artinya dalam berbicara hendaklah berpikir terlebih dahulu, dan memberikan jawaban yang tidak menyinggung lawan bicara.

Keempat, kato malereang atau kata melereng, adalah bagaimana cara berkomunikasi dengan pihak yang rasanya janggal apabila mengungkapkan perasaan/pikiran kepadanya secara gamblang dan terus terang.

Dalam kato malereang ini digunakan kata-kata berkiasbanding. Umpamanya antara mertua dengan menantu atau sebaliknya. Kato malereang banyak mengandung kata-kata sindiran, ada yang positif dan ada pula yang negatif.

Etika Berkomunikasi

Setelah mengetahui apa itu kato nan ampek, selanjutnya kita akan membahas masih adakah kato nan ampek dalam generasi milenial?

Seperti yang kita lihat pada saat ini berbicara sopan santun dalam generasi milenial sudah mulai hilang, karena mengikuti zaman dan pergaulan yang ada, pada generasi saat ini tidak tahu lagi dengan kato nan ampek karena semuanya dianggap datar saja.

Contohnya saja dalam kehidupan sehari-hari dalam kato nandaki, banyak orang ketika berbicara kepada orang yang lebih tua atau yang dituakan disamakan saja seperti berbicara kepada teman sebaya, datar saja tidak adalagi rasa hormat dan sopan santun berbicara karena etika itu tidak adalagi.

Seharusnya kita semua bisa menerapkan kato nan ampek ini dalam kehidupan sehari hari. Pepatah mengatakan; nan kuriak iyolah kundi, nan merah iyolah sago, nan baiak iyolah budi, nan indah iyolah baso.

Maksudnya semestinya yang paling berharga dalam kehidupan bergaul adalah budi pekerti yang baik serta sopan santun. Jadi, kita harus bisa mengamalkan kato nan ampek dalam kehidupan sehari hari.

Kato nan ampek senantiasa diterapkan saat kapanpun dan dimanapun ruang lingkup komunikasi dijalin, baik itu berkomunikasi secara tatap muka atau pun tidak.

Kato nan ampek akan sangat ampuh mengurai persoalan diskomunikasi antar orang yang berkomunikasi. Kato nan ampek juga akan sangat ampuh dilakukan dalam lobi dan negosiasi.

Manusia pada dasarnya senang dihargai dan dihormati. Bila penghargaan itu diberikan terlebih dahulu kepada pasangan komunikasi, maka proses komunikasi yang kita lakukan selanjutnya tidak akan ada masalah dan hambatan.

Komunikasi kita akan cair dan berjalan sesuai dengan harapan serta mencapai tujuannya dengan baik. Banyak perselisihan dan pertikaian yang berhasil didamaikan melalui komunikasi yang baik.

Dan sebaiknya kita harus menjaga sopan santun dalam berbicara dalam  bermasyarakat ataupun dimana saja kita berada. Etika harus dijaga juga karena etika merupakan suatu hal yang penting yang mengatur tingkah laku dan perilaku seseorang di masyarakat.

Etika tidak hanya sebatas yang benar atau yang salah tetapi juga mengatur bagaimana perilaku manusia tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Salah satu aspek penting dalam etika di masyarakat yaitu etika berkomunikasi.

Dapat disimpulkan dalam etika berkomunikasi dalam masyarakat Minangkabau merupakan hal yang sangat penting. Etika berkomunikasi dapat mencerminkan pribadi seseorang, dengan menggunakan tutur kata yang baik serta dapat menghargai lawan bicara maka seorang tersebut dapat dikatakan sebagai orang yang memiliki etika dan sopan santun dalam masyarakat.

Dan pada generasi milineal sekarang jangan terlalu mengikuti perkembangan zaman, etika  berbicara harus bisa dijaga di manapun kita berada ibarat nya tahu dengan kato nan ampek ataupun tau jo nan ampek, kita lebih menghormati orang yang lebih tua dari kita dan menyanyangi orang yang lebih kecil dari kita, dan ketika pergi merantau ke negeri orang kita setidaknya bisa menjaga etika berbicara kita agar orang tidak sakit hati kepada kita. *)

Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand)

ShareTweetSendShare
Previous Post

Tradisi Malamang di Kabupaten Padang Pariaman

Next Post

Kominfo Dharmasraya Serahkan Laporan Layanan Informasi Publik Tahun 2022 ke KI Sumbar

BeritaTerkait

Haji Andri Ganti Plat Bus Al Hijrah Seri W
Opini

Haji Andri Ganti Plat Bus Al Hijrah Seri W

19 September 2025
41
Nurman HMN Dilewakan dengan Gelar Datuk Rajo Basa Suku Panyalai
Opini

Nurman HMN Dilewakan dengan Gelar Datuk Rajo Basa Suku Panyalai

16 September 2025
20
Parlemen sebagai Cermin Kehormatan Rakyat
Opini

Parlemen sebagai Cermin Kehormatan Rakyat

12 September 2025
12
17+8 Tuntutan Rakyat, Jalan Pulang ke Supremasi Konstitusi
Opini

Prabowo, Supremasi Konstitusi, dan Peran Sjafrie dalam Menata Hubungan Sipil–Militer

10 September 2025
21
17+8 Tuntutan Rakyat, Jalan Pulang ke Supremasi Konstitusi
Opini

17+8 Tuntutan Rakyat, Jalan Pulang ke Supremasi Konstitusi

7 September 2025
19
Pakar Hukum Konstitusi: Sibuk Ngonten atau Menjaga Konstitusi?
Opini

Pakar Hukum Konstitusi: Sibuk Ngonten atau Menjaga Konstitusi?

3 September 2025
18
Next Post
Kominfo Dharmasraya Serahkan Laporan Layanan Informasi Publik Tahun 2022 ke KI Sumbar

Kominfo Dharmasraya Serahkan Laporan Layanan Informasi Publik Tahun 2022 ke KI Sumbar

Most Viewed Posts

  • Gubernur Sumbar: PSBB Berakhir, Diganti New Normal (35,466)
  • Ranah Minang Berduka, Haji Boy Lestari Dt Palindih Berpulang ke Rahmatullah (34,518)
  • Senin Depan Tidak Juga Cair Bantuan Covid-19, Gubernur Sumbar Dilaporkan ke Presiden (33,716)
  • VCO (Virgin Coconut Oil) Dapat Digunakan sebagai Obat Membunuh Covid-19 (31,599)
  • Heboh, Satu Orang PDP Covid-19 dari Payakumbuh Meninggal di RSAM Bukittinggi (28,135)
  • Pepatah Petitih Minangkabau tentang Kebersamaan Beserta Maknanya (25,098)
  • Tabuik, ‘Perang Karbala’ di Jantung Kota Pariaman (22,792)
  • Sijunjung Jebol, Seluruh Sumbar Zona Merah Covid-19 (21,884)
  • Blaster, Klub Motor Legendaris Kota Padang (21,876)
  • Boy Rafli Amar Dt Rangkayo Basa Termasuk 5 Komjen Calon Kapolri yang Diajukan Kompolnas ke Presiden (21,621)

Berita Lainnya

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

‘Ajo JKA Pulang Kampuang’

20 Februari 2025
104
‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Bangun ‘Rumah Budaya’ Bintang 7 di Taman Budaya Sumbar!

‘Raja Penyair’ Pinto Janir: Bangun ‘Rumah Budaya’ Bintang 7 di Taman Budaya Sumbar!

14 Juni 2024
258
‘Sisi Gelap’ DBL Caketum IKA Unand #NoworNever #KitoNanSantiang

‘Sisi Gelap’ DBL Caketum IKA Unand #NoworNever #KitoNanSantiang

30 Juli 2021
438
“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Menyala! Dalmenda dan Ka’bati Ikut Baca Puisi

“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Menyala! Dalmenda dan Ka’bati Ikut Baca Puisi

13 Desember 2024
170
“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Pemprov Sumbar Dukung Upaya Pemajuan Kebudayaan

“75 Tahun Prof Harris Effendi Thahar”: Pemprov Sumbar Dukung Upaya Pemajuan Kebudayaan

5 Januari 2025
80
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Siap Jadi Episentrum Gerakan Kebudayaan

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”, Hary: Unand Siap Jadi Episentrum Gerakan Kebudayaan

17 Mei 2025
116
“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Unand Menggelegar oleh Puisi

“78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia Makmur Hendrik”: Unand Menggelegar oleh Puisi

5 Juni 2025
100
“Abrar Yusra and the Ocean of Letters”: A Poetry Collection by Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Indonesian Writer of Satu Pena Sumbar, Indonesian Creator of AI Era, FSM, ACC SHILA)

“Abrar Yusra and the Ocean of Letters”: A Poetry Collection by Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Indonesian Writer of Satu Pena Sumbar, Indonesian Creator of AI Era, FSM, ACC SHILA)

24 Februari 2025
92
“Abrar Yusra dan Samudera Aksara”: Kumpulan Puisi Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)

“Abrar Yusra dan Samudera Aksara”: Kumpulan Puisi Leni Marlina (PPIPM-Indonesia, Poetry-Pen IC, Satu Pena Sumbar, Kreator Era AI, FSM, ACC SHILA)

24 Februari 2025
98

Portal berita forumsumbar.com diterbitkan oleh PT. BANGKA LIMABELAS MULTIMEDIA, merupakan situs berita dari Sumbar.

Kantor : Jl. Bangka No. 15 Wisma Warta Ulak Karang – Padang (25133)

HP / WA : 081275665100

  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi

Hak Cipta oleh Forum Sumbar 2022

No Result
View All Result
  • Forum Sumbar
  • homepage
  • Kontak
  • Privacy Policy
  • Tim Redaksi

Hak Cipta oleh Forum Sumbar 2022

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In