Oleh: Isa Kurniawan
DENGAN semakin dekatnya pendaftaran kepala daerah/wakil kepala daerah pada Pilkada Serentak 2024, ke KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah), yakni; tanggal 27-29 Agustus 2024 —membuat peta politik di daerah-daerah semakin dinamis.
Tak ketinggalan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), dimana saat ini telah bermunculan para kandidat bupati/wakil bupati, baik itu dari lokal maupun perantau.
Ada nama Rusma Yul Anwar (inkumben), Hendrajoni (mantan bupati), Dedi Rahmanto Putra (mantan Ketua DPRD), Rudy Hariansyah (mantan wakil bupati), Bakri Maulana (perantau), Welly Bernando (tokoh muda), dan banyak lainnya.
****
Di antara para bakal calon bupati/wakil bupati Pessel yang saat ini bermunculan, sebenarnya di bawah permukaan ada potensi kepemimpinan Pessel ke depan yang hebat.
Masih muda. Memiliki modal sosial dan politik yang mumpuni. Dan sangat paham dengan Pessel.
Namanya; Muhayatul, SE, MSi (Anggota DPRD Sumbar / Pengusaha) dan Nasrul, SH (Anggota DPRD Pessel Terpilih / Pengusaha).
Saya memasangkan keduanya menjadi Bakal Calon Bupati-Wakil Bupati Pessel, ya; Muhayatul-Nasrul (Munas).
****
Muhayatul merupakan politisi PAN, yang saat ini menjabat Anggota DPRD Sumbar. Di samping sebagai Ketua Fraksi PAN di DPRD Sumbar, ia juga Sekretaris DPW PAN Sumbar.
Mantan Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sumbar ini latar belakangnya adalah pengusaha di bidang servis AC, khususnya mobil.
Pada Pemilu 2024 lalu, Muhayatul kembali terpilih menjadi Anggota DPRD Sumbar Dapil 8 meliputi Kabupaten Pessel dan Kepulauan Mentawai —untuk yang kedua kalinya.
Muhayatul yang lahir di Tarusan Pessel pada tahun 1984 —saat ini baru berumur 40 tahun— merupakan alumni Fakultas Ekonomi UM Sumbar, dan menamatkan magisternya (S2) di Universitas Bung Hatta.
****
Nasrul merupakan pengusaha advertising yang sedang berkembang, dimana pada Pemilu 2024 lalu terpilih menjadi Anggota DPRD Pessel periode 2024-2029 dari PKS di Dapil 3 Pessel —meliputi Kecamatan Lengayang dan Sutera.
Sebelumnya, Nasrul juga pernah ikut mencaleg melalui Partai NasDem pada Pemilu 2019, di dapil 3 Pessel juga. Tapi nasib belum berpihak padanya saat itu.
Nasrul yang kelahiran Koto Lamo Nagari Lakitan Tangah Kecamatan Lengayang pada tahun 1986 —baru berumur 38 tahun— merupakan seorang Sarjana Hukum (SH), dan saat ini menjabat Ketua Karang Taruna Pessel.
****
Untuk maju Pilkada Pessel 2024, bagi pasangan Muhayatul-Nasrul (Munas), cukup dengan berkoalisinya PAN + PKS.
Pada Pemilu 2024 lalu di Pessel, PAN mendapatkan 5 kursi dan PKS 5 kursi. Kalau digabung ada 10 kursi.
Sementara untuk mengusung bakal calon, partai politik atau gabungan partai politik minimal 9 kursi, dari 20% x 45 total kursi di DPRD Pessel.
****
Pasangan Muhayatul-Nasrul (Munas), bukan kaleng-kaleng. Secara elektoral mereka sudah punya pengalaman di 2 pemilu.
Modal sosial dan politik mereka pun tidak bisa dianggap enteng.
Muhayatul itu kader tulen Muhammadiyah, sejak sekolah, kuliah dan sampai sekarang. Dan saat ini memimpin Hizbul Wathan (HW) Sumbar.
Sementara itu, Nasrul sekarang menjabat Ketua Karang Taruna Pessel, dan organisasi lainnya di kampungnya Lengayang.
Sebaran dukungan pun pas; antara Utara dan Selatan, Tarusan dan Lengayang.
Mereka masih muda-muda dan enerjik, serta memiliki wawasan entrepreneur yang mumpuni.
Soal membangun Pessel, saya kira sudah ada di kepala mereka. Karena Pessel itu kampung mereka. Tempat mereka lahir.
Saya kira Pessel harus punya alternatif kepemimpinan masa depan. Tidak boleh hanya berkutat kepada “rivalitas pribadi” satu dua orang yang kadang merusak terhadap perkembangan kehidupan sosial politik Pessel. Jadi, Pessel ke depan bukan hanya sekadar itu. Pessel ke depan itu harus gemilang!
Penulis: Pengamat Abal-abal / Sumando Pessel