Oleh: Isa Kurniawan
WAKIL Walikota Padang H Ekos Albar, SE, MM masuk dalam daftar bakal calon kepala daerah yang akan diusung Partai Golkar untuk Pilkada Padang 2024 ini.
Hal ini terungkap saat acara pengarahan pada 1.164 bakal calon kepala daerah (untuk tingkatan pemilihan gubernur, bupati dan walikota) oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato di kantor DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta Barat, Sabtu 6 April 2024.
Ada beberapa nama lainnnya dari kader Golkar sendiri, yakni; M Iqra Chissa Putra (Anggota DPRD Sumbar Terpilih/Ketua DPD Partai Golkar Padang), Muhammad Tommy Arby Rumengan (Anggota DPRD Padang Terpilih/Bendahara DPD Partai Golkar Sumbar), dan Zulhardi Z Latif (Anggota DPRD Padang).
Tujuan DPP Partai Golkar mengumpulkan bakal calon kepala daerah dari seluruh Indonesia sebagai bagian dari persiapan strategis menuju pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang, dan sekaligus untuk memperkuat koordinasi, membangun solidaritas, dan membahas strategi kampanye yang efektif.
Sebenarnya pengumuman ini sudah sejak bulan November 2023, yakni berdasarkan surat DPP Partai Golkar bernomor: Sund- 308 /GOLKAR/XI/2023 tentang Daftar Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah yang diusung Partai Golkar pada Pilkada 2024, yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris Umum DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus.
Untuk Sumbar, ada 34 nama bakal calon kepada daerah/wakil kepala daerah, termasuk Ekos Albar untuk Pilkada Padang.
****
Masuknya nama Ekos Albar (Wakil Walikota Padang) dalam radar DPP Partai Golkar sebagai Bakal Calon Walikota Padang di Pilkada Serentak 2024 yang akan datang tentunya menarik untuk diulas.
Sebab, kenapa tidak Hendri Septa (Walikota Padang) yang dibakalcalonkan? Padahal sedikit banyaknya Hendri Septa punya hubungan emosional dengan Partai Golkar.
Untuk menjawabnya tentu hal ini terpulang kepada Partai Golkar sendiri.
Tapi menurut hemat saya, sebagai partai besar yang telah berpengalaman puluhan tahun di jagad politik Indonesia, tentunya hal ini telah melalui berbagai pertimbangan.
Dari nama-nama yang diusulkan Partai Golkar, yakni; M Iqra Chissa Putra dan Muhammad Tommy Arby Rumengan, kedua anak muda ini baru terpilih menjadi anggota dewan. Tentu konsekuensinya harus mundur kalau ikut pilkada.
Kemudian Zulhardi Z Latif, yang kalau dibandingkan dengan Ekos Albar, rasanya pilihannya adalah Ekos Albar.
****
Ekos Albar yang kelahiran Batusangkar Kabupaten Tanah Darah tahun 1971 (53 th) merupakan kader PAN (Partai Amanat Nasional) yang sudah aktif semenjak PAN itu didirikan pada tahun 1999. Tapi konsentrasinya lebih banyak di kepengurusan BM PAN, organisasi sayap pemuda PAN.
Pernah menjadi Calon Bupati Limapuluh Kota dan Calon Anggota DPR RI Dapil Sumbar 2 dari PAN.
Selain Wakil Walikota Padang, saat ini Ekos juga menjabat sebagai salah seorang Bendahara DPP PAN, dan menjadi Penasehat di DPP BM PAN.
Pada Pilkada Padang kali ini, selain Ekos Albar, ada beberapa kader PAN yang mengapung menjadi bakal calon Walikota Padang, yakni; Hendri Septa (Ketua DPD PAN Padang, yang saat ini menjabat Walikota Padang), dan Amril Amin (Wakil Ketua DPRD Padang).
Mengenai siapa yang diusung nantinya, DPP PAN lah yang punya keputusan. Apakah Ekos Albar, Hendri Septa, atau Amril Amin? Masih ada waktu sekitar 5 bulan lagi menjelang pendaftaran pasangan calon ke KPU Padang pada tanggal 27-29 Agustus 2024.
****
Ekos Albar dilantik jadi Wakil Walikota Padang pada tanggal 9 Mei 2023, atau hampir satu tahun.
Meski baru menjabat kurang dari setahun, dalam tugasnya membantu Walikota Hendri Septa, Ekos terbilang sukses membenahi pedagang di Pasar Raya Padang dan Pantai Padang, menurunkan angka stunting, dan lainnya.
Haru biru Pilkada tidak mengusiknya untuk bermanuver terlalu jauh dengan jabatan yang dimilikinya. Ekos tetap dalam koridornya sebagai wakil, membantu tugas-tugas Walikota Hendri Septa secara maksimal.
Dengan kerja dan sikap Ekos seperti ini, banyak pihak yang mengapresiasinya. Salah satunya ya Partai Golkar tadi.
Tidak lama lagi, hanya hitungan hari, pertengahan Mei 2024 ini, Ekos Albar bersama Hendri Septa akan habis masa jabatannya, sebagai Wakil Walikota dan Walikota Padang.
Mungkin setelah itulah Ekos Albar baru mulai bebas “main” di dalam menunjukkan sikap politiknya.
****
Dalam pandangan saya, sebagai Bakal Calon Walikota, pasangan yang pas bagi Ekos itu adalah; Irwan Basir Dt Rajo Alam, SH, MM sebagai Bakal Calon Wakil Walikota.
Irwan Basir merupakan seorang ninik mamak di Kuranji Padang. Pensiunan PNS/ASN Dinas Sosial Sumbar yang pernah menjadi Ketua KNPI Padang ini, sekarang menjabat Ketua LPM Padang dan Ketua Dekopinda Padang. Pergaulannya sangat luas, baik di Padang khususnya, maupun Sumbar umumnya.
Pada Pemilu 2024 kemarin, terbetik Irwan Basir maju jadi Caleg DPRD Sumbar Dapil Sumbar 1 (Kota Padang) dari Partai Golkar. Tetapi tidak jadi.
Jadi, sekira Ekos yang dicalonkan oleh PAN, maka pasangan Ekos Albar-Irwan Basir (EA-IB) sudah bisa didaftarkan ke KPU Padang pada tanggal 27-29 Agustus 2024 —yang diusung oleh PAN + Partai Golkar.
Pada Pemilu 2024 lalu, di DPRD Padang, PAN memperoleh 5 kursi dan Partai Golkar 5 kursi. Total 10 kursi.
Sementara untuk syarat minimal mendaftarkan pasangan calon, minimal 9 kursi. Ya, 10 kursi cukup lah untuk berlayar.
Tapi kalau tidak dicalonkan PAN, tentu ada opsi menggandeng partai lain, seperti PKB (4 kursi), atau PDIP (3 kursi) + PPP (2 kursi).
****
Meski cuma sekitar setahun menjabat Wakil Walikota Padang, sepertinya sudah cukup bagi Ekos untuk bersosialisasi dan dikenal oleh masyarakat Padang, baik melalui kegiatan kedinasan maupun pertemuan-pertemuan informal.
Jaringan partai tetap yang utama untuk digerakkan, dan kemudian simpul-simpul paguyuban harus dibangun emosi secepatnya.
Ekos Albar itu, orangtua perempuannya berasal dari Ampek Angkek Agam, sementara yang laki-laki dari Lima Kaum Tanah Datar. Kemudian dari kecil sampai tamat SMA, bersekolah di Payakumbuh.
Ketiga daerah tadi, Agam, Tanah Datar, Payakumbuh/Limapuluh Kota (Gonjong Limo), isme para perantaunya di Kota Padang bisa direngkuh dengan mengadakan pertemuan-pertemuan yang intens dengan pengurus paguyuban, maupun para perantau yang di Padang secara tatap muka.
Apalagi ditambah dengan kekuatan jaringan Irwan Basir, simpul-simpul di 104 kelurahan di 11 kecamatan di Padang, akan cepat dibereskan, dan bergerak secara masif.
Karena Irwan Basir itu seorang ninik mamak, mudah-mudahan suara di Kuranji/Pauh bisa maksimal.
Penulis adalah Pengamat Abal-abal