Oleh: Wiztian Yoetri
(Wartawan Senior)
HARI-HARI menjelang proses Pilkada Kota Pariaman semakin dekat. Sejumlah nama mulai jadi perbincangan wargakota.
Di antara, nama yang cukup menonjol adalah sekretaris kota Pariaman, Yota Balad, SSTP, MM.
Mengapungnya nama Yota Balad, sejalan dengan “keinginan” wargakota untuk perubahan kepemimpinan.
Yota yang mantan Camat Pariaman Tengah, Kadishub Pariaman dan Inspektur Kota Pariaman, merupakan pejabat karier yang dianggap representasi ASN Kota Pariaman.
Dari berbagai daerah di Sumbar, cukup banyak sekretaris daerah (sekda) yang sukses menjadi kepala daerah.
Di antara, nama-nama mantan sekda yang berhasil memimpin sebuah daerah, seperti Drs Zuiyen Rais, mantan sekda Kota Padang, Drs Djufri, mantan sekda Kota Bukittinggi, Ismet Amzis, mantan sekda Bukitinggi, Aristo Munandar, mantan sekda Agam, Ir Nasrul Syahrun, mantan sekda Tanah Datar, Mukhlis Rahman, mantan sekretaris Kota Pariaman, Gusmal, mantan Sekda Kabupaten Solok.
Artinya, sukses para mantan sekretaris daerah itu, bisa menjadi rujukan, bahwa bila diamanahkan menjadi kepala daerah, sekretaris daerah daerah cukup berhasil.
Maka, langkah Yota Balad, maju sebagai kepala daerah di Kota Pariaman merupakan sebuah langkah yang signifikan. Ada kisah sukses yang menjadi representasi.
Maka mengalirnya dukungan belakangan ini, untuk sekretaris daerah Kota Pariaman, selain wargakota berharap ada perubahan kepemimpinan, sekaligus merubah corak kota Pariaman.
Yota Balad, putra Kampung Baru, Pariaman Tengah, dan “sumando” Naras, Pariaman Utara, digadang-gadang sudah waktunya untuk memimpin kota Pariaman.
Peran sebagai inspektur kota dan sekretaris kota yang dimainkannya selama ini, cukup berarti bagi Yota, sebagai modal untuk memimpin kota.
Yota, termasuk pejabat yang komunikatif, baik dengan lingkungan ASN Kota Pariaman, maupun memiliki hubungan baik dengan para tokoh masyarakat. “Pak sekda Yota Balad, cukup representatif sebagai salah seorang calon walikota masa depan Kota Pariaman, selain komunikasinya bagus, juga seorang ASN yang mengikuti pergerakkan perjuangan kota Pariaman sejak awal,” ujar Almasykura, seorang tokoh masyarakat Kuraitaji.
Yota Balad diyakini mampu berbuat terbaik untuk kemajuan kota Pariaman. Peran konseptor yang selama ini dikerjakannya, diharapkan berbuah kebaikan, ketika Yota diamanahkan menjadi eksekutor.
Tantangan terbesar kota Pariaman, adalah menggerakkan sumberdaya ASN yang berkualitas, mewujudkan pendidikan dan kesehatan yang mandiri, disamping menggerakkan berbagai sektor untuk mendukung sumber-sumber pendapatan asli daerah.
Dan, sejalan dengan prosesi suksesi kota Pariaman, yang akan dimulai dari bulan Mei mendatang itu, suara-suara dukungan terhadap Yota Balad semakin menguat. Berharap, Yota Balad menjadi pemimpin merakyat, yang tidak hanya butuh rakyat ketika mau pilkada saja, tetapi tetap istiqamah bersama wargakota kapan saja.
Selain itu, ada harapan lain kepada Yota Balad, untuk memperkuat hubungan kampung halaman dengan rantau. Kesan selama ini, kota Pariaman ‘menumpang’ kepada perantau Padangpariaman. Sudah waktunya, pemerintah kota menginventarisir perantau Kota Pariaman yang sukses, untuk diajak ‘sato sakaki’ membangun kota Pariaman. Baik lewat investasi fisik, maupun investasi pemikiran. Perlu ada wadah untuk mengakomodir masyarakat perantauan.
Selamat berjuang menjadi Walikota Pariaman, Pak Sekda Yota Balad! *)