PADANG, forumsumbar —Orang Minang harus bisa terus memperkuat literasi di dalam kehidupan sehari-hari, agar tak henti melahirkan orang-orang hebat secara intelektual, khususnya di bidang kesusastraan, yakni seni dan budaya.
Dari dulunya dengan literasi, orang Minang menjadi terdepan dalam bidang seni dan budaya. Banyak seniman, budayawan dan wartawan hebat yang berasal dari Ranah Minang, yang karya-karyanya melegenda sampai sekarang, dan mendapatkan pengakuan, baik secara nasional maupun internasional.
“Banyak sekali seniman, maupun penulis-penulis dan penyair hebat Indonesia yang berasal dari Ranah Minang. Hal ini karena adanya budaya literasi yang kuat, sehingganya kemampuan membaca dan menulis itu menjadi terasah, dan akhirnya melahirkan karya-karya yang fenomenal,” ujar Prof Dr Ir Raudha Thaib, MP, seorang akademisi yang juga sastrawati dan budayawati, saat menerima kunjungan Hamas (Himpunan Media Sumbar), di kediamannya di kawasan Lapai Padang, Jumat (20/9/2024).
Ditambahkan pewaris/pemegang Sako dan Pusako Kerajaan Pagaruyung dengan gelar Yang Dipertuan Gadih Pagaruyung ini, sekarang banyak yang tidak sempat merenung karena hidup ini serba instan. “Makanya perlu jalusi, atau pintu angin, agar pengap kehidupan itu bisa diatasi,” ujar Bundo, sapaan akrab Ketua Bundo Kanduang Provinsi Sumbar ini.
Jalusi itu, terang Bundo Raudha, merupakan upaya untuk memberikan keseimbangan terhadap kehidupan tadi. Dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan seni dan budaya, akhirnya nurani menjadi terasah, dan membuat kehidupan jadi lebih bermakna.
Menurut Bundo Raudha, saat ini tidak bisa lagi terpaku pada satu disiplin. Harus bisa mengembangkan diri dengan berbagai disiplin ilmu yang lainnya agar kehidupan itu bisa dijalani dengan sempurna.
Sebagaimana diketahui, Bundo Raudha merupakan seorang Guru Besar di Fakultas Pertanian Unand (Universitas Andalas), dan juga sebagai sastrawan dan budayawan, dimana telah melahirkan banyak karya-karya sastra dan buku-buku tentang kebudayaan Minang, di antaranya mengenai pakaian adat perempuan Minang, Sumbang Duo Baleh dan lainnya.
Di samping menjadi akademisi, istri dari seniman terkenal Wisran Hadi (alm) ini, telah banyak juga menulis puisi, serta melukis. “Sudah banyak juga lukisan yang Bundo buat. Yang tidak dijalani itu cuma seni musik. Tapi anak dan cucu pandai bermusik,” tukas Bundo Raudha.
Rencananya Hamas pada tanggal 26 Oktober 2024 mendatang akan mengangkatkan acara “Parade Baca Puisi Karya Upita Agustine”. Upita Agustine merupakan nama pena dari Bundo Raudha.
Selain baca puisi, akan ada pula, Orasi Budaya, Testimony Speech, dan Life Achievement Award, serta Pameran Lukisan karya-karya Bundo Raudha.
Menurut Isa Kurniawan, sebagai pelaksana acara dari Hamas, menemui Bundo Raudha itu dalam rangka minta izin untuk mengangkatkan acara “Parade Baca Puisi Karya Upita Agustine”.
“Bundo Raudha sangat mengapresiasi acara yang akan diangkatkan Hamas, berupa pembacaan puisi karya-karya beliau,” kata Isa, yang didampingi Sandy Sitia saat bertemu Bundo Raudha.
“Acara ini bagian dari upaya Hamas untuk mengangkatkan para seniman asal Ranah Minang dengan karya-karya mereka yang melegenda. Dan mudah-mudahan ini bisa memotivasi kaum muda Minang untuk bisa pula berkarya melebihi para pendahulunya,” tambah Owner forumsumbar.com ini.
Hamas, sebut Isa lagi, konsentrasi pada kegiatan berkesenian dan berkebudayaan, dan telah mengangkatkan acara; “Peringatan 88 Tahun Rusli Marzuki Saria”, “Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar”, dan terakhir “Mengenang Sang Legenda Chairul Harun”. Ketiganya adalah para sastrawan, budayawan dan wartawan Indonesia asal Ranah Minang.
“Dalam penelusuran Hamas, ada sekitar seratusan sastrawan dan budayawan asal Ranah Minang yang punya karya-karya hebat. Tapi sekarang Bundo Raudha, alias Upita Agustine. Ini menjawab agar seniman perempuan pula lagi yang diangkatkan,” tutur Isa.
“Acara ini sekaligus dipersembahkan untuk kaum perempuan Minang, agar bisa pula berkarya seperti, atau katakanlah bisa melebihi Bundo Raudha,” tukuk Isa.
Diungkapkan Isa, pada acara itu nantinya, turut membaca puisi dua orang cucu dari Bundo Raudha, yakni; Puti Aisyah Al Humairah dan Puti Amina Thalia, serta tokoh-tokoh perempuan Minang, di antaranya Dr Edriana, dan lainnya. Kemudian, Testimony Speech dari Buya H Mas’oed Abidin (HMA).
“Semoga acara yang diangkatkan Hamas ini mendapatkan dukungan dari semua pihak,” pungkas Isa.
(Ika)