PADANG, forumsumbar –‘Raja Penyair’ Pinto Janir menyampaikan bahwa Minangkabau itu Nagari Sarang Pujangga.
Menurutnya, banyak sastrawan yang lahir dari rahim Minangkabau, kemudian berkiprah dan mempunyai karya-karya yang abadi dan melegenda.
“Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar merupakan salah satu upaya menunjukkan ke dunia (sastra), bahwa orang Minangkabau itu masih ada,” ujar Pinto, Selasa (14/5/2024).
Almarhum Hamid Jabbar itu, katanya, adalah salah seorang Pujangga atau Penyair Indonesia yang berasal dari Minangkabau. Dimana karya-karyanya sangat fenomenal, dan melegenda.
Kemudian, Pinto menceritakan pengalamannya tampil baru-baru ini di hadapan 17 delegasi International Minangkabau Literacy Festival 2 (IMLF) 2024.
“Mereka sangat mengapresiasi apa yang kita tampilkan, mulai dari seni tradisi maupun pembacaan puisi yang kita suguhkan,” kata Pinto.
Begitu juga saat Pinto melanglang buana di Jawa. Waktu di Yogyakarta, katanya, masyarakat di sana memberikan pujian terhadap penampilan (baca puisi) yang ia laksanakan.
Pinto menyebutkan bahwa proses kreativitas orang Minangkabau di dunia sastra, atau seni, terus berjalan. Untuk itu, perlu ada ruang yang lebih luas bagi orang-orang di dalam berkesenian, dengan memfasilitasi mereka di dalam menunjukkan karyanya.
Pinto yakin bahwa ke depan Minangkabau akan tetap menghasilkan para pujangga, sastrawan-sastrawan hebat. “Minangkabau itu masih ada”, tegasnya.
Dalam acara Peringatan 20 Tahun Wafatnya Hamid Jabbar, yang digagas Hamas (Himpunan Media Sumbar) pada tanggal 29 Mei 2024 mendatang, ‘Raja Penyair’ Pinto Janir akan turut membaca puisi karya Hamid Jabbar.
Di acara tersebut, selain Parade Baca Puisi, akan ada pula Orasi Budaya, Achievement Award, dan Doa untuk almarhum Hamid Jabbar.
Acara diawali Prolog dari Dr Andria Catri Tamsin (Dosen UNP/Sastrawan/Penyair), yang menyampaikan siapa dan bagaimana sepak terjang almarhum Hamid Jabbar semasa hidup, serta tausiyah/doa dari Buya H Mas’oed Abidin (Ulama/Penulis) yang merupakan kakak dari almarhum Hamid Jabbar.
Keduanya, akan ikut pula baca puisi karya almarhum Hamid Jabbar.
(Ika)