SOLOK SELATAN –Selama dua pekan terakhir puluhan ternak sapi milik masyarakat mati mendadak dan tidak diketahui penyebabnya. Kematian sapi ini marak terjadi di Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo.
Menurut pengakuan Wali Nagari Sungai Kunyit, Rusnijal Hendri peristiwa kematian sapi secara mendadak tersebar di 8 jorong yang ada. “Sejauh ini, sudah ada sekitar 20 ekor sapi yang dilaporkan warga, mati secara mendadak,” kata Rusnijal, Rabu (24/7) seperti dikutip di laman harianhaluan.com.
Masyarakat sangat khawatir dengan adanya wabah penyakit yang menimpa. Sebab, pada tahun lalu juga terjadi kejadian serupa yang menyebabkan kematian mendadak pada ternak sapi. “Pada 2018, ada penyakit Jembrana yang dibawa oleh salah satu ternak dari luar Sumbar dan menyebar di Sungai Kunyit. Tapi, untuk kasus sekarang, kami belum mengetahui secara pasti penyebab kematian sapi ini,” sebutnya.
Jenis sapi Bali, pada umumnya yang dipelihara warga di wilayah itu, katanya berkisar dua ribu ekor populasi di nagari Sungai Kunyit. Solsel memiliki populasi sapi sekitar 9.000 ekor dan sekitar 2.250 merupakan indukan.
Tidak ingin merebak, Pemerintah Nagari setempat melaporkan kejadian tersebut pada Dinas Pertanian dan Peternakan Solsel. “Sekarang, pihak dinas terkait sedang berada di lokasi untuk memastikan penyebab kematian sapi secara mendadak itu,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Solsel, Sherlly mengatakan membenarkan kejadian itu. “Iya, sekarang kami bersama tim tengah berada di lokasi untuk memastikan penyebabnya. Untuk kepastian, menunggu hasil pemeriksaan dahulu,” katanya. (Nn/Hln)