PADANG, forumsumbar—Ir H Mulyadi, Ketua DPD Partai Demokrat Sumbar kembali maju ke DPR RI Dapil Sumbar 2 pada pemilu 2024 ini, dimana setelah pemilu sebelumnya terpilih secara berturut-turut selama tiga periode.
Sosok Mulyadi tentu tidak asing di telinga masyarakat Sumbar.
Sepak terjangnya dalam membawa anggaran dan program pusat ke Sumbar tak diragukan lagi.
Khususnya ketika membawa anggaran dan program pusat ke daerah pemilihannya sebesar sekitar Rp7 triliun yang mengundang decak kagum banyak pihak.
Sehingganya, banyak pihak yang menjuluki politisi senior Sumbar ini sebagai; “Pendekar APBN“.
Salah satu program yang diperjuangkan Mulyadi adalah Jembatan Kelok 9 di Kabupaten Limapuluh Kota yang menjadi ikon di Sumbar, guna memperlancar mobilitas masyarakat Sumbar-Riau.
Mulyadi mengakui dirinya tidak akan banyak janji apabila kembali terpilih menjadi anggota DPR RI. Namun ia menegaskan apabila mendapat amanah, banyak program yang telah membuat masyarakat merasa terbantu.
“Insyaallah setelah mendapat amanah, banyak program yang membuat masyarakat merasa terbantu. Sehingga alhamdulillah dipilih kembali oleh masyarakat berturut-turut tiga periode, bahkan dua kali memperoleh suara terbanyak se-Sumbar,” kata Mulyadi, melalui keterangan persnya, Jumat (9/2/2024).
Beberapa waktu lalu, masyarakat kehilangan sosok Mulyadi sebagai penyambung lidah rakyat di pusat, ketika dirinya mundur dari DPR RI sebagai syarat untuk maju calon gubernur di Pilkada Sumbar 2020 lalu.
Tak heran pada Pileg tanggal 14 Pebruari 2024 nanti, masyarakat berharap Mulyadi kembali ke DPR RI untuk bisa berjuang lagi di Senayan membawa anggaran dan program pusat ke Sumbar, seperti sebelumnya.
Mulyadi menghubungkan, pemilu harus dimaknai sebagai sebuah pesta demokrasi untuk menginformasikan kinerja bagi petahana. Sementara yang belum pernah menjabat silakan menyampaikan janji-janji kampanye.
“Selama janji kampanye tersebut realistis dan bisa direalisasikan, agar masyarakat tidak merasa tertipu,” ujarnya.
“Saya dalam berbagai kesempatan lebih cenderung melakukan edukasi politik daripada kampanye, yaitu dalam rangka mencerdaskan masyarakat, agar masyarakat tidak hanya dijadikan objek atau alat untuk mencari suara setiap lima tahun sekali, tanpa masyarakat mengetahui kinerja, track record dan kapasitas caleg tersebut,” sambung pria kelahiran Bukit Apit, Bukittinggi itu.
Mulyadi menambahkan, tugas dan tanggung jawab sebagai anggota DPR RI tidak ringan. Karena tertompang harapan masyarakat banyak dari seorang anggota DPR RI.
“Oleh karena itu masyarakat harus betul-betul mengenal kapasitas seorang anggota DPR-RI, mulai dari pendidikannya, integritas dan pengalaman profesional yang terkait dengan tugasnya sebagai anggota DPR RI,” tegasnya.
“Agar seorang anggota DPR RI diyakini mampu berperan dalam kancah perpolitikan nasional, khususnya dalam rangka memperjuangkan kepentingan masyarakat Sumbar,” pungkasnya.
(Rel/adr)