
Oleh: Ryan Budi Setiawan, SP, M.Si
GULMA merupakan tumbuhan liar yang hidup di areal budidaya dan kehadirannya tidak diinginkan karena mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman.
Keberadaan gulma di lahan pertanian menjadi salah satu faktor biotik selain hama dan penyakit yang berpengaruh negatif terhadap produktivitas tanaman.
Gulma menyebabkan kompetisi air, unsur hara, cahaya dan ruang tumbuh dengan tanaman. Selain itu gulma juga menjadi inang hama dan penyakit serta mampu menghasilkan senyawa alelokimia yang menurunkan kuantitas dan kualitas (kandungan gizi dan rasa) produk pertanian.
Meskipun gulma berdampak negatif terhadap tanaman, namun beberapa jenis gulma dilaporkan dapat dimanfaatkan sebagai biofarmaka untuk terapi pengobatan penyakit, salah satunya adalah meniran.
Secara ilmiah, meniran memiliki. klasifikasi sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Euphorbiales, Suku: Euphorbiaceae, Genus: Phyllanthus, Spesies: Phyllanthus sp.
Phyllanthus merupakan salah satu genus terbesar dari family Phyllanthaceae. Terdapat 11 sub genus yang terbagi menjadi lebih dari 700 spesies yang tersebar di daerah tropis dan subtropis. di antaranya: Phyllanthus amarus, Phyllanthus niruri, Phyllanthus emblica, Phyllanthus muellerianus, Phyllanthus glaucus, Phyllanthus urinaria, Phyllanthus brasiliensis, Phyllanthus acidus, Phyllanthus accuminatus, Phyllanthus pulcher, Phyllanthus anisolobus, Phyllanthus orbiculatus, Phyllanthus oxyphyllus, Phyllanthus flexuosus, Phyllanthus raticulatus, Phyllanthus fraternes, Phyllanthus simplex, Phyllanthus mullernus, Phyllanthus mytrifolis, Phyllanthus virgatus, Phyllanthus watsonii.
Bagi masyarakat lokal meniran dikenal dengan nama antara lain meniran (Sunda, Jawa), gasou ma dungi (Ternate), sidukung anak (Mandailing), sidukuang anak (Minangkabau), sirap rap (Karo).
Tumbuhan ini memiliki bentuk batang bulat tegak lurus dengan tinggi tanaman sekitar 30-50 cm, Daun meniran bertulang menyirip genap, setiap satu tangkai memiliki daun majemuk dengan ukuran yang kecil sekitar 0.5-1 cm dan berbentuk lonjong ujung daun tumpul dan pangkalnya membulat. Panjang daun ±1,5 cm, lebar ±7 mm, bertepi rata, dan berwarna hijau.
Bunga berupa bunga tunggal, terletak di dekat tangkai anak daun, berwarna putih dan menggantung. Kelopak berbentuk bintang, mahkota kecil berwarna putih. Buah meniran bulat, pipih, berdiameter ±2 mm dan berwarna hijau keunguan. Biji kecil, keras, berbentuk ginjal, dan berwarna coklat.
Kandungan Fitokimia pada Meniran
Dikutip dari jurnal Molecules tahun 2017 menyatakan bahwa meniran mengadung lebih dari 100 senyawa kimia yang meliputi beberapa kelompok di antaranya : Flavonoid (Rutin, Quercetin, Quercitrin, Astragalin, Catechin, Prenylated flavanone glycoside, nirurin (5,6,7,4′-tetrahydroxy-8-(3-methylbut-2-eny) flavanone-5-O-rutinoside), dan quercetol. Terpen (Limonene, p-Cymene, lupeol). Coumarin (Ellagic acid, Methyl brevifolincarboxylat). Lignan (Phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, nirtetralin, phyltetralin, lintetralin, Isolintetralin, 2,3-desmethoxy seco-isolintetralin, 2,3-desmethoxy seco-isolintetralin diacetate, linnanthin, demethylenedioxyniranthin, nirphyllin dan phyllnirurin. Tannin (Repandusinic acid, Geraniin, Corilagin). Saponin (Diosgenin). Alkaloid (Norsecurinine). Fenolik (mucic acid, gallic acid, methyl gallate, ellagic acid, gallotannins corilagin dan geraniin).

Aktivitas Biologi Fitokimia pada Meniran
1. Anti Parasit
Studi tentang parasit dan hubungannya dengan inang yang disebut parasitologi telah menjadi bidang penelitian yang cukup luas dalam beberapa dekade terakhir. Banyak penelitian yang berfokus pada tumbuhan untuk menemukan bahan aktif yang dapat melawan berbagai patogen dan menghentikan aktivitasnya di inang.
Meniran mengandung berbagai alkaloid yang menunjukkan aktivitas antiplasmodial yang tinggi terhadap strain Plasmodium falciparum.
Laporan penelitian juga menunjukkan ekstrak biji Phyllanthus amarus mengandung chloroquine dan artesunate yang secara efektif mengurangi stres oksidatif saat terinfeksi plasmodium berghei.
Schistosomiasis pada manusia adalah penyakit penting di daerah tropis yang disebabkan oleh cacing darah (Schistosoma spp.) yang menyerang sekitar 0,3 juta orang setiap tahunnya.
Dilaporkan pada jurnal Experimental Patologi tahun 2017 bahwa meniran menunjukkan aktivitas antischistosomal.
2. Proteksi Kardiovaskular
Serangan jantung dan stroke merupakan salah satu penyakit utama yang menyebabkan kematian dalam jumlah tinggi. Senyawa kimia pada meniran dapat menghambat pembentukan lemak pada jantung dan aorta (lipid total, trigliserida, kolesterol total dan asam lemak bebas) dan mengurangi pembentukan fosfolipid.
Evaluasi histopatologi jaringan jantung dan aorta menunjukkan bahwa meniran mengurangi pengendapan lemak dan nekrosis hal ini disebabkan sifat antihiperglikemia dan antihiperlipidemia pada meniran.
Flavonoid (quercetin dan rutin), lignan (phyllanthin dan hypophyllanthin), saponin dan asam galat merupakan senyawa yang berperan pada peningkatan aktivitas kardioprotektif.
3. Tinggi Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa aktif yang berpotensi untuk mengurangi oksidasi dan degradasi berbagai protein seluler oleh reactive oxygen species (ROS)/radikal bebas.
Meniran telah dilaporkan memiliki berbagai antioksidan yang dapat menekan sintesis ROS yang dihasilkan oleh metabolisme sel yang menyebabkan penyakit kardiovaskular dan peradangan.
Senyawa antioksidan yang kuat dapat menangani radikal bebas dan menghambat peroksidasi lipid. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan ekstrak pada meniran sangat tinggi bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa tanaman lain seperti kelor, ciplukan, sambiloto dan pegagan.
Banyak penelitian telah mengonfirmasi adanya quercetin dianggap sebagai antioksidan alami potensial yang bahkan lebih kuat dari antioksidan vitamin E.
Hasil penelitian juga melaporkan bahwa meniran dapat mengurangi kerusakan DNA dapat dan memiliki aktivitas genoprotektif. Hal ini disebabkan adanya induksi ekspresi protein untuk perbaikan DNA serta pengurangan sintesis ROS.
4. Anti Kanker dan Tumor
Kanker merupakan penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Penggunaan senyawa anti kanker berfungsi untuk menghambat pembelahan sel melalui induksi apostosis. Apoptosis merupakan proses metabolisme sel yang mengakibatkan kematian sel tanpa inflamasi yang dipicu terjadinya kondensasi kromatin, desintegrasi nukleus, penurunan ukuran sel dan meningkatnya densitas sel.
Dilaporkan pada jurnal Experimental Biology and Medicine menyatakan bahwa meniran mampu menghambat pertumbuhan sel kanker melanoma, prostat, sel karsinoma hepatoselluler, sel karsinoma korektal dan keratinosit. Ethyl brevifolincarboxylate dan corilagin merupakan senyawa yang berperan sebagai anti tumor yang berhasil diidentifikasi pada meniran.
5. Hepatoprotektor
Liver merupakan organ penting yang berfungsi tempat pembentukan asam empedu, menjaga ketersediaan gula darah, tempat metabolisme senyawa yang masuk ke dalam tubuh, pembentukan lemak dan detoksifikasi tubuh. Hepatoprotektor merupakan istilah yang digunakan senyawa yang melindungi atau memulihkan fungsi hati. Meniran mengandung senyawa filantenol, nirantin, nirurin, quersetin, filantin, hipofilantin, rutin, asam galat, isokuersetin dan asam lemak yang berperan sebagai senyawa yang bersifat sebagai hepatoprotektor
6. Antidiabetes
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi-etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin.
Penggunaan meniran dari beberapa laporan penelitian dapat digunakan untuk terapi pengobatan diabetes. Dikutip dari Journal of Pharmaceutical Analysis melaporkan bahwa senyawa quercetin, asam galat, dan galotanin diketahui dapat berinteraksi dan mengikat protein target yang terkait dengan diabetes, misalnya glikogen fosforilase dan peroksisome proliferator-activated receptor gamma.
Meniran menunjukkan potensi aktivitas antidiabetes dan antihiperglikemik melalui modulasi kolesterol, glukosa, dan trigliserida. Senyawa fenolik yang terkandung pada meniran juga memiliki aktivitas antidiabetes yang tinggi.
7. Antivirus
Meniran dapat digunakan untuk mengobati berbagai infeksi virus misalnya gangguan liver akibat penyakit hepatitis B. Senyawa phyllanthin dan hypophyllanthin diketahui berperan sebagai antihepatik.
Studi terbaru yang dilaporkan pada Journal of Basic and Clinical Physiology and Pharmacology menyatakan bahwa meniran berkhasiat sebagai sebagai antiinflamasi, immunomodulatory, dan antivirus.
Pengujian kandungan senyawa aktif meniran terhadap reseptor protein Covid-19 membuktikan penekanan virus SARS-CoV-2. Senyawa lignin (Phyllanthin dan hypophyllanthin) dilaporkan memiliki beberapa mode aktivitas antivirus yang kuat memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. *)
Penulis adalah Dosen Faperta Unand