Oleh: Yesi Chwenta Sari, SPt, MSi
//forumsumbar//
JAGUNG manis merupakan salah satu tanaman yang sudah dikenal luas dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Tanaman dengan nama ilmiah Zea mays saccharata ini memiliki kadar karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga jagung manis juga dapat dijadikan sebagai pengganti makanan pokok sehari-hari.
Budidaya jagung manis sangat menguntungkan karena buahnya bisa dijual untuk kebutuhan pangan manusia sedangkan tebon (batang dan daun jagung) yang merupakan limbah dapat diolah menjadi pakan ternak. Sehingga tidak ada yang terbuang dari tanaman jagung manis ini. Semuanya bisa dimanfaatkan sebagai Food (Pangan) dan Feed (Pakan).
Di Indonesia, jagung manis banyak ditanam di daerah dataran rendah. Namun juga bisa ditanam di daerah dataran tinggi, dengan ketinggian 1000 – 1800 mdpl.
Secara teori pH yang dibutuhkan jagung manis untuk bisa tumbuh di atas tanah adalah pada kisaran 5 – 8, dengan suhu optimum untuk pertumbuhan jagung manis 21 -27 °C, dan pada masa pekecambahan benih membutuhkan suhu 23 -27 °C.
Melihat banyaknya manfaat dari budidaya jagung manis maka Tim Dosen dari Universitas Andalas (Unand) yang diketuai oleh Yesi Chwenta Sari, SPt, MSi terjun langsung ke kelompok tani ternak Ambacang Permai di Nagari Batu Payung Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota untuk melakukan penyuluhan dengan judul “Budidaya Jagung Manis Salah Satu Solusi untuk Meningkatkan Pendapatan Anggota Kelompok”.
Cara budidaya jagung manis dengan sistem TOT (Tanpa Olah Tanah). Lakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang dari kotoran ternak sapi yang dipelihara oleh anggota kelompok dan sedikit tambahan pupuk kimia.
Buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 3-5 cm di sepanjang alur bedengan. Beri jarak antar lubang tanam sekitar 50 cm x 20 cm, pengaturan jarak tanam merupakan salah satu faktor penting dalam upaya meningkatkan hasil produksi, karena dapat menurunkan tingkat kompetisi suatu tanaman dengan tanaman yang lain, jadi masing-masing tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Selanjutnya masukkan 2 biji/lubang tanam dan kemudian ditutup kembali dengan tanah. Dalam pemeliharaannya, perlu diperhatikan beberapa hal seperti penyiangan, pemupukan, pemantauan dan pembasmian hama serta kebutuhan air. Hingga nantinya pemanenan dapat dilakukan setelah jagung manis memasuki usia 65 hari.
Selain buah atau biji jagung yang merupakan hasil utama dalam budidaya jagung manis, tebon jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak yang sangat potensial. Tebon jagung adalah batang dan daun jagung, dan dapat diawetkan dengan diolah menjadi silase. Silase adalah hijauan pakan ternak yang diawetkan di dalam silo selama 21 hari secara an-aerob.
Pakan silase bisa tahan disimpan selama 6 bulan – 1 tahun dan bisa menjadi solusi ketika di musim kemarau peternak kesulitan untuk mendapatkan hijauan pakan ternak. Dari segi kandungan nutrisi, tebon jagung memiliki protein kasar 10.90%, serat kasar 33.21%, kalsium 0.39% dan fosfor 0.23% (Tulung et al., 2020). Dengan begini, semua bagian jagung dapat bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik, sehingga tidak ada bagian yang terbuang dari hasil budidaya jagung manis.
Melalui program kemitraan masyarakat membantu usaha berkembang yang dibiayai oleh Unand Tahun 2022, para dosen dari Unand yakni Yesi Chwenta Sari, SPt, MSi, Syafri Nanda SPt, MSi, Fatma Poni Mardiah, SE, MSM, dan Roza Yunita SP, MSi, tidak hanya mengajak dan memberikan tips-tips dalam menanam jagung manis, tapi juga turut memberikan sumbangsih berupa bantuan bibit jagung manis dan pupuk agar dapat dibudidayakan oleh anggota kelompok Tani Ternak Ambacang Permai.
Survei lokasi telah dilakukan pada hari Sabtu 17 September 2022 untuk menentukan lahan, ada beberapa lahan yang letaknya tidak terlalu jauh dari pemukiman masyarakat yang akan dijadikan lahan untuk budidaya jagung manis. Nantinya setelah panen, seluruh keuntungan akan diserahkan pada kelompok tani ternak Ambacang Permai Nagari Batu Payung Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Limapuluh Kota.*)
Penulis adalah Dosen Fakultas Peternakan Unand